Minimnya Operator Jadi Kendala Penerapan Listrik Desa di Kepri, GM PLN Targetkan Tahun Ini Selesai
Isdianto mengajak seluruh jajaran yang berkaitan langsung dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat agar bekerja secara kooperatif.
TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG - General Manager PLN Wilayah Riau Kepri (WRKR), Dispriansyah menargetkan, kendala program listrik desa 2019 ditergetkan selesai pada 2020.
Ia mengklaim, sejumah mesin untuk mendukung penerapan listrik desa di sejumlah pulau di Provinsi Kepri belum bisa beroperasi 24 jam karena minimnya operator.
Pihak PLN menurutnya akan menindaklanjuti hal ini dengan menambah personel.
Ini dilakukan karena sistem operator yang biasa diterapkan adalah sistem pergantian waktu.
"Saat ini sedang berproses, sebagian jaringan sudah terpasang tinggal menunggu mesin," katanya saat kunjungannya ke kantor Gubernur Kepri, Selasa (14/7).
Penjelasan tentang listrik desa 2019 ini ia sampaikan setelah Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Kepri, Isdianto meminta kepastian PLN tentang program listrik desa tahun 2019.
Menurutnya, program itu sempat terkendala, sehingga masih ada sejumlah desa di Provinsi Kepri yang belum teraliri listrik 100 persen.
Meski demikian, pihaknya berterima kasih kepada PLN dimana saat akhir pekan lalu, dirinya berkunjung ke Kecamatan Galang, Batam menanggapi keluhan masyarakat terkait kelistrikan, pihak PLN ikut dan kooperatif.
Isdianto mengajak seluruh jajaran yang berkaitan langsung dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat agar bekerja secara kooperatif dan mengedepankan kebersamaan, sehingga apa yang menjadi tujuan pelaksanaan kegiatan dapat tercapai secara maksimal.
"Kita tahu kelistrikan menjadi salah satu kebutuhan pokok masyarakat untuk itu kita semua perlu bersama-sama memikirkan ini, menjawab kebutuhan masyarakat, agar masyarakat senang.
Kami berharap permasalahan di Galang dapat tindak lanjut segera oleh pihak PLN.
• Berlaku Hari Ini, Ini Link KPU Cek WNI Terdaftar Sebagai Pemilih di Pilkada Serentak
• Tubuh Naya Rivera Akhirnya Ditemukan, Pihak Keluarga Rilis Pernyataan: Terima Kasih Dukungannya
Apa kesulitan PLN yang bisa kita bantu, kita bantu, kita carikan solusi, yang penting kita buat masyarakat senang, terutama dalam memenuhi kebutuhan dasar yakni listrik ini," tambah Isdianto.
Isdianto meminta agar PLN tidak ragu berkomunikasi dengan Pemerintah, sehingga jika ada persoalan terkait kelistrikan di Kepri dapat dicarikan solusi segera.
Hadir dalam kesempatan tersebut Plt. Asisten Bidang Pemerintahan Raja Ariza, Asisten Bidang Perekonomian Syamsul Bahrum, Kadis LHK Nilwan, Plt. Kadis ESDM Hendri Kurniadi, Sekper PLN Batam Agus Subekti, Manajer UP3 Tanjungpinang Suharno dan Manajer KSA PLN UP3 Tanjungpinang Raja Irwandi.
Kondisi Listrik di Karimun
Warga Dusun Tiga Desa Lebuh, Kecamatan Karimun, Provinsi Kepri belum menikmati listrik 24 jam dari PLN.
Terkait hal itu, perwakilan Kecamatan Belat turun ke Dusun Tiga di Desa Lebuh, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri.
Bukan tanpa alasan mereka turun ke wilayah itu, Kamis (9/1/2020). Kedatangan mereka untuk mensurvei lokasi yang akan dipasang tiang listrik.
Camat Belat, Aribowo Hadibroto mengatakan, pengerjaan pemasangan tiang listrik paling lambat akan dilaksanakan di akhir Bulan Februari 2020.

"Listrik belum masuk. Tadi survei titik tiang. Pekerjaan paling lambat februari akhir," kata pria yang baru dilantik sebagai Camat Belat pada pekan lalu itu.
Bowo mengharapkan seluruh pengerjaan proyek ini dapat berjalan dengan lancar, sehingga masyarakat yang berjumlah 128 Kepala Keluarga (KK) di Dusun Tiga dapat menikmati listrik.
"Diusahakan Insya Allah saat Bulan Ramadan masyarakat dusun di Desa Lebuh sudah menikmati listrik 24 jam," ujarnya.
Untuk pemasangan tiang listrik di dusun itu, ada beberapa pohon yang harus dikorbankan
"Doakan tak ada masalah di lapangan. Pak Bupati dan pimpinan lainnya sudah kasih amanah, jadi harus total kite laksanakan. Pelan-pelan kita baguskan Belat," tuturnya.
Listrik Desa di Anambas Menyala 14 Jam
Kabar gembira bagi masyarakat Desa Batu Belah, Kecamatan Siantan Timur.
Kini warga di desa ini sudah bisa menikmati aliran listrik meski belum 24 jam, mereka baru bisa menikmati listrik saat ini 14 jam saja.
Mengalirkan listrik ke desa-desa terpencil di seluruh nusantara merupakan salah satu program pemerintah yang dilaksanakan PLN untuk meningkatkan ekonomi rakyat.
Peresmian listrik di Desa Batu Belah, Kecamatan Siantan Timur mendapat antusias dari warga yang telah lama menantikan listrik masuk ke wilayah mereka.
Pasalnya, selama ini untuk penerangan rumah dan kegiatan lainnya yang berhubungan dengan listrik mereka masih menggunakan genset.
Aliran listrik tersebut diresmikan PT PLN (Persero) ULP Anambas, Selasa kemarin (7/4/2020), dan merupakan salah satu program listrik desa.
"Meski di tengah pandemi covid-19, PLN ULP Anambas tetap semangat dalam bekerja sesuai prosedur dan kondisi saat ini dalam mewujudkan harapan masyarakat akan tersedianya listrik di desa tersebut," ujar Manajer PLN ULP Kepulauan Anambas, Hendrico saat dihubungi via telepon, Rabu (8/4/2020).
Dikatakan Hendrico, ada sekitar 50 pelanggan yang sudah menyala listriknya di desa Batu Belah dan nanti akan terus bertambah lagi seiring berjalannya waktu.
"Alhmdulilah, saat kita resmikan masyarakat sangat senang sekali dan mengucapkan terimakasih kepada kita, karena memang mereka sudah lama menunggu listrik ada di desa mereka," sambungnya.
Hendrico menyebutkan permintaan masyarakat saat itu berharap kepada PLN ULP Anambas sebelum memasuki bulan Ramadan, listrik sudah dapat menyala.
Dan PLN ULP Anambas telah memenuhi harapan dari masyarakat.
"Dengan adanya listrik di desa Batu Belah semoga dapat mendukung kegiatan perekonomian serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa tersebut, sebab listrik ini untuk kehidupan yang lebih baik dan memang sangat dibutuhkan sekali," ucapnya.(*TribunBatam.id/Thomm Limahekin/Elhadif Putra/Roma Uly Sianturi)