TRIBUN WIKI

Mengenal Fungsi dan Proses Terbentuknya Eritrosit, Diproduksi di Sumsum Tulang

Eritrosit merupakan sel darah merah yang dibuat di sumsum tulang lewat proses yang disebut erythropoiesis dan berbentuk bikonkaf.

Kompas.com
ILUSTRASI - Eritrosit merupakan sel darah merah yang dibuat di sumsum tulang lewat proses yang disebut erythropoiesis dan berbentuk bikonkaf. 

Editor: Widi Wahyuning Tyas

TRIBUNBATAM.id - Eritrosit juga dikenal dengan nama sel darah merah.

Kata eritrosit berasal dari bahasa Yunan, yakni Erythros yang berarti merah serta kytos bermakna selubung sel darah.

Eritrosit adalah sel darah yang paling banyak yang berada dalam tubuh.

Sel darah merah ini membawa oksigen dan zat-zat lainnya yang dimana sel darah merah merupakan sel-sel mikroskopis dan tidak mempunyai inti sel. 

Eritrosit adalah kepingan sel darah merah (RBC) yang berbentuk bulat dengan sedikit ceruk di tengahnya.

Eritrosit merupakan sel darah merah yang dibuat di sumsum tulang lewat proses yang disebut erythropoiesis.

Warna merah pada sel darah ini disebabkan karena adanya kandungan hemoglobin yang terdiri dari protein di dalamnya.

Hal ini menjadi penyebab darah manusia berwarna merah.

Eritrosit bentuknya sangat elastis serta mampu berubah untuk menyesuaikan diri ketika mengalir melewati kapiler darah kecil.

Sifatnya yang elastis mampu membuat sel darah merah mampu untuk menyebar dengan cepat dalam aliran darah untuk hingga ke berbagai organ di tubuh. 

Setelah bergerak menyebar ke seluruh tubuh, eritrosit pada akhirnya akan kembali dibawa tubuh ke organ limpa untuk dipecah.

Eritrosit mampu bertahan  umumnya sekitar 120 hari, atau 4 bulan. 

Eritrosit yang belum matang biasanya disebut retikulosit.

Jumlahnya dapat mencapai 1-2 persen dari sel darah merah keseluruhan.

Halaman
1234
Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved