Inggris Minta Pegawai Negeri Kembali Bekerja di Kantor, Permohonan SIM dan Akta Lahir Membludak

Inggris mengumumkan akan meminta pegawai negeri untuk kembali bekerja di kantor. Mulai dari permintaan SIM hingga akta lahir membludak di Inggris.

newsthump.com
Boris Johnson - Permohonan SIM hingga akta lahir membludak, pegawai negeri Inggris diminta bekerja di kantor. 

Layanan ini akan dipercepat bila pemohon paspor bepergian dalam waktu dekat.

Perdana Menteri mengatakan kepada para pegawai negeri ia ingin semua permohonan layanan selesai pada akhir September.

Johnson dikabarkan meyakini skema kerja di rumah mengurangi produktivitas.

"Saya ingin melihat upaya besar negara untuk secara psikologis berhenti memikirkan virus corona sebagai sesuatu yang membatasi melakukan sesuatu dan mulai menangani masalah rakyat Inggris," kata Johnson saat kunjungan ke London timur.

Sayangnya keinginan Perdana Menteri Johnson tidak sejalan dengan kebijakan para perusahaan.

Perusahaan merasa bekerja dari rumah merupakan solusi dari risiko penularan Covid-19 lebih lanjut.

Bahkan sejumlah bos perusahaan berharap bekerja dari rumah akan menjadi normal baru.

Menurut perhitungan Daily Mail, terdapat 60 perusahaan top Inggris yang belum berencana membuka kantor sebagaimana dulu.

Hanya sedikit perusahaan yang berencana kembali bekerja di kantor dalam dua bulan ke depan.

Coca-Cola, Facebook, Google, Pearson, RBS, dan Vodafone yang mempekerjakan 70.000 staf, tidak berencana membuka kantor hingga tahun depan.

Setelah sempat mengalami lonjakan Covid-19 hingga menjadi negara Eropa dengan kasus yang tinggi, Inggris kini sudah mulai menata negaranya.

Worldometers pada Sabtu (25/7/2020) mencatat 297.914 kasus infeksi.

Adapun jumlah korban jiwa mencapai 45.677 dan pasien sembuh tidak diketahui angkanya.

Inggris menduduki posisi ke-10 negara dengan kasus infeksi terbanyak di dunia.

Penyelidikan Terus Dilakukan, Kandidat Vaksin Covid-19 dari Inggris dan China Dinilai Paling Efektif

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved