Ancaman Invasi CHINA Hantui TAIWAN, Jaga-jaga Diserang Gelar Latihan Perang Terbesar di Pantai
Ketegangan dengan China membuat Taiwan menggelar simulasi serangan pantai terbesarnya tahun ini. Taiwan juga memperkuat sistem persenjataanya
Editor: Azmi S
TRIBUNBATAM.id, TAIPEI - Taiwan berjaga-jaga dari invasi yang dilakukan tetangganya, China.
China berulang kali menyatakan Taiwan adalah bagian dari Satu China.
Pada satu kesempatan otoritas China menyebut akan merebut Taiwan bahkan dengan kekerasan jika perlu.
Ketegangan dengan China membuat Taiwan menggelar simulasi serangan pantai terbesarnya tahun ini.
Pada Kamis (16/7/2020) militer Taiwan menggelar latihan sebagai jaga-jaga jika China melakukan invasi.
• Klaim Sepihak Natuna, China Kini Kena Karma, Kapal Induk Amerika Serikat Mulai Masuk Selat Taiwan
• Perusahaan Raksasa Taiwan Pegatron Corporation Beli 10 Persen Saham PT Sat Nusapersada Tbk Batam
Sebab, tekanan militer dari Beijing terus meningkat ke pulau itu.
Latihan ini berlangsung lima hari dan telah dimulai pada Senin (13/7/2020) untuk menguji kekuatan angkatan bersenjata Taiwan dalam melawan invasi tetangga besarnya.
Beijing masih menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan berjanji suatu hari akan merebutnya, bahkan dengan kekerasan jika perlu.
Simulasi hari ini melibatkan jet tempur Taiwan, kapal perang, dan pasukan darat memukul mundur musuh yang mendarat di pantai kota Taichung.
Dilansir dari AFP pada Kamis (16/7/2020), latihan ini diikuti sekitar 8.000 personel militer Taiwan.
• China Sekarang Bukan yang Dulu, Senjata Ini akan Sulitkan Taiwan jika Berani Bentrok dengan Tiongkok
• Jet Tempur Sukhoi AU China Terobos Wilayah Pertahanan Udara Taiwan, Dicegat F-16
• Bersama Jepang dan Taiwan, Inggris Setuju Penggunaan Remdesivir Untuk Tangani Covid-19
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menyaksikan langsung latihan tersebut.
Ia kemudian menulis di Twitter, "Menunjukkan kepada dunia kemampuan pertahanan kita yang kuat dan tekad yang kuat untuk mempertahankan Taiwan."
Taipei menjalani hari-harinya dengan ancaman invasi dari China, sejak kedua pihak berpisah pada 1949 akibat perang saudara.
Lalu dalam beberapa dekade terakhir, Taiwan menyadari pasukan militer mereka kalah jumlah dari Tentara Pembebasan Rakyat China yang sangat besar.
