HEADLINE TRIBUN BATAM
Covid-19 Pinang Melonjak, Sehari 37 Kasus
Klaster Pemprov Kepri atau kantor Gubernur Kepri berawal dari pelantikan Isdianto sebagai Gubernur Kepri di Istana Negara, Jakarta, Senin (27/7/2020)
TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG - Kasus Covid-19 meledak di Tanjungpinang. Dalam sehari, 37 orang dinyatakan positif Covid-19 di ibukota Provinsi Kepri itu, Minggu (8/2/2020).
Ratusan warga langsung menjalani tes swab massal di halaman RSUD Ahmad Tabib Tanjungpinang dalam tiga hari terakhir.
Plt Wali Kota Tanjungpinang Rahma yang juga Ketua Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Tanjungpinang dalam eksposenya, Minggu (8/2) mengatakan bahwa dalam 24 jam terakhir, ada 37 kasus baru.
Kasus baru dengan kode kasus 35 sampai 71 tersebut berasal dari dua klaster yang disebut klaster Pemprov Kepri dan klaster Bhayangkara.
Kasus baru itu berdasarkan hasil pemeriksaan swab dengan metode PCR yang baru diterima dari laboratorium BTKLPP Batam setelah dilakukan tracing terhadap kasus konfirmasi nomor 33.
“Kita melakukan penjaringan kasus baru ini melalui pemeriksaan cepat kepada seluruh warga yang berisiko terhadap paparan Covid-19," ujar Rahma, kemarin.
Jumlah itu bisa bertambah jika dari hasil pemeriksaan massal lanjutan ada warga yang positif. Pemeriksaan massal digelar di RSUD Raja Ahmad Tabib (RAT) Tanjungpinang sejak Jumat hingga Minggu siang.
• KRONOLOGI Pembunuhan di Kapal ASN Pelican, Korban Alami 9 Tusukan hingga Bersimbah Darah
Plt Direktur RSUD RAT, dr. Elfiani Sandri mengatakan, jumlah warga yang menjalani tes sebanyak 590 orang. Karena banyaknya sampel yang harus diteliti oleh Lab BTKLPP Batam, hasilnya baru diketahui lima hingga tujuh hari ke depan.
“Mudah-mudahan bisa cepat hasilnya keluar," jawab Sandri.
Seperti diketahui, klaster Pemprov Kepri atau kantor Gubernur Kepri berawal dari pelantikan Isdianto sebagai Gubernur Kepri di Istana Negara, Jakarta, Senin (27/7/2020) lalu.
Pada saat itu, seorang ajudan Isdianto berinisial DPS mengalami demam dan setiba di Tanjungpinang langsung menjalani tes swab.
Hasilnya, DPS positif, begitu juga empat orang lainnya yang juga satu lingkungan kantor kesektariatan.
Setelah itu, seluruh anggota rombongan yang berangkat ke Jakarta langsung jalani tes swab. Hasilnya, ada delapan nama lagi yang positif, termasuk Gubernur Kepri Isdianto.
Sedangkan Sekertaris Daerah (Sekda) Provinsi Kepri TS Arif Fadillah dan Kepala Dinas Kesehatan Kepri Tjetjep Yudiana yang juga ikut rombongan itu, hasilnya negatif.
Isdianto sendiri, dalam wawancara khusus dengan Kompas TV menduga ia terpapar Covid-19 saat ada sesi foto bersama di hotel tempat rombongan menginap di Jakarta.
Dari foto-foto yang beredar saat foto bersama di Hotel Ascott itu memang terlihat bahwa anggota rombongan tidak menggunakan masker dan tidsak menjaga jarak.
Rombongan yang berangkat ke Jakarta berjumlah sekitar 25 orang, terdiri dari pejabat eselon II setingkat kepala dinas dan kepala biro, staf humas dan protokol, staf kesekretariatan –termasuk ajudan--, wakil ketua DPRD Kepri serta beberapa tokoh masyarakat.
Rombongan pulang ke Tanjungpinang sehari setelah pelantikan, Selasa (2/8/2020) dan disambut dengan acara tepuk tepung tawar di Bandara Raja Fisabilillah (RAF) Tanjungpinang.
Beberapa kepala daerah dan tokoh masyarakat, juga hadir dalam acara itu. Acara kemudian dilanjutkan dengan kunjungan pribadi Isdianto ke rumah dan makam abang kandungnya, almarhum H Muhammad Sani.
Setelah berita anggota rombongan Gubernur Kepri positif Covid-19, Tim Gugus Tugas langsung menggelar tes swab massal di RSUD RAT.
"Para pejabat yang kontak dengan staf positif sudah melakukan tes swab di RSUD RAT. Kalau Pak Gubernur sudah duluan," ujar Arif.
Dua Klaster
Hasilnya, menurut Rahma, banyak kasus baru dari dua klaster, yakni klaster Bhayangkara, dan Klaster Pemprov Kepri.
Disebut klaster Bhayangkara karena episentrumnya diduga berasal dari anggota kepolisian dari Polres Tanjungpinang yang terpapar.
Namun, sebagian pemeriksaan dilakukan di Batam.
Selain itu, ada tiga kasus dari klaster Brigjen Katamso serta tiga kasus lainnya yang tidak terkait dengan tiga klaster tersebut.
Rahma menyeburkan, Dinas Kesehatan Pengandalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Tanjungpinang bersama-sama Tim Gerak Cepat Covid-19, rumah sakit, Puskesmas, Diskes Kepri dan seluruh stakeholder terkait telah melakukan upaya pencegahan dan pengendalian penyebaran Covid-19 di tengah masyarakat.
"Kepada seluruh masyarakat, dunia usaha, tempat ibadah, pasar, swalayan, perkantoran dan seluruh tempat-tempat agar senantiasa melaksanakan upaya-upaya pencegahan penularan Covid-19,” imbau Rahma.
Yakni, memakai masker bila keluar rumah, menjaga jarak (tidak ada kontak fisik, tidak bersalaman, jarak minimal 1 meter) dan sesering mungkin mencuci tangan dengan sabun.
Kadiskes Kepri Tjetjep Yudiana mengatakan, pihaknya juga sudah menyiapkan dua tempat karantina di Tanjungpinang. Dua tempat di lokasi berbeda itu nantinya akan menampung pasien baru bila terjadi over-kapasitas di RSUD Raja Ahmad Tabib (RAT).
"Saat ini rumah singgah di RSUD RAT sudah penuh, dan kita tentu khawatir bila ada penambahan. Tadi bersama Pak Sekda sudah keliling dan meninjau lokasinya," ungkapnya.
Dua tempat tersebut ada di Hotel Bali, dan ruang Diklat Pendidikan di kilometer 16. Dua tempat itu sudah ditinjau dan dianggap cocok dan mampu menampung seratusan orang.
"Diklat bisa menampung 80 orang dan Hotel Bali bisa menampung 50-an orang,” kata Tjetjep.
Jika masih kurang, pihaknya akan menggunakan Asrama Haji di Tanjungpinang sebagai alternatif terakhir. (dra/tom/yan)