Usai Kim Jong Un Umumkan Keadaan Darurat, Korea Utara Perketat Skrining Covid-19
Untuk pertama kalinya, Korea Utara melaporkan dugaan kasus Covid-19. Pemerintah Korea Utara perketat upaya penyebaran Covid-19 dengan lakukan skrining
Tetapi beberapa di antaranya ditahan di perbatasan karena pembatasan negara itu sendiri.
Korea Utara mengatakan bahwa mereka telah memulai uji klinis awal untuk calon vaksin Covid-19 awal bulan ini.
Namun hal itu ditanggapi secara skeptis oleh para ahli.
Seorang dokter dari Korea Utara yang kini membelot ke Korea Selatan, Choi Jung-hun, mengatakan Korea Utara tidak memiliki teknologi atau laboratorium untuk mengembangkan vaksin Covid-19.
"Korea Utara bahkan tidak mampu menguji orang hanya sampai tiga atau empat bulan yang lalu," kata Choi,
Choi yang kini menjadi peneliti di Korea University menambahkan tidak ada landasan bagi Korea Utara untuk melakukan uji klinis calon vaksin Covid-19 terhadap manusia.
Korea Utara Laporkan Dugaan Kasus Covid-19 Untuk Pertama Kalinya, Gelar Karantina Ketat
Korea Utara selama ini tak pernah melaporkan penemuan kasus virus Corona atau Covid-19.
Kini, Minggu (26/7/2020) otoritas Korea Utara mencatat penemuan dugaan kasus Covid-19 untuk pertama kalinya.
Sesuai dengan laporan media pemerintah Korea Utara KCNA.
Pasien itu ditemukan di Kota Kaesong yang berbatasan langsung dengan Korea Selatan.
Dia dikarantina dengan ketat. Semua orang yang pernah berkontak dengannya juga dikarantina dengan ketat.
Dilansir dari AFP, Minggu, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengadakan pertemuan darurat dengan politbiro partai pada Sabtu (25/7/2020).
Dalam pertemuan tersebut, mereka membahas apa yang mereka sebut sebagai penerapan sistem darurat maksimum dan mengeluarkan peringatan kelas atas untuk mengendalikan penyebaran virus Corona.
Jika kasus tersebut dikonfirmasi positif Covid-19, maka itu akan menjadi kasus positif Covid-19 pertama yang diakui oleh Korea Utara.