VIRUS CORONA

Hasil Riset AS, Pria Berambut Botak Lebih Berisiko Terpapar Covid-19

Sebuah riset yang dilakukan oleh Profesor Carlos Wambier dari Brown University, AS mengungkapkan bahwa pria botak berisiko lebih tinggi terpapar covid

Istimewa
Ilustrasi kerontokan rambut/ Sebuah riset yang dilakukan oleh Profesor Carlos Wambier dari Brown University, AS mengungkapkan bahwa pria botak berisiko lebih tinggi terpapar covid-19. 

Pada April 2020, para peneliti menerbitkan sebuah makalah dalam jurnal Cell yang menunjukkan bahwa enzim TMPRSS2 juga terlibat dalam infeksi virus corona.

Untuk menginfeksi sel, virus corona menggunakan apa yang disebut protein 'lonjakan' yang mengikat membran sel, suatu proses yang diaktifkan oleh enzim.

Dalam hal ini, tampaknya TMPRSS2 mungkin enzim tersebut.

Para ilmuwan belum tahu apakah enzim merespons dengan cara yang sama dengan androgen di paru-paru seperti halnya di prostat, tetapi bukti lain tampaknya mendukung hubungan potensial ini.

Sebuah studi dari Veneto, Italia, dari 9.280 pasien menemukan bahwa laki-laki dengan kanker prostat yang menggunakan androgen-deprivation therapy (obat yang mengurangi kadar testosteron) hanya 25 persen mungkin untuk terkena Covid-19 dibandingkan laki-laki dengan tindakan penanganan yang berbeda.

Sementara itu, Kepala Kebijakan di Prostate Cancer UK, Karen Stalbow menyampaikan, ada beberapa penelitian terbaru yang menunjukkan mungkin ada hubungan antara hormon pria dan peningkatan risiko Covid-19.

Tindakan ini telah menyebabkan beberapa peneliti untuk menyelidiki apakah terapi hormon yang biasa digunakan untuk mengobati kanker prostat, seperti enzalutamide, dapat mengurangi risiko ini.

“Namun, sebagian besar penelitian sejauh ini telah di laboratorium, dan ada bukti yang bertentangan tentang apakah terapi hormon memiliki dampak yang sama di paru-paru seperti pada sel-sel prostat," ujar Stalbow.

"Sekarang ada beberapa studi klinis mulai yang berharap untuk mengatasi masalah ini, tetapi lebih banyak bukti diperlukan sebelum kita dapat mengetahui apakah terapi hormon ini akan menjadi pengobatan yang efektif untuk Covid-19," lanjut dia.

(*)

Sumber: Kompas.com/Penulis Retia Kartika Dewi | Editor Sari Hardiyanto

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Riset AS Ungkap Pria Botak Berisiko Lebih Tinggi Terkena Covid-19"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved