Dirawat Sampai 130 Hari, Pasien Covid-19 Terlama di Inggris Akhirnya Sembuh

Setelah dirawat insentif selama 130 hari, seorang pasien Covid-19 di Inggris akhirnya dipindah ke ruang pemulihan. Simak kisahnya berikut ini.

AFP
Ilustrasi pasien Covid-19 di Inggris. Dirawat 130 hari, penderita Covid-19 terlama di Inggris sembuh. 

Sementara pada 21 Juni, jumlah tersebut turun menjadi 1 persen menurut data yang dikompilasi Pengobatan Berbasis Bukti dari Universitas Oxford.

Acuan tren pandemi

Peneliti menilai, kematian kasus di rumah sakit adalah ukuran yang dapat dipakai sejak awal wabah, memberikan angka yang konsisten dan memungkinkan para peneliti untuk mencari tren kasus.

Dari penelitian, menunjukkan saat jumlah orang di rumah sakit dan mereka yang kritis menurun, maka kematian menunjukkan penurunan yang lebih cepat.

Tak hanya di Inggis, Prof Carl Heneghan, yang melakukan analisis, juga mengatakan pola penurunan angka kematian di rumah sakit juga terlihat di negara-negara lain, termasuk Italia.

"Kita harus menyelidiki apa yang berubah," kata dia.

Meski demikian peneliti belum menentukan apa alasan paling tepat di balik tren penurunan itu.

Akan tetapi mereka mengemukakan sejumlah alasan di antaranya adalah perawatan yang semakin baik yang dilakukan para tenaga medis.

Mampu mengobati pasien

Menurut mereka, kini staf layanan kesehatan diangap telah mampu mengobati dengan memakai obat yang ada meskipun tak ada terobosan besar dalam metode perawatan baru.

Sebagai contoh, dokter sekarang telah siap menghadapi pembekuan darah yang mungkin terjadi akibat virus, serta respons imun yang terlalu aktif ketika tubuh melawan virus.

Hal ini berbeda pada hari awal-awal di mana para dokter masih mencari pengobatan yang pas untuk mengobati gejala terkait masalah pernafasan.

Sementara, pada pasien perawatan kritis, obat steroid dexamethason juga telah digunakan untuk meredam reaksi kekebalan tak terkendali yang dapat merusak organ.

“Ini mungkin menjadi faktor kunci, tetapi tidak mungkin untuk menjelaskan tingkat kematian yang menurun,” ujar Prof Heneghan.

Penyebaran virus mereda

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved