BATAM TERKINI
AWAS! Kasus DBD di Batam Sedang Naik, Begini Cara Mengenali Gejala DBD, Mirip Demam Biasa
Saat ini jumlah kasus DBD di Batam sedang mengalami kenaikan. Bahkan, berdasarkan data yang ada, kasus DBD selama Juni tertinggi selama 2020.
Penyakit ini ditularkan lewat gigitan nyamuk Aedes aegypti betina dan Aedes albopictus.
Sedangkan demam tipus merupakan gejala infeksi pada usus halus yang disebabkan kuman Salmonella typhosa.
Demam pada DBD
Demam pada DBD tidak ada bedanya dengan demam biasa.
Demam DBD bahkan awalnya menyerupai demam pada penyakit flu atau tifus.
Melansir buku Cara Mudah Mengalahkan Demam Berdarah (2007) oleh Dr. Handrawan Nadesul, demam DBD punya ciri spesifik.
Demam pasien DBD saat diamati, grafik suhu tubuhnya menyerupai pelana kuda.
Oleh karena itu, demam DBD kerap disebut demam pelana kuda. Setelah pasien mengalami demam selama tiga hari, kenaikan suhu tubuh mereda dengan sendirinya pada hari keempat sampai hari kelima.
Demam DBD yang reda tersebut terkadang dengan atau tanpa pemberian obat.
Selain demam pelana kuda, penderita DBD umumnya juga mengalami nyeri ulu hati dan mual-mual yang hebat.
Jika ada orang yang merasakan gejala demam pelana kuda, nyeri ulu hati, mual, Anda perlu segera berkonsultasi ke dokter.
Terlebih jika penderita tinggal di daerah rawan DBD, ada tetangga terserang DBD, dan sedang musim DBD.
Kewaspadaan pada penyakit DBD perlu dilipatgandakan.
Daftar Jumlah Kasus di Batam Sejak 2019
Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Batam masih berkembang secara signifikan. Angka pertumbuhan kasus DBD sampai pertengahan tahun 2020 tercatat fluktuatif.