IDUL ADHA 2020

Dampak Covid-19, Perolehan Hewan Kurban di Karimun Menurun, Pedagang Mengaku Tak Terlalu Rugi

Untuk saat ini, pengurus Masjid Al Furqon masih memproses warga-warga yang akan ikut berkurban di Hari Raya Idul Adha.

TribunBatam.id/Elhadif Putra
Seorang petugas sedang memeriksa kondisi hewan kurban di Karimun, Minggu (19/7/2020). 

TRIBUNBATAM.id, KARIMUN - Pendemi Covid-19 turut mempengaruhi kurban pada Iduladha 1441 Hijriah.

Seperti di Masjid Al Furqon Kelurahan Tanjung Berlian Kota, Kecamatan Kundur Utara, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Sekitar dua pekan menjelang Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah, baru tiga ekor sapi dan tiga ekor kambing yang pasti akan dikurbankan.

"Yang sudah pasti ada tiga kelompok (masyarakat yang berkurban sapi) dan tiga ekor kambing," kata Pengurus Masjid Al Furqon Tanjung Berlian, Dwiyono, Minggu (19/7/2020).

Menurut pria yang juga pejabat Kepala Puskesmas Kundur Utara itu, terjadi penurunan jumlah hewan kurban di tahun ini.

Pada tahun sebelumnya, sebanyak enam ekor sapi dan tiga ekor kambing dikurbankan di Masjid Al Furqon.

"Ada pengaruh dengan virus Corona ini. Terjadi penurunan, tapi tidak banyak," ungkapnya.

Untuk saat ini, pengurus Masjid Al Furqon masih memproses warga-warga yang akan ikut berkurban di Hari Raya Idul Adha, atau yang diperkirakan akan diperingati pada 30 atau 31 Juli 2020.

"Kami sedang mengumpulkan kelompok-kelompok. Untuk kelompok empat masih sedang berjalan, tinggal dua atau tiga orang lagi," ujar Dwiyono.

Di Masjid yang terletak di Pulau Kundur, Kabupaten Karimun tersebut, hewan sapi kurban yang sudah dipesan biasanya akan tiba H-3 sebelum Hari Raya Idul Adha.

"Kalau lembu biasanya 3 hari sebelum Idul Adha. Tapi kalau kambing biasanya di hari penyembelihan," ucapnya.

Pesanan Berkurang

Pandemi Covid-19 turut mempengaruhi kurban di hari Raya Idul Adha tahun 1441 Hijriah.

Di tahun ini, jumlah hewan kurban di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) diperkirakan menurun.

Data Gugus Tugas Covid-19 Batam, 584 dari 17.343 Warga Reaktif Saat Rapid Test

Dikabarkan Masuk ICU, Tarzan Ungkap Penyakit yang Diderita Polo Srimulat, Begini Kondisinya

Banyak masjid-masjid ataupun pelanggan sapi kurban yang mengurangi permintaan mereka.

Penurunan dirasakan langsung oleh para pedagang hewan kurban di Kabupaten Karimun.

Seorang pedagang sapi di Wonosari, Kelurahan Baran Barat, Kecamatan Meral, Muhammad Fauzi, mengaku, penurunan hampir mencapai 50 persen.

"Sekarang tidak seperti biasa. Hampir 50 persen juga. Jelas karena Covid. Perekonomian masyarakat yang memang saat ini banyak pas-pasan untuk kebutuhan saja," papar Fauzi, Minggu (19/7/2020).

Diakui Fauzi, di tahun-tahun sebelumnya, Ia mendatangkan sapi kurban mencapai 50 ekor. Namun di tahun ini Fauzi hanya mendatangkan 22 ekor sapi saja.

"Kalau sebelum-sebelumnya paling sedikit 40 ekor," ujarnya.

Di tahun ini, langganan tetap Fauzi setiap tahun memang mengurangi permintaan. Ada yang mengurangi 50 persen dan bahkan ada yang belum memesan sama sekali.

"Biasanya empat jadi dua, atau tiga jadi dua ekor. Bahkan ada juga yang tak ambil sama sekali. Ada masjid yang biasanya tiga, tapi tahun ini satu pun belum ada," jelasnya.

Pedagang Mengaku Tak Terlalu Rugi

Meskipun terjadi penurunan yang cukup tajam terhadap permintaan hewan kurban akibat wabah Covid-19, namun para pedagang tidak terlalu mengalami kerugian.

Seorang pedagang sapi kurban di Wonosari, Kelurahan Baran Barat, Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Muhamad Fauzi mengaku dirinya tidak mengalami kerugian yang banyak.

Pasalnya harga yang diterapkan oleh peternak juga rendah dibandingkan tahun-tahun sebelum pandemi Covid-19.

"Harga lebih murah tahun ini dibanding tahun kemarin. Dengan kondisi saat ini, peternak juga tidak mau menahan penjualan. Untuk (harga) penjualan kita di Karimun tetap," sebutnya.

Setiap ekornya Fauzi menjual dengan harga Rp 18 juta hingga Rp 26 juta. Namun umumnya pelanggan lebih memilih sapi dengan kisaran harga Rp 20 juta sampai Rp 22 juta.

"Yang banyak diminta 20 sampai 22 juta," tuturnya.

Fauzi sendiri mendatangkan hewan kurban jenis sapi bali dari Provinsi Riau. Ia menyebutkan masyarakat Karimun lebih menyukai sapi bali untuk kurban.

"Kalau di Karimun sapi bali memang jadi idolanya karena kualitasnya sudah bagus. Sapi jenis yang lain sebenarnya bisa saja kita carikan. Tapi susah untuk penjualannya," terang Fauzi.(TribunBatam.id/Elhadif Putra)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved