HUMAN INTEREST

Cerita Yeheskiel Perawat RSBP Batam Tangani Pasien Covid-19, 'Tuhan Berperan Besar Dalam Hidup Saya'

Suka duka dialami pria kelahiran 4 Januari 1989, Desa Watumbaka, Kabupaten Sumba Timur, Kota Waingapu, Provinsi NTT itu.

TribunBatam.id/Bereslumbantobing
Perawat pasien Covid-19 di Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam, Yeheskiel, Minggu (26/7/2020). 

Editor: Septyan Mulia Rohman

TRIBUNBATAM.id,BATAM - Jadi perawat saat pandemi Covid-19 akan menjadi cerita bagi Yeheskiel saat hari tuanya.

Perawat yang bertugas di RSBP Batam ini, menjadi orang yang paling dekat merawat pasien Covid-19.

Mulai dari yang baru gejala, sampai yang sudah terkonfirmasi virus Corona.

Suka duka dialami pria kelahiran 4 Januari 1989, Desa Watumbaka, Kabupaten Sumba Timur, Kota Waingapu, Provinsi NTT itu.

Yang paling diiingatnya ketika merawat pasien yang kondisinya sudah sekarat dan menitipkan pesan kepadanya.

Tidak hanya itu, bahkan saat menangani pasien Covid-19, ada pasien yang pernah memintanya agar terus didampingi.

Pasien tersebut tidak mau Yeheskiel beranjak, serta memintanya untuk terus mendampinginya.

"Terkadang saya sampai menangis melihatnya dan saya doakan," ucapnya, Minggu (26/7/2020).

Yeheskiel tidak mengelak, rasa takut ia rasakan apalagi ketika menangani pasien virus Corona.

Sebagai manusia biasa, pemilik nama lengkap N.S Yeheskiel Rohi Riwu, S.kep awalnya tentu memiliki rasa takut, namun dengan tanggungjawab dan sumpah sebagai seorang perawat membuatnya berani.

Menangani pasien demi pasien Covid-19 hingga dinyatakan sembuh dan pulang.

Nama Yeheskiel sapaan akrab Kiel memang sudah tak lagi asing bagi rekan kerjanya.

Sejumlah pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh bahkan mengingat betul nama Yeheskiel saat diperbolehkan pulang.

Perokok Wajib Waspada, Kenali Gejala Pneumotoraks, Gangguan Organ Paru Akibat Kebocoran Udara

Akhirnya KASAD Andika Perkasa Jelaskan soal Masker Canggih yang Dipakai sang Istri, Harga Rp 22 Juta

"Mungkin bisa disebut kami sebagai ring satu. Setiap hari melayani mereka, merawat para pasien Covid-19 tanpa henti hingga sembuh," ujarnya.

Kota Batam memang bukan asal Kiel, namun ratusan warga Batam yang terpapar covid-19 pernah ia bantu menjalani perawatan.

Tebar senyum sana sini membuatnya jadi seorang yang ramah, bahkan siang itu sebelum kembali merawat pasien Kiel bercerita singkat pengalaman yang pernah ia jalani.

Tentunya, kata dia harus siap menghadapi tekanan dan tidak mudah terpancing emosi.

Apalagi merawat pasien Covid-19 butuh perjuangan dan keberanian, mental diuji dan ketelitian serta mampu memberikan motivasi kepada setiap pasien yang menjalani isolasi.

Ditanya tentang sebagai perawat Covid-19, kata Kiel tentu punya cerita baik dan cerita buruk.

"Beragam lah tentunya perjalanan seorang perawat, hingga pernah dipukul oleh pihak keluarga pasien. Seperti belum lama ini, ada keluarga yang berusaha mengambil paksa jenazah kategori covid-19.

Jadi seorang perawat, saya harus katakan bahwa ini adalah panggilan hidup saya. Tuhan panggil saya untuk melayani orang orang di Batam untuk menjadi bagian dari peradaban.

Pertama itu dulu saya tidak pernah terpikir untuk menjadi perawat, saya dulu inginnya jadi guru. Namun harapan tidak sesuai kenyataan akhirnya jadi seorang perawat menjadi jalan hidup saya," katanya.

Dalam perjalanannya, menjadi seorang perawat itu indah, karena ia juga menyukai tantangan.

Bertugas di RSBP Batam, ia langsung dipercaya menjadi perawat ICU Covid-19.

Tim medis RSBP Batam mengenakan hazmat bergambar sejumlah tokoh kartun, Minggu (5/7/20200. Cara ini terbukti ampuh dalam menangani pasien berkenaan dengan virus Corona, khususnya pasien anak-anak.
Tim medis RSBP Batam mengenakan hazmat bergambar sejumlah tokoh kartun, Minggu (5/7/20200. Cara ini terbukti ampuh dalam menangani pasien berkenaan dengan virus Corona, khususnya pasien anak-anak. (TribunBatam.id/Bereslumbantobing)

Awal mulanya itu ada rasa takut, dapat penempatan SK tugas langsung di ruang covid-19. Namun ketakutan itu saya tepis, jadi peluang dengan bermodalkan pelatihan icu yang pernah diikutinya.

Cerita perawat hanya jadi perjuangan masa depan untuk mengadu nasib bagi Kiel, pria lulusan Stikes CHNK Kupang ini telah melalui masa-masa sulit di kampung halaman waktu itu.

Berangkat dengan segala keterbatasan ekonomi keluarga seadanya membuat Yeheskiel tak perna kenal lelah untuk terus berjuang mengadu nasib.

Bahkan cerita perjalanan kuliahnya pun tidak begitu mulis kala itu, untuk dapat membiayai kebutuhannya kuliah Kiel pernah menjadi pedagang sayur, ikan.

"Jual sayur ke dosen, teman-teman kos kosan. Untuk itu saya harus bangun jam 3 subuh agar dapat belanja terlebih dahulu. Dikos kosan saya jual mie dan beras, jual rokok walau saya tidak merokok," kata Kiel bercerita.

Tidak kenal waktu, sehabis kuliah bahkan Kiel lanjut lagi bekerja jualan koran dan majalah kampus,

"Intinya saya memanfaafkan peluang sekecil apapun. Kuliah saya mandiri dan cari uang sendiri," ucapnya.

Tawarkan Barang Dagangannya ke Raffi Ahmad, Pudding Kelapa Mpok Atiek Diborong 200 Bungkus

Siapkan Kejutan Untuk Penggemar, IU Umumkan Tak Akan Gelar Konser Solo Tahun Ini

Keluarganya bukan orang yang berada. Ayah dan ibunya yang berprofesi sebagai nelayan. Pendapatan yang diterima seadanya, membuatnya harus berjuang keras.

Tuhan pun menurutnya punya peranan penting dalam hidupnya. Kuliahnya yang tuntas hingga dapat bekerja, menurutnya tidak lepas dari campur tangan Tuhan.

Pria yang merantau ke Batam 2016 lalu ini pun kini punya tanggungjawab membantu biaya sekolah keponakan dan kebutuhan orang tua di kampung halaman.

Tak kalah menarik, Yeheskiel menitipkan pesan singkat bagi pembaca agar tetap semangat dan terus berjuang.

"Bagi teman saya saat ini yang lagi berusaha tetaplah berjuang untuk tetap menjadi yang terbaik, tantangan semakin besar. Bagi yang lanjut pendidikan jangan sampai putus asa, dunia kerja semakin menuntut, tentunya jangan lupa berdoa," ucap Yeheskiel.(TribunBatam.id/Bereslumbantobing)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved