Transgender Operasi Kelamin Demi Pacar, Rp 100 Juta Sia-sia, Kini Alat Kelaminnya Sering Bernanah
Sudah bukan rahasia jika di Thailand operasi pergantian alat kelamin kerap dilakukan oleh pria yang ingin mengubahnya menjadi wanita.
Namun, beberapa saat setelah operasi itu selesai dilakukan, area intim milik Nong Kao memiliki bau menyengat dan mengeluarkan nanah.

Ngeri dengan kondisi itu, Nong Kao menghubungi pihak rumah sakit.
Beberapa Minggu dokter merawatnya, kondisi Nong Kao pun membaik.
Namun beberapa hari kemudian, kondisi itu kumat lagi.
Organ intim Kao kembali mengeluarkan bau menyengat dan nanah.
Ketika buang air, ia merasa terasa tidak nyaman, dan bahkan air seni yang keluar juga terlihat keruh.
Kemudian, transgender berusia 23 tahun, terkejut mengetahui area intimnya hanya direkontruksi sebanyak 8 cm, sedangkan seharusnya 18 cm.
Hal ini menyebabkannya kendala dalam berhubungan badan dengan kekasihnya, hingga akhirnya dia diputuskan oleh kekasihnya.
Ketika dia kembali ke rumah sakit untuk meminta pergantian operasi alat vital, rumah sakit menagihnya dengan bayaran 190.000 baht atau sekitar Rp 87 juta.

Merasa ditipu oleh rumah sakit, Nong Kao memutuskan untuk menggugat rumah sakit itu, dan menyewa pengacara.
Pengacaranya, Ronnarong Kaewphet mengatakan telah menerima surat dari Nong Kao.
Firma hukum berkoordinasi dengan kantor perlindungan konsumen, korban, dokter, dan rumah sakit untuk melakukan mediasi.
Sementara jika cara itu tidak berhasil, pengacara akan menyeret kasusnya hingga melibatkan Dinas Kesehatan setempat.
Sementara itu sumber lain menjelaskan, organ intim ladyboy Thailand tidak memiliki mekanisme buka tutup seperti wanita normal.
Sehingga, hal itu bisa menyebabkan penularan penyakit seksual dengan tingkat penularan tinggi.