Kenakan Masker, Begini Kondisi Jemaah Haji 2020 Saat Lakukan Lempar Jumrah dan Tawaf Ifadah
Ibadah haji 2020 telah memasuki hari ketiga pada (31/7). Para jemaah haji 2020 lakukan sejumlah agenda mulai dari melempar jumrah hingga tawaf ifadah.
Mereka mencakup 70 persen dari keseluruhan calon jemaah.
Namun, tidak dijelaskan berapa banyak pelamar.
Akibatnya, Kementerian Kesehatan Arab Saudi kebanjiran pertanyaan dan pernyataan di Twitter dari para pelamar yang kecewa ditolak. Mereka mengeluh pemerintah Saudi tidak memberikan alasan mengapa mereka ditolak.
Di antara pelamar yang diterima adalah Nasser, seorang ekspatriat asal Nigeria yang bermukim di Riyadh.
Dia menyebut kesempatan berhaji tahun ini sama seperti memenangi "tiket emas".
"Perasaan saya tidak dapat digambarkan," kata Nasser kepada kantor berita AFP, setibanya di Mekah.
Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengatakan warga Saudi yang terpilih sebagai calon jemaah haji terdiri dari tenaga kesehatan dan personel militer yang telah pulih dari Covid-19.
Protokol kesehatan yang ketat
Calon jemaah haji yang mulai berdatangan di Mekah pada akhir pekan lalu tampak memakai masker.
Suhu tubuh mereka diperiksa dan ditempatkan di karantina, kata pemerintah Arab Saudi kepada AFP.
Para calon jemaah haji, menurut dokumen Kementerian Haji Arab Saudi, diberikan beragam barang yang mencakup kerikil yang disterilisasi untuk ritual lempar jumrah, cairan disinfektan, masker, sajadah, dan pakaian ihram.
Sebelum tiba di Mekah, mereka diharuskan menjalani tes virus Corona dan diwajibkan berada di karantina setelah menunaikan ibadah haji.
Kementerian Haji mengaku telah mendirikan sejumlah fasilitas kesehatan, klinik berjalan, dan ambulans untuk menangani para jemaah.
Hingga Minggu (26/07), Arab Saudi mencatat 260.000 kasus positif Covid-19.
Sejarah pembatalan ibadah haji