Kronologi Gubernur Kepri Isdianto Setelah Positif Covid-19, Ada Sesi Foto Bersama di Hotel

Gubernur Kepulauan Riau ( Kepri ) Isdianto positif Covid-19, beruntung ia dalam kondisi sehat.

Penulis: Thom Limahekin | Editor: Agus Tri Harsanto
ISTIMEWA
Gubernur Kepri, H Isdianto langsung meminta adanya swab test massal usai dirinya terkonfirmasi positif covid-19 

Editor: Agus Tri Harsanto

TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG - Gubernur Kepulauan Riau ( Kepri ) Isdianto positif Covid-19, beruntung ia dalam kondisi sehat.

Isdianto bahkan masih mengikuti wawancara eksklusif dengan Kompas TV melalui aplikasi zoom.

Dalam tayangan wawancara eksklusif yang dipublikasi oleh akun Facebook Protokol Kepri, Sabtu (1/8) siang, Isdianto menceritakan kronologi dirinya terpapar Covid-19.

"Sebelum dilantik pada tanggal 27 Juli 2020, saya menjalani tes swab. Alhamdulillah, hasilnya negatif," kata Isdianto.

Tidak hanya sampai di situ saja, sebelum memasuki Istana Negara, Jakarta untuk mengikuti rangkaian acara pelantikan, Isdianto juga menjalani rapid test.

"Alhamdulillah, hasilnya juga tidak reaktif," ungkap Isdianto.

Sopir Bupati Bintan Positif Covid-19, Apri Sujadi dan Keluarga Test Swab Corona

Nah, setelah selesai pelantikan, Isdianto dan semua orang yang mengikuti rangkaian acara pelantikan mengikuti sesi foto bersama di hotel, tempat mereka menginap.

Pada saat itulah, Isdianto mengetahui kalau ajudan pribadinya mengalami demam.

Karena itu, saat kembali ke Kota Tanjungpinang, Selasa (28/7), Isdianto lalu menyuruh ajudannya itu untuk menjalani tes swab.

"Dia menjalani tes swab pada Rabu, 29 Juli 2020. Hasilnya, dia terpapar Covid-19," ujar Isdianto.

Tanpa menunggu lama, Isdianto kemudian meminta dirinya dites swab. Hasil tes swab tersebut menyatakan Gubernur Kepri terpapar Covid-19.

"Karena itu saya menjalani karantina mandiri di rumah," ungkap Isdianto.

Dia mengaku tidak mengalami gejala apa pun sebelum dan sesudah dinyatakan positif Covid-19.

Hingga saat ini dia tidak mengalami gejala apa pun dan kondisi tubuh selalu sehat.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kepri, Tjethep Yudiana menyebut Pak Gubernur positif.

Tjetjep menjelaskan informasi resmi terkait Isdianto positif Covid-19 belum diterima Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kepri.

"Kami hanya terima informasi lisan dari Kepala Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pencegahan Penyakit atau BTKLPP," ujar Tjetjep

Lantas, bagaimana dengan istrinya, Hj. Rosmeri? Tjetjep mengaku apakah Rosmeri sudah menjalani tes swab. Namun, hingga saat ini Rosmeri masih menjalani perawatan kakinya yang sakit. "Beliau berada di Jakarta saat ini," ujar Tjetjep.

Selain dengan istrinya, Isdianto juga sempat kontak dekat dengan para kepala dinas, Sekretaris Daerah Provinsi Kepri, H.T.S. Arif Fadillah.

Hj. Aisyah Sani, istri mendiang H.M. Sani juga sempat sama-sama Isdianto berziarah ke makam.

"Saya belum tahu hasil tes Ibu Rosmeri dan Ibu Aisyah Sani," terang Tjetjep.

Lantas bagaimana nasib sejumlah pejabat yang berdekatan dengannya selama rangkaian acara pelantikan dan penyambutan?

Wali Kota Batam, H. Muhammad Rudi termasuk seorang yang sempat kontak dengan Isdianto pada acara tepuk tepung tawar di Gedung Daerah Kota Tanjungpinang. Lalu sejauh ini, apakah Rudi juga sudah menjalani tes swab?

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Didi Kusmarjadi menjelaskan Rudi tidak menjalani tes swab.

"Karena Pak Wali Kota tidak kontak erat dan bergejala," tegas Didi, Sabtu (1/8/2020).

Didi menjelaskan, hal ini berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) nomor HK.01.07/MENKES/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-19.
"Jadi kontak erat itu adalah mereka yang berpapasan dengan seseorang yang terpapar dalam satu ruangan selama 15 menit," tegas Didi.

Adapun isi Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) nomor HK.01.07/MENKES/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 khususnya terkait kontak erat sebagai berikut.

Kontak Erat adalah orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau konfirmasi COVID-19. Riwayat kontak yang dimaksud antara lain:

a. Kontak tatap muka/berdekatan dengan kasus probable atau kasus konfirmasi dalam radius 1 meter dan dalam jangka waktu 15 menit atau lebih.

b. Sentuhan fisik langsung dengan kasus probable atau konfirmasi (seperti bersalaman, berpegangan tangan, dan lain-lain).

c. Orang yang memberikan perawatan langsung terhadap kasus probable atau konfirmasi tanpa menggunakan APD yang sesuai standar.

d. Situasi lainnya yang mengindikasikan adanya kontak berdasarkan penilaian risiko lokal yang ditetapkan oleh tim penyelidikan epidemiologi setempat (penjelasan sebagaimana terlampir).

"Makanya saya juga heran akan Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kepri. Kok buat tes swab secara membabi buta begitu," ujar Didi mempertanyakan. (tom)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved