KARIMUN TERKINI
Masuk PKH, Kemensos Bantu Anak Adea Fitri Agar Bisa Sekolah, 'Harusnya Pemerintah Dapat Membantu'
Selain dari Kemensos, Adea Fitri yang merupakan seorang mualaf juga mendapat bantuan Baznas Kabupaten Karimun.
Jika hujan, air akan membanjiri lantai rumah. Wanita yang lahir tanggal 2 Agustus 1979 itu seakan membesarkan enam anaknya sendirian.
Adea sebenarnya memiliki suami yang menikahinya secara siri.
Namun suaminya tersebut tidak terlalu mempedulikan keluarga.
Suaminya itu juga sudah tidak lagi bersamanya karena ditangkap polisi terkait perkara kasus pidana.
Adea sebenarnya juga memiliki tujuh anak. Namun 10 hari yang lalu anaknya meninggal karena sakit paru-paru.
Menurutnya, beberapa bulan yang lalu, ia nekat membawa anak perempuannya yang sakit itu ke RSUD Muhammad Sani.

Padahal, saat itu ia sama sekali tidak mengantongi uang.
"Saya bawa anak masuk rumah sakit itu tanpa duit. Awalnya dokter sempat bilang tidak ada harapan. Saya doa dan zikir terus, Subhanallah, Subhanallah. Ada datang spesialis anak dokter Ibnu. Dia bilang bisa bantu anak saya. Baru dibawa ke isolasi. Di ruang isolasi saya tak makan tak minum, hanya mikirkan anak saya sambil doa," kenangnya sambil menitikan air mata.
Terkait biaya pengobatan anaknya, Adea hanya menyerahkan kepada Tuhan. Doanya pun didengar.
Seorang petugas medis membantu menguruskan BPJS Kesehatan anaknya.
"Untuk makan saja susah. Untuk ngurus BPJS juga susah karena jaga anak di rumah sakit. Saya mikir kalau saya keluar anak saya siapa yang jaga?
Ternyata ada orang baik di rumah sakit yang bantu ngurus BPJS anak saya. Saya tahu waktu nanya berapa biaya, katanya ada yang bantu nguruskan, Ibu Siti katanya," papar Adea.
Anak Adea sempat diperbolehkan pulang setelah sekitar satu setengah bulan dirawat di rumah sakit.
Namun sayang, anaknya yang baru berusia tiga tahun itu akhirnya meninggal dunia.
Diakui Adea, selama ini ia sama sekali tidak pernah tersentuh program-program bantuan sosial.
