Didesak Ahli Penyakit Menular, Trump Tak Wajibkan Warga Amerika Serikat Memakai Masker
Donald Trump dikabarkan tidak akan mewajibkan warga Amerika Serikat ( AS) mengenakan masker dalam menekan penyebaran Covid-19. Berikut penjelasannya.
TRIBUNBATAM.id, WASHINGTON - Donald Trump dikabarkan tidak akan mewajibkan warga Amerika Serikat ( AS) mengenakan masker dalam menekan penyebaran virus Corona atau Covid-19.
Presiden Amerika Serikat itu merespon desakan yang dilontarkan ahli penyakit menular AS, Anthony Fauci soal memakai masker.
Fauci mendesak negara dan pemimpin daerah sebisa mungkin memerintahkan warganya untuk mengenakan masker di tengah pandemi ini.
Ia mengatakan, pemakaian masker sangat penting dan semua orang harus memakainya.
Pemakaian masker kini terlihat sebagai hal yang dipolitisasi di AS akhir-akhir ini sebagaimana dilansir dari BBC, Sabtu (18/7/2020).
Di sisi lain, mayoritas pemimpin daerah di AS kini mewajibkan warganya memakai masker jika berkegiatan di luar rumah.
• Ivanka Trump kepada Seluruh Pengangguran Amerika Serikat: Temukanlah Sesuatu yang Baru
Di antara pemimpin daerah yang mewajibkan warganya memakai masker, ada yang berasal dari Partai Republik.
Sebagai contoh adalah Gubernur Alabama, Kay Ivey, yang dikenal dekat dengan Trump.
Namun, pada Jumat (17/7/2020), Trump mengatakan kepada Fox News bahwa dia tidak setuju terhadap perintah pemakaian masker skala nasional.
Dia mengatakan, warganya harus memiliki kebebasan untuk memilih.
Awal pekan ini, badan kesehatan publik AS, yakni Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), mengeluarkan pernyataan yang berbunyi desakan agar warga AS memakai masker.
Direktur CDC Robert R Redfield mengatakan, masker adalah senjata paling ampuh yang dimiliki untuk menekan penyebaran virus Corona, terutama jika dipakai secara masif.
Gubernur Georgia Brian Kemp mendesak warganya untuk mulai mengenakan masker bulan depan.
Keputusan tersebut dilontarkan sehari setelah Kemp menggugat Wali Kota Atlanta Keisha Lance Bottoms karena mewajibkan warganya mengenakan masker.
Bottoms sendiri positif terjangkit Covid-19