Diselamatkan Polisi, Ini Daerah Asal 5 Perempuan yang Dijadikan Penari antar Pulau di Kepri
Ruslan mengatakan untuk sementara pihaknya masih melakukan pengembangan terkait kemungkinan ada tersangka lainnya
Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Dirkrimum Polda Kepri Kombes pol Arie Dharmanto melalui Wadirkrimum Polda Kepri AKBP Ruslan Abdul Rasyid membenarkan adanya penyelamatan lima perempuan yang dijadikan penari antar pulau di Kepri.
Mereka diduga jadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
"Ya, tadi kita selamatkan lima orang korban," ujarnya, Rabu (5/8/2020).
Ruslan menjelaskan saat pihaknya hendak melakukan penyelamatan di salah satu pulau, ternyata korban sudah dibawa ke pulau lain untuk melakukan pertunjukan di sana.
Tim Ditreskrimum Polda Kepri mendapatkan beberapa bukti di lokasi yang telah ditinggalkan tersebut berupa buku catatan upah para korban, dan peralatan sound system untuk show.
Sesampainya di tempat tujuan, Ditreskrimum Polda Kepri menyelamatkan lima orang perempuan.
"Selain lima orang korban, ada saksi yang ikut diamankan yakni inisial BH,"ujar Ruslan.
Sedangkan untuk tersangka lainnya, Ruslan mengatakan untuk sementara pihaknya masih melakukan pengembangan.
"Masih kita kembangkan," sebutnya.
Adapun lima perempuan yang berhasil diselamatkan diketahui berinisial T alias V (33) asal Tembilahan, N (30) asal Malang, G (28) asal Payakumbuh, PA (20) asal Batam dan SRM (24) asal Bengkulu.
Setibanya di Batam, saksi dan korban dibawa ke Mapolda Kepri untuk dimintai keterangannya.
Kronologi Penyelamatan
Subdit IV Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Kepri bergerak sejak pukul 7.00 Wib, Rabu (5/8/2020) dari Pelabuhan VIP Punggur, Kecamatan Nongsa, Kota Batam untuk menyelamatkan para korban yang dijadikan penari di sejumlah pulau di Kepulauan Riau.
Dipimpin Wadirkrimum Polda Kepri AKBP Ruslan Abdul Rasyid dan Kasubdit IV AKBP Dhani Chatra Nugraha, tim pertama kali bergerak ke Pulau Abang Kecamatan Galang. Pulau itu diduga jadi tempat tinggal sementara para perempuan yang dipekerjakan sebagai penari antar pulau.
Sesampainya di Pulau Abang, ternyata para korban telah dibawa ke tempat lain di Pulau Nopong, Kecamatan Senayang, Kabupaten Lingga.
Perpindahan para korban tersebut dikarenakan mereka menggelar pertunjukan di pulau tersebut. Hal itu berdasarkan informasi yang di terima dari masyarakat sekitar.
Lantas tim kembali bergerak dengan menggunakan kapal cepat ke Pulau Nopong dengan menempuh waktu kurang lebih satu jam lamanya dari Pulau Abang.
• Sidang Perdana Putra Siregar Digelar di Jakarta Senin Depan, PS Store Batam Masih Beroperasi
Saat sampai di Pulau Nopong, ternyata para korban tidak berada di pulau tersebut. Informasi dari masyarakat Pulau Nopong ternyata para korban berada di Pulau Baru, Kecamatan Senayang, Kabupaten Lingga, tak jauh dari Pulau Nopong dengan waktu tempuh perjalanan laut kurang lebih 10 menit.
Saat tim sampai di pulau itu, ternyata para korban diinapkan di rumah yang disewakan oleh para pelaku. Di dalam rumah papan separuh tembok itu didapatkan lima orang perempuan yang dipekerjakan sebagai penari joget antar pulau.
