POSITIVE PARENTING
Mengasah Kreativitas, Berikut Manfaat Mengajarkan Anak Buang Sampah Pada Tempatnya Sejak Dini
Menerapkan kebiasaan baik pada anak, setiap orangtua memerlukan tips khusus. Berikut ini manfaat membiasakan anak membuangkan sampah pada tempatnya.
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Menerapkan kebiasaan baik pada anak, setiap orangtua memerlukan tips khusus.
Terlebih, tak semua anak memiliki karakterisitik yang sama.
Salah satunya adalah membiasakan membuangkan sampah pada tempatnya.
Membuang sampah pada tempat sampah memang terlihat sepele.
Namun kebiasaan baik tersebut dapat ditiru oleh anak.
Sebisa mungkin luangkan waktu sejenak untuk memberikan edukasi pada anak cara membuang sampah yang tepat.
• Warga Suku Anak Dalam Ditemukan Tewas Dililit Ular Sanca 3 Meter di Jambi
Pastikan kalau tempat sampah di rumah sudah dipilah-pilah.
Hal ini untuk memudahkan pengolahan sampah di akhir nanti.
Buatlah kegiatan membuang sampah dengan anak menjadi menyenangkan.
Misalnya anak sedang makan kudapan yang dibungkus plastik.
Hindari menawarkan pertolongan untuk anak untuk membuangkan sampah makanannya.
Disarankan agar Moms atau Dads mengajak anak ke keranjang sampah yang tersedia di rumah secara langsung.
Kira-kira apa ya pentingnya mengajarkan anak paham buang sampah pada tempatnya sedari dini?
Melansir dari ecoMENA, ada banyak manfaat menjadikan belajar buang sampah pada anak jadi waktu berkualitas.
Peka terhadap lingkungan
Berdasarkan usia anak, Moms juga pasti akan mengajak anak berbicara mengenai pentingnya menjaga lingkungan menjadi bersih.
Seperti misalnya membuang sampah kecil di rumah sudah membantu untuk mengurangi potensi banjir atau mencegah munculnya sarang penyakit.
Dari contoh nyata yang Moms berikan, maka anak akan belajar.
Mengasah kreativitas
anak bisa memilah sampah kertas, plastik, atau sampah kaleng.
Pada umumnya, anak yang masih dalam masa pertumbuhan selalu ingin tahu dan aktif.
Ajaklah anak untuk mengelompokkan sampah-sampah tersebut.
Dari situ, anak akan belajar banyak sampah yang bisa diolah lagi dan memiliki manfaat.
Seperti misalnya, membuat robot dari sampah kardus, membuat pupuk dari sampah organik, dan masih banyak lagi.
Nah, dengan begitu anak semakin paham cara melindungi bumi bisa dimulai dari lingkungan terkecil.
Selalu Menjaga Sanitasi, Intip Tips Jajan dan Siapkan Bekal Makanan Anak Saat New Normal
Sejumlah negara di dunia mulai berlakukan New Normal usai dilanda wabah virus Corona atau Covid-19.
Dalam kebijakan New Normal, salah satu yang menjadi sorotan adalah kembalinya anak-anak untuk sekolah.
Lantas bagaimana cara orangtua menyiapkan bekal untuk anak-anak sekolah di era New Normal ini?
Anak sekolah dasar merupakan periode tumbuh kembang anak yang berada pada periode usia 7-12 tahun.
Anak-anak usia sekolah umumnya menghabiskan sebagian besar waktunya di sekolah, berpengaruh terhadap pola makan termasuk kebiasaaan jajannya.
Tumbuh kembang anak pada masa bersekolah terkait erat akan penyebaran virus Corona yang belum bisa dikendalikan, karena virus ini tak akan segera menghilang ditengah masyarakat.
Keadaan New Normal cepat atau lambat akan terjadi di sekolah.
Lalu, bagaimana orangtua menyikapi New Normal ketika sang buah hati bersiap memasuki periode kembali ke sekolah?
