TRIBUN WIKI

Sejarah dan Perkembangan Vaksin, Berawal dari Nanah Cacar Sapi pada 1796

Vaksin cacar adalah vaksin pertama yang berhasil dikembangkan dan diperkenalkan oleh Edward Jenner pada 1796.

NET
ilustrasi vaksin - Vaksin berfungsi merangsang tubuh untuk menghasilkan antibodi. 

Editor: Widi Wahyuning Tyas

TRIBUNBATAM.id - Vaksin adalah salah satu kunci pengendalian penyakit menular.

Senyawa ini berfungsi merangsang tubuh agar menghasilkan antibodi yang dapat melawan patogen asing penyebab infeksi.

Vaksin mengandung virus atau bakteri, baik yang masih hidup maupun yang sudah dilemahkan.

Di tengah pandemi Covid-19 yang mewabah hampir di seluruh dunia, para peneliti masih terus melakukan penelitian untuk menemukan vaksin virus ini.

Lantas, sejak kapan manusia mulai mengenal vaksin sebagai penangkal virus?

Sejarah vaksin

Vaksin pertama yang berhasil dikembangkan adalah vaksin cacar.

Vaksin ini diperkenalkan pada 1796 oleh Edward Jenner.

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, Jenner mengamati bahwa para pemerah susu yang sebelumnya terkena cacar sapi kemudian tidak terkena cacar air yang saat itu menjadi wabah di desanya.

Hal tersebut menunjukkan bahwa cacar sapi yang diinokulasi dilindungi dari cacar yang diinokulasi.

Inokulasi merupakan kegiatan pemindahan mikroorganisme baik berupa bakteri maupun jamur dari tempat atau sumber asalnya ke medium baru.

Medium baru tersebut telah dibuat dengan tingkat ketelitian tinggi dan aseptis.

Cacar ini disebut juga variola mayor, penyakit menular akut yang dimulai dengan demam tinggi, sakit kepala, dan sakit punggung.

Gejala berlanjut pada timbulnya bintik-bintik pada kulit.

Selama berabad-abad cacar menjadi salah satu wabah yang paling ditakuti di dunia.

Kebanyakan menewaskan anak-anak.

Mereka yang selamat secara permanen akan kebal terhadap infeksi kedua, namun mengalami cacat seumur hidup seperti kebutaan.

Cacar ini menjadi penyakit pertama yang dikendalikan oleh vaksin.

Vaksin cacar

Meski saat itu ilmu kedokteran belum memahami konsep organisme virus menular, pada 1768 salah satu dokter Inggris, Thomas Sydenham hanya bisa memberikan obat untuk menjaga peradangan.

Di Asia barat daya mencegah cacar dengan menyuntikkan nanah yang diambil dari luka orang yang sudah terinfeksi.

Namun hal tersebut masih memberikan risiko meskipun menurunkan jumlah kematian.

Vaksin cacar kemudian dikembangkan oleh Edward Jenner, salah satu dokter di Gloucestershire, Inggris dan terbukti lebih aman.

Jenner mengambil nanah lesi cacar sapi dari seseorang pemerah susu.

Kemudian menyuntikkannya kepada seorang anak berusia 8 tahun dan ternyata langsung terkena cacar sapi.

Namun tak membutuhkan waktu lama, bocah tersebut kemudian sembuh.

Beberapa waktu setelahnya, Jenner kembali menyuntikkan anak itu dengan materi cacar air.

Hasilnya tidak ada tanda-tanda sakit pada tubuhnya.

Istilah vaksin digunakan Jenner karena substansi ini berasal dari sapi.

Dalam bahasa latin sapi artinya vacca.

Sejak saat itu vaksin dikenal sebagai suspensi berisi mikroorganisme yang telah dilemahkan.

Berfungsi untuk meningkatkan kekebalan pada tubuh dan mencegah tubuh terinfeksi dari penyakit berbahaya.

Selama abad ke-19, program vaksinasi banyak dilakukan di semua negara, bahkan menjadi kegiatan wajib.

Pada tahun 1967 WHO mulai memvaksinasi seluruh populasi di setiap wabah cacar yang dilaporkan.

Penyakit ini kemudian tidak lagi endemik di semua negara di dunia.

Dalam perkembangannya, vaksin cacar juga mengalami peningkatan.

Di Amerika Serikat vaksin cacar diproduksi menggunakan teknik dasar kultur sel yang bisa dibuat dengan cepat dan jumlah yang cukup.

Perkembangan vaksin

Perkembangan vaksin terus terjadi.

Setelah vaksin cacar air, kemudian ditemukan vaksin untuk mengangkat penyakit rabies.

Pada 1954 seorang ilmuwan asal Amerika Serikat mengembangkan vaksin polio.

Di mana penyakit polio menjadi penyakit yang menakutkan di negara industri.

Polio dapat menyebabkan lumpuh dalam tubuh.

Sejak saat itu, vaksin berkembang dan menjadi salah satu pilar dalam mencegah penyakit menular.

Berawal dari ditemukannya vaksin, kemudian muncul imunisasi yang sudah diberikan kepada bayi dan anak-anak. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Vaksin Cacar, Vaksin Pertama yang Berhasil". 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved