TIMNAS INDONESIA
Ramai Kabar Naturalisasi, Indra Sjafri dan Charis Sarankan Timnas U20 Indonesia Gunakan Pemain Lokal
Charis Yulianto juga menilai Timnas U-19 Indonesia tidak perlu diperkuat pemain naturalisasi atau untuk berprestasi di Piala Dunia U-20 2021
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Jelang digelarnya kembali pemusatan latihan Timnas U20 Indonesia untuk Piala Dunia 2020, muncul banyak kabar soal pemain naturalisasi.
Sejumlah pemain asing dan keturunan Indonesia di luar menyatakan minat untuk membela Timnas Indonesia di Piala Dunia U20.
PSSI memang tengah mencari pemain muda keturunan Indonesia berkualitas untuk bisa mengikuti pemusatan latihan timnas U-19 Indonesia.
• Video Gol dan Highlight AC Milan vs Parma, Kebobolan 1 Gol, Milan Balas 3 Gol dan Menang
• Video Gol dan Highlight Arsenal vs Liverpool, Becker - Van Dijk Blunder, Liverpool Kalah
• Video Gol dan Highlight Sassuolo vs Juventus, Tak Ada Gol Ronaldo, Gol Alex Sandro Selamatkan Juve
Beberapa nama pemain keturunan Indonesia pun muncul di sosial media walaupun PSSI sejatinya belum mengumumkannya.
Namun, rencana menggunakan tenaga pemain naturalisasi itu ditolak oleh Direktur Teknik Indra Sjafri dan Asisten Pelatih Arema FC Charis Yulianto.
Keduanya lebih setuju jika pemain lokal dioptimalkan untuk tampil di Piala Dunia U20 yang akan berlangsung pada tahun 2021.
Direktur Teknik Timnas Indonesia, Indra Sjafri, menilai timnas U20 yang akan tampil di Piala Dunia U20 2021 tidak perlu menggunakan pemain naturalisasi.
Sebagai pelatih yang melanglang buana di pengembangan usia dini, Indra Sjafri ingin tim nasional tampil dengan formasi pemain lokal.
“Ada dua strategi pembentukan Timnas U20, kami mau menunjukkan pada dunia, ini loh pembinaan kami, ini loh keputusan kami bahwasanya anak-anak yang tampil adalah anak-anak Indonesia, tapi dengan segala resiko,” kata pria asal Sumatera Barat di webinar Pengembangan Manajemen Suporter Sepak Bola, Rabu (16/07/2020) pagi.
Sebagai pelatih yang banyak berkutat di timnas kelompok usia, Indra Sjafri memahami kemampuan dan kekuatan pemain-pemain lokal.
Terbukti, pemain muda Indonesia mampu bicara banyak saat bertemu beberapa tim kuat.
Di sisi lain, Indra Sjafri menyadari pembinaan pemain di Indonesia jauh dari kata sempurna attau bahkan tertinggal dari negara-negara kontestan Piala Dunia U20 nanti.
• Hasil, Klasemen, Top Skor Liga Inggris Setelah Liverpool Kalah, Spurs Menang, Harry Kane 15 Gol
• Hasil, Klasemen, Top Skor Liga Italia Setelah Milan Menang Juve Seri, Immobile 29 Gol Ronaldo 28 Gol
• MotoGP 2021 - Valentino Rossi: Saya Belum Tandatangan, Tapi Sudah Diskusi dengan Petronas untuk 2021
Risiko ini yang harus disadari oleh semua pihak, termasuk suporter.
“Tim saya dari usia 16-19 tahun mengalahkan Jepang, terakhir satu langkah lagi untuk masuk Piala Dunia. Walau di babak grup kami mengalahkan Uni Emirat Arab, tetapi belum juga bisa,” ucap pria kelahiran 2 Februari 1963.
“Kalau mau jujur, teman-teman dari Asprov dan suporter harus jujur kualitas kita masih rendah kalau bicara level dunia,” sambungnya.