Ahli gizi dari Siloam Hospitals Putera Bahagia Kota Cirebon, Sherly Silvi Kampi, Amd.Gz., pada bincang live streaming melalui radio menyampaikan sejumlah tips agar sang anak tetap aman dalam mengkonsumsi bekal makanannya.
"New Normal merupakan perilaku baru berbasis adaptasi.
Karenanya para ibu harus menyiapkan bekal makanan bagi sang anak dengan tetap mengikuti pola makan sehat,"kata
Anak juga harus diberi penyampaian akan prilaku baru ini.
Jajan tetap diperbolehkan namun terbatas dan mengacu pada protokol kesehatan.
Sherly menyampaikan, anjuran New Normal di sekolah dapat mengadopsi dari The Center for Disease (CDC), bagi sekolah-sekolah yang akan dibuka kembali di Amerika saat pandemi covid-19.
Indonesia mungkin bisa mengadopsi sejumlah anjuran New Normal di sekolah dari CDC tersebut, yaitu :
- Menggunakan masker
- Tidak boleh berbagi barang-barang atau peralatan
- Membersihkan dan mendesinfektan bagian sekolah yang sering disentuh sesering mungkin
- Lakukan pemeriksaan kesehatan dan temperatur rutin
- Memasang stiker di lantai agar anak tahu batas jarak aman dengan anak lain
- Tidak boleh ada antrean di kantin sekolah
Lebih lanjut, prinsip gizi anak sekolah pada masa New Normal tetap harus diperhatikan para ibu guna mempersiapkan bekal makan bagi sang buah hati.
"Di masa New Normal saat kelak bersekolah, lalu pauk utama merupakan hal utama dengan menu yang beraneka ragam, yaitu makanan pokok, lauk pauk, sayuran termasuk buah-buahan," katanya.
Di sekolah, kata dia perilaku hidup bersih pun harus disampaikan kepada anak, contohnya sering melakukan cuci tangan dan pilih jajanan sehat", tuturnya.
Sherly turut mengingatkan agar anak tidak boleh membeli jajanan yang beralaskan kertas bekas pun alas koran.
"Terutama gorengan yang sering menggunakan alas kertas bekas serta hindari minuman bersoda", imbuh Sherly mengingatkan.
Diakhir diskusi kesehatan melalui live streaming radio, Ahli gizi dari Siloam Hospitals Putera Bahagia dari kota Cirebon, Sherly Silvi Kampi, Amd.Gz.
ini pun memberikan sejumlah anjuran dan saran bagi orang tua guna mempersiapkan bekal makanan anak sekolah, yaitu :
- Sajikan menu yang dipilih anak (libatkan anak, sesuaikan dengan kondisi)
- Porsi sesuai dengan kecukupan gizi anak (acuan gizi seimbang)
- Pilih bahan pangan sumber zat gizi dengan kualitas baik (jangan layu/sudah tidak segar, berubah warna, aroma, rasa, tekstur)
- Selalu jaga hygiene dan sanitasi
- Perhatikan penampilan (pangan bekal, wadah/perlengkapan bekal)
- Ingatkan anak dengan gizi seimbang agar anak bisa untuk memadu padankan menu bekal yang dibawa dengan jajanan yang akan dibeli.
Dengan persiapan bekal makanan yang cukup dan bergizi, kekebalan tubuh dan pola gizi anak tetap terjaga.
Lalu bolehkah anak jajan?
"Boleh saja anak jajan tetapi pada saat tertentu atau kadang-kadang saja.
Dan yang utama, jalin komunikasi dengan pihak sekolah agar kualitas pangan jajan baik dan aman bagi anak sekolah diusia 7 hingga 12 tahun," kata Sherly.
(*)
• Keluhan Anak Nelayan di Pulau yang Harus Belajar Daring, Gak Punya HP Bahkan Internet
• Ayah Keji Perkosa Anak Kandung Berkali-kali, Kepergok Istri Tega Kau Hancurkan Anakmu Sendiri
• Tips Biasakan Anak Pakai Masker ala Dokter, Anak Dibawah 2 Tahun Tak Dianjurkan Pakai, Mengapa?
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Ini Manfaat Mengajarkan Anak Buang Sampah Pada Tempatnya Sedari Dini.