News Video
Ngaku 19 Bulan Tak Berhubungan Badan, Ini Pengakuan Ibu Melahirkan Tanpa Hamil di Tasikmalaya
Heni Nuraeni (30), seorang warga Kampung Mandalasari, Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya melahirkan tanpa hamil akhir pekan lalu.
TRIBUNBATAM.ID, TASIKMALAYA - Heni Nuraeni (30), seorang warga Kampung Mandalasari, Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya melahirkan tanpa hamil akhir pekan lalu.
Peristiwa ini terbilang langka lantaran Heni tak merasakan hamil.
Ia juga mengaku siklus menstruasinya normal setiap bulan.
Bahkan, Heni mengatakan jika dirinya sudah 19 bulan tak pernah melakukan hubungan suami istri dengan Erik (38) sang suami.
“Saya tidak pernah melakukan hal itu selama sekitar 19 bulan sejak lahir anak kedua dengan operasi cesar,” ujarnya.
Setelah menjalani operasi beberapa tahun belakangan, ia tak diperbolehkan oleh dokter untuk hamil selama dua tahun untuk menjaga kondisi rahimnya.
Manuruti kata dokter, ia dan suami lantas memilih tak pernah melakukan hubungan suami istri.
“Karena dokter bilang begitu, saya dan Kang Erik, tidak pernah melakukan begitu,” ujar Heni.
Heni juga merasa sangat heran bisa hamil tanpa terasa hingga melahirkan bayi laki-laki normal.
Dikutip dari TribunJabar.id, Selasa (21/7/2020), bayi yang lahir dengan berat 3,4 kg dan panjang 40,8 cm ini sudah diberi nama yaitu Lingga Cipta Radeva.
Sementara itu diberitakan sebelumnya, Kasi Promosi dan Pemberdayaan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, Reti Zia D mengatakan, kasus melahirkan anak tanpa merasakan kehamilan itu disebut cryptic pregnancy (kehamilan samar).
Seorang ibu yang terkena kasus tersebut tak merasakan adanya kehamilan.
Kasusnya memang sangat langka, hanya terjadi satu dari ratusan hingga ribuan kehamilan.
Sehingga ia mengatakan tak perlu khawatir dengan proses melahirkan tersebut.
“Dalam dunia medis itu ada. Itu disebut kehamilan samar. Kasusnya memang sangat langka. Satu dari ratusan atau mungkin ribuan kasus kehamilan. Jadi Ibu Heni yang melahirkan dengan proses seperti itu tidak usah khawatir. Yang penting bayi dan ibu sehat,” kata Reti.