VIRUS CORONA DI KARIMUN
Sistem Belajar Tatap Muka di Karimun Ditutup 3 Hari, Ada Potensi Diperpanjang Dampak Covid-19
Bupati Karimun, Aunur Rafiq mengatakan pemberhentian sekolah tatap muka dilakukan selama tiga hari, yaitu sejak Senin (3/8/2020)
Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.id, KARIMUN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karimun kembali menutup sekolah dengan sistem tatap muka.
Keputusan ini diambil setelah munculnya kasus baru Covid-19 di Karimun.
Sebelumnya Pemkab Karimun mulai membuka kembali proses belajar-mengajar tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan sistem tatap muka. Itu pasca nihilnya kasus Covid-19.
Bupati Karimun, Aunur Rafiq mengatakan pemberhentian sekolah tatap muka dilakukan selama tiga hari, yaitu sejak Senin (3/8/2020).
"Saya sudah perintahkan Kadis Pendidikan. Sekolah sementara kita tutup tiga hari setelah ditemukannya kasus baru positif Covid-19 di Kundur," kata Rafiq.
• Pemprov Kepri Siapkan 2 Tempat Karantina Baru untuk Pasien Covid-19, Ratusan Warga Sudah Dites Swab
• Kondisi Terkini Gubernur Kepri Pasca Terkonfirmasi Covid-19, Saya Minta Maaf Jadi Begini
Rafiq menyebutkan apabila kondisi tidak memungkinkan maka kebijakan menutup sekolah dapat diperpanjang hingga satu minggu.
"Sekarang kita lagi menunggu hasil tracing dari Dinkes. Jika ada yang positif maka akan diperpanjang sampai seminggu," ujarnya.
Dalam upaya penanggulangan penyebaran Covid-19, orang nomor satu di Bumi Berazam itu juga menginstruksikan agar pengawasan pintu masuk Karimun lebih diperketat.
Ditegaskan Rafiq, ia telah mengontak Ketua Satgas Laut yang membawahi pengawasan di pelabuhan yakni Danlanal Karimun Letkol Laut (P) Mandri Kartono.
"Saya sudah kontak pak Danlanal. Pintu masuk Karimun seperti pelabuhan dan bandara kembali kita perketat pengawasan," terangnya.
Disampaikan Rafiq, pengetatan pengawasan di pelabuhan dan bandara itu meliputi penerapan protokol kesehatan. Di antaranya orang yang akan masuk ke Karimun juga diminta untuk melengkapi surat keterangan kesehatan.
Pasien 07 Sudah Bisa Tersenyum
Kondisi pasien Covid-19 nomor 07 di Kabupaten Karimun tampak baik.
Melalui aplikasi video call, pasien berjenis kelamin laki-laki berusia 51 tersebut tersenyum.
Meskipun memperlihatkan tangannya yang dipasangi slang infus, kondisi dari pasien 07 tampak sehat.
"Alhamdulillah baik. Tetap semangat," katanya.
Pasien 07 ini dirawat di ruang isolasi yang berada di lantai enam Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muhammad Sani Kabupaten Karimun.
Ia mengaku terkejut ketika mendapati kabar pertama kali dinyatakan positif Covid-19.
Dimana sebelumnya Pasien 07 sempat mengalami demam tinggi.
Ia awalnya menyangka terkena demam berdarah. Pasalnya petugas medis menyampaikan trombositnya sempat rendah.
"Saya pikir awalnya DBD. Trombosit saya dicek waktu itu rendah," sebutnya.
Diharapkan Pasien 07, dirinya dapat segera sembuh dan kembali berkumpul dengan keluarga.
Selain itu Ia juga berharap agar wabah Covid-19 dapat segera berlalu.
Diberitakan sebelumnya Pasien 07 dibawa ke RSUD Muhammad Sani dan dinyatakan PDP pada tanggal 28 Juli 2020. Dua hari berselang, yakni 30 Juli 2020, Pasien 07 dinyatakan positif Covid-19.
Diduga Pasien 07 berkontak dengan almarhum perwira Polri di jajaran Polres Karimun yang positif Covid-19.
Sementara istri dan anak Pasien 07 sempat menjalani rapid tes dengan hasil non reaktif.
Namun karena dinyatakan positif, keluarga Pasien 07 kemudian di ambil sampel swabnya untuk diperiksa PCR. Hingga saat ini hasil dari pemeriksaan tersebut beluk keluar.
(tribunbatam.id/Elhadif Putra)