TRIBUN WIKI

Mengenal Asbestosis, Kerusakan Jaringan Paru Akibat Sering Terpapar Asbes, Apa Saja Gejalanya?

Asbestosis adalah salah satu penyakit paru yang terkait dengan paparan terhadap asbes dalam kurun waktu yang lama.

Kompas.com
Asbestosis adalah salah satu penyakit paru yang terkait dengan paparan terhadap asbes dalam kurun waktu yang lama 

Editor : Widi Wahyuning Tyas

TRIBUNBATAM.id - Paru-paru merupakan salah satu organ penting dalam tubuh manusia.

Paru-paru berperan besar dalam sistem respirasi atau pernapasan dan berhubungan langsung dengan sirkulasi darah.

Fungsi utamanya adalah melakukan proses pertukaran oksigen dari udara dengan karbon dioksida dari darah.

Melihat perannya yang sangat penting, kesehatan paru-paru patut dijaga demi kelancaran fungsi organ secara keseluruhan.

Sayangnya, tidak semua yang dihirup manusia adalah partikel yang sehat.

Tidak jarang kita menghirup zat-zat berbahaya seperti karbon monoksida, asap rokok, hingga paparan partikel buruk dari kegiatan industri.

Kebiasaan ini bisa menyebabkan beragam penyakit, salah satunya asbestosis.

Asbestosis adalah salah satu penyakit paru yang terkait dengan paparan terhadap asbes dalam kurun waktu yang lama.

Asbes sendiri merupakan serat silikat tahan panas yang banyak digunakan dalam berbagai industri, pelapis lantai, dan atap, terutama sebelum tahun 1970.

Sebenarnya, apabila material tersebut yang mengandung asbes dalam keadaan baik, maka serat asbes yang terkandung di dalamnya tidak berbahaya.

Serat asbes yang terhirup akan berdiam di paru-paru dan akan terus mengendap, sehingga menyebabkan peradangan
Namun, jika pelapisnya mengalami kerusakan, orang yang berada di dekatnya berisiko terpapar asbes.

Serat asbes yang terhirup akan berdiam di paru-paru dan akan terus mengendap, sehingga menyebabkan peradangan, bekas luka dan hingga kerusakan jaringan paru yang disebut asbestoris. 

Asbestosis merupakan salah satu faktor risiko terjadinya keganasan, seperti karsinoma bronkus dan mesotelioma.

Penyebab

Penyebab utama penyakit asbestosis adalah masuknya serat asbes yang sangat kecil, sehingga terjadi kerusakan pada jaringan paru-paru.

Ketika serta asbes masuk ke dalam paru-paru, maka serat ini tidak dapat dikeluarkan kembali dan akan semakin banyak jika terus terpapar.

Masuknya benda asing, selain udara ke dalam paru-paru, akan menimbulkan reaksi peradangan dan pada akhirnya meninggalkan jaringan parut atau bekas luka.

Peradangan yang berulang akan menyebabkan jaringan parut yang luas dan mengganggu fungsi paru-paru normal.

Jaringan parut yang luas, kemudian akan membuat paru-paru tidak dapat mengembang sempurna, sehingga jumlah udara yang masuk tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh.

Pada saat ini, pengidap akan merasakan sesak dan rasa tidak nyaman di dada.

Kondisi ini dapat menjadi lebih parah ketika pengidap memiliki kebiasaan merokok.

Pada saat ini, pengidap akan merasakan sesak dan rasa tidak nyaman di dada.

Gejala

Gejala asbestosis biasanya baru muncul setelah paparan jangka lama, seperti bekerja di dekat benda yang mengandung asbes dalam waktu paling tidak 20 tahun atau lebih.

Namun, terlalu sering terpapar dengan material yang mengandung asbes kan mempercepat waktu terkena gejala asbestosis

Beberapa gejala asbestosis yang umumnya dialami, antara lain:

- Sesak napas saat beraktivitas.

- Batuk kering yang terus-menerus.

- Rasa tidak nyaman di dada, dapat berupa nyeri atau dada terasa berat.

- Tidak nafsu makan.

- Penurunan berat badan.

- Ukuran ujung jari yang lebih besar (clubbing).

Pengobatan dan Pencegahan

Asbestosis tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, karena jaringan paru yang sudah rusak tidak dapat diperbaiki kembali.

Upaya pengobatan untuk pengobatan asbestosis adalah dengan melakukan pola hidup yang sehat, serta meminimalisir potensi gejala asbestosis.

Terapi yang disarankan pada pengidap asbestosis, antara lain:

- Berhenti merokok.

- Melakukan vaksinasi flu dan pneumokokus.

- Mengikuti senam rehabilitasi paru.

- Pemberian terapi oksigen.

- Pada kondisi yang berat sekali, maka dapat dianjurkan untuk melakukan transplantasi paru-paru.

Bagi pekerja, perlunya untuk mengontrol paparan asbes di tempat kerja dan apabila terpaksa harus terkena papara asbes, gunakan pelindung diri agar terhindar dari menghirup serat asbes.

Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul 'Asbestosis'.

Sumber: TribunnewsWiki
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved