KISAH PENDAKI HILANG DI GUNUNG

Kisah Sri dan Yansen, Sejoli Tersesat 10 Hari di Gunung Ciremai, Disambar Elang Dikira Sudah Mati

"Kalau selamat ya selamat, kalau harus mati ya kita mati bersama," demikian tutur Yansen

KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO
Pendaki di area puncak Gunung Ciremai, Jawa Barat. Gunung Ciremai merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat yang memiliki ketinggian 3.078 meter di atas permukaan laut (mdpl). 

Mereka hanya memakan dedaunan yang ditemukan di sebatang sungai kering.

Pernah juga mendapat tebu hutan yang tumbuh di tepian.

Dua hari terakhir itu, hujan turun lebat.

Tak ada tempat berlindung yang dapat menaungi. Dua malam itu mereka tak bisa tidur.

"Kami hanya duduk melipat lutut, baju basah kuyup, tak ada pilihan lain kecuali menyerah kepada alam, " Sri bertutur.

Kadang-kadang terdengar suara pesawat terbang, lalu mereka membuka baju dan melambai-lambai, tanpa guna.

Pada 15 September 1986 , mereka ditemukan oleh empat orang polisi hutan.

Tubuh penuh luka, pakaian sobek semua.

Petang itu, mereka mendengar suara memanggil," Sri . . . Yansen ... Neng, di mana . . .?"

Mula-mula, mereka menduga suara itu khayal. Setelah berulang-ulang, barulah timbul rasa senang.

Sri, yang suaranya lebih keras, lalu menyahut.

Sri dan Jansen ditemukan tim SAR dalam keadaan lemas tak berdaya.

Mereka ditatih tim SAR turun menuju pos pendakian Gunung Ciremai.

Keduanya lalu dirawat di Rumah Sakit Gunung Jati, Cirebon selama 4 hari, sebelum dipulangkan ke Jakarta.

Selamat dari musibah ini, sudah menunggu "musibah" lain.

VIRAL Pendaki Tewas di Gunung Lawu, Alami Hipotermia Berat, Telanjang Dada Kondisi Udara Dingin

Misteri Hilangnya Pendaki Gunung, Malam Tidur di Tenda, Pagi Ditemukan Telanjang Dekat Mata Air

Semua yang ikut memanjat gunung itu dihukum oleh sekolah, diskors selama dua minggu, karena mereka pergi tanpa izin.

Tak lama kemudian, keduanya diundang menuturkan pengalaman di depan mahasiswa pencinta alam FTUI.

Juni 1987, mereka juga diminta melakukan hal yang sama oleh Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia di Erasmus Huis, Jakarta.

Meski menjalani pengalaman demikian pahit, keduanya ternyata tidak kapok mendaki gunung.

"Cuma sekarang saya belajar lebih taat kepada orangtua, " kata Yansen.

Diakui kisah kelam hidupnya tersesat dalam Gunung ternyata tanpa sepengetahuan orang tua.

Pendaki Tewas di Gunung Batur Setelah Jatuh ke Jurang Sedalam 40 Meter, Diduga Kelelahan

Kronologi Pasangan Mesum di Gunung Digerebek, Fiersa Besari Hingga Pendaki Dzawin Nur Angkat Bicara

Mereka berbohong kepada orangtua, ia mengatakan hendak ke Bandung, namun kenyataannya melakukan pendakian ke Gunung Ciremai.

Sementara bagi Sri peristiwa itu tak akan pernah ia lupakan dalam hidupnya.

"Peristiwa itu lebih mendekatkan saya kepada Tuhan," katanya.

Ketika tersesat itu, anak kedua dari delapan bersaudara ini setiap hari membaca surat Yasin dan ayat Kursi.

Sri bahkan bernazar puasa tiga hari jika ditemukan saat dirinya tersesat di gunung.

Sri melanjutan studi di IKIP Jakarta, sedangkan Yansen, anak bungsu dari delapan bersaudara, mengikuti Office Training Centre (OTC), Yayasan Bina Mulia, Jakarta.

(Tribunbatam.id/Danang Setiawan)

Sumber: Tribun Batam
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved