SPEEDBOAT DI KARIMUN TERBAKAR

Polres Karimun Selidiki Penyebab Kebakaran SB Takong Hiu, Api Diduga Berasal dari Knalpot

Kapal tidak bisa diselamatkan karena tenggelam. Hanya kursi penumpang dan sebuah potongan besi panjang saja yang mengapung.

TRIBUNBATAM.ID/ELHADIF PUTRA
Kasat Reskrim Polres Karimun, AKP Herie Pramono. Dari hasil pemeriksaan sementara, terbakarnya SB Takong Hiu milik Pemkab Karimun diduga berasal dari api di knalpot yang menyambar tangki bahan bakar. 

Editor: Septyan Mulia Rohman

TRIBUNBATAM.id, KARIMUN - Terbakarnya SB Takong Hiu milik Pemkab Karimun diduga karena adanya percikan api dari knalpot speedboat.

Kasat Reskrim Polres Karimun, AKP Herie Pramono mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara, api dari knalpot diduga menyambar tangki bahan bakar speedboat.

Speedboat milik bagian pengelola perbatasan Setdakab Karimun itu terbakar, Kamis (23/7).

Herie menyampaikan, musibah tersebut terjadi ketika SB Takong Hiu usai mengisi bahan bakar di daerah Kolong, Kelurahan Sei Lakam Timur, Kecamatan Karimun, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), sekira pukul 11.30 WIB.

"Saat mau kembali ke pelabuhan belakang Gabion terdengar suara letupan," kata Herie, Jumat (24/7/2020).

Tiga orang awak, yakni Nasrun yang merupakan nahkoda serta Syafii dan Hamdani alias Atan langsung melompat ke laut.

Nasrun dan Syafii mengalami luka bakar yang cukup parah dan luka robek.

Sementara Hamdani mengalami luka di bagian tangan.

"Sekarang masih menjalani perawatan di RSUD Muhanmad Sani," ujar Herie.

Herie mengungkapkan, kapal tidak bisa diselamatkan karena tenggelam.

Hanya kursi penumpang dan sebuah potongan besi panjang saja yang mengapung.

Sikap Pria Berkacamata Saat Dijemput & Diperiksa Polisi, Dicurigai Ada di Lokasi Yodi Prabowo Tewas

Wanita Hamil Makan Sup Daging Tikus, Teguran Restoran Menohok, Sogok Rp 10 Juta Gugurkan Kandungan

Disebutkan Herie, pihaknya akan melakukan pemeriksaan di tempat pengisian bahan bakar SB Takong Hiu.

"Dan meminta keterangan pihak-pihak terkait," tambahnya.

Sering Digunakan Wabup Karimun

Wakil Bupati Karimun, Anwar Hasyim batal berangkat ke Kundur, Jumat (24/7/2020).

Penyebabnya karena speedboat SB Takong Hiu milik bagian pengelola perbatasan Sekretariat Daerah Kabupaten ( Setdakab ) Karimun terbakar, Kamis (23/7) kemarin.

Ia mengakui, sering menggunakan speedboat tersebut untuk urusan kedinasan.

"Sering saya gunakan untuk tugas dinas. Hari ini rencananya malah mau ke Kundur. Karena musibah ini jadinya batal," ujar Anwar.

Anwar juga sempat menjenguk tiga awak SB Takong Hiu di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muhammad Sani.

Ketiganya menurut Anwar Hasyim mengalami luka bakar.

Pengobatan ketiga awak speedboat ini akan ditanggung oleh Pemkab Karimun.

"Musibah kan terjadi waktu dalam masa kerja atau kedinasan," sebut Anwar.

SB Takong Hiu merupakan bantuan dari Pemerintah Pusat kepada Badan Pengelolaan Perbatasan Kabupaten Karimun di tahub 2014, dengan nilai Rp 1,7 miliar.

Diketahui SB Takong Hiu terbakar dan meledak setelah mengisi bahan bakar di Kolong, Kelurahan Sei Lakam, Kecamatan Karimun, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Ketiga awak SB Takong Hiu, Nasrun, Syafii dan Hamdani menyelamatkan diri dengan cara melompat ke laut.

Meski kapal warga sempat memadamkan api, namun SB Takong Hiu tidak dapat diselamatkan dan tenggelam ke dalam laut.

Jalani Perawatan Intensif

Tiga awak speedboat SB Takong Hiu menyelamatkan diri dengan melompat ke laut ketika kapal milik bagian perbatasan Pemkab Karimun itu terbakar.

Kapal speedboat Badan Pengelola Perbatasan Pemkab Karimun, SB Takong Hiu yang terbakar di depan perairan Tanjungbalai Karimun, Provinsi Kepri, Kamis (23/7/2020).
Kapal speedboat Bagian Pengelola Perbatasan Pemkab Karimun, SB Takong Hiu yang terbakar di depan perairan Tanjungbalai Karimun, Provinsi Kepri, Kamis (23/7/2020). (TribunBatam.id/Elhadif Putra)

Ketiga masing-masing bernama Nasrun (47) yang merupakan kapten kapal, serta dua ABK (Anak Buah Kapal) Syafii (34) dan Hamdani (22) alias Atan.

Warga serta nelayan yang melihat langsung membantu mereka.

Nasrun dan Syafii diketahui masih dirawat intensif di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Muhammad Sani Karimun.

"Hanya yang pasti, tadi satu orang masih sadar. Dua orang masih dirawat intensif," ujar Direktur RSUD Muhammad Sani Karimun melalui Kepala Informasi dan Pelayanan RSUD Muhammad Sani Karimun, Okto Puji Ginanjar, Kamis (23/7/2020).(TribunBatam.id/Elhadif Putra)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved