CATAT! Maskapai Lion Air dan Citilink Pantang Bawa Penumpang dari Surabaya ke Kota Ini

Maskapai Citilink dan Lion Air dilarang membawa penumpang dari Surabaya menuju Pontianak selama satu pekan.

TribunBatam.id/Alamudin Hamapu
Ilustrasi. Suasana penumpang di Bandara Hang Nadim Batam beberapa waktu lalu. Dua maskapai penerbangan, yakni Citilink dan Lion Air dilarang membawa penumpang dari Surabaya ke Pontianak selama satu pekan. 

Editor: Azmi S

TRIBUNBATAM.id, PONTIANAK - Sejumlah penumpang pesawat dinyatakan reaktif berdasarkan hasil rapid test.

Temuan ini pun membuat dua maskapai dilarang terbang  ke salah satu kota di Kalimantan Barat (Kalbar).

Ilustrasi: Pesawat Lion Air B737
Ilustrasi: Pesawat Lion Air (BOEING/Paul C Gordon)

Dua maskapai itu, yakni Citilink dan Lion Air.

Maskapai di atas resmi dilarang membawa penumpang dari Surabaya, Jawa Timur ke Pontianak, Kalimantan Barat selama satu pekan.

Fakta Pesawat Jatuh di Papua Bawa Setengah Ton Narkoba Rp 1 Triliun, Sindikat Narkoba Terungkap

NGERI, TRANSAKSI MAFIA NARKOBA Sewa Pesawat Bawa Kokain Senilai Rp 1 Triliun, Jatuh di Papua Nugini

Kebijakan tersebut dikeluarkan Pemprov Kalbar karena sejumlah penumpang dua maskapai tersebut dinyatakan reaktif berdasarkan hasil uji rapid test.

"Dinas Kesehatan Kalimantan Barat melalukan uji rapid test acak terhadap seluruh penumpang pesawat terbang Citilink dan Lion Air dari Surabaya, Jawa Timur.

Sebanyak 2 penumpang Citilink dan 1 penumpang Lion Air reaktif," kata Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat, Harisson, Senin (3/8/2020).

Petugas kebersihan bandara yang berdiri disamping pesawat Lion Air Boeing 737-800 setelah melakukan sterilisasi di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten (17/3/2020). Lion Air Grup melakukan sterilisasi pesawat sebagai langkah pencegahan dalam menghadapi wabah penyakit akibat virus Covid-19. (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)
Petugas kebersihan bandara yang berdiri disamping pesawat Lion Air Boeing 737-800 setelah melakukan sterilisasi di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten (17/3/2020). (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Menurut dia, saat ini ketiga orang yang reaktif itu, sudah langsung dilakukan tes swab untuk dipastikan positif Covid-19 atau tidak.

"Jadi sebenarnya setiap pelaku perjalanan harus rapid test dulu.

Kalau hasilnya nonreaktif baru boleh berjalan," ucap Harisson.

Namun untuk memastikan setiap orang yang datang ke Kalbar harus betul-betul telah uji rapid test dengan hasil reaktif maka dilakukan tes ulang saat mereka tiba.

"Tapi tesnya acak.

Sekalian membuktikan apakah pelaku perjalanan ini benar-benar melakukan rapid test di daerah asalnya," tegas Harisson.

China Kirim Pesawat Pengebom ke Laut China Selatan, Malaysia Kini Mulai Jengkel

Tiba di Jakarta, Djoko Tjandra Turun Pesawat Sudah Kenakan Baju Oren Tahanan

Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menegaskan pelarangan terbang ini karena ada penumpang yang reaktif saat dilakukan uji rapid test secara acak saat tiba di Bandara Supadio Pontianak.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved