LEDAKAN DI BEIRUT
Sederet Negara Tawarkan Bantuan Usai Ledakan di Lebanon, PM Inggris Siap Beri Dukungan Meteriil
Menanggapi tragedi ledakan di Beirut, Lebanon pada Selasa malam (4/8/2020), sejumlah negara tampak menawarkan bantuan. Ada Perancis hingga Inggris.
Uni Eropa juga siap memberikan bantuan dan dukungan kepada Lebanon.
Pesan yang disampaikan Presiden Dewan Eropa, Charles Michel atas nama blok Uni Eropa.
Penyebab utama ledakan Beirut masih belum diketahui hingga saat ini.
Daerah pelabuhan, yang merupakan pusat ledakan, adalah tempat penyimpanan sejumlah besar bahan peledak berkekuatan tinggi.
Menteri Kesehatan Lebanon, Hamad Hassan mengatakan bahwa jumlah kematian saat ini mencapai 50 orang, dan 2.750 lainnya menderita luka-luka.
Dalam pemberitan sebelumnya, data yang dikumpulkan oleh Survei Geologi Amerika Serikat menunjukkan bahwa ledakan besar di Beirut begitu kuat.
Ledakan itu menciptakan gelombang seismik yang setara dengan gempa berkekuatan 3,3 magnitudo.
Namun, setara dengan magnitude 3,3 tidak, "langsung sebanding dengan gempa dengan ukuran yang sama."
Itu karena ledakan jenis permukaan, seperti ledakan di Beirut, tidak menghasilkan magnitudo sebesar gempa bumi, menurut Don Blakeman, ahli geofisika di Pusat Informasi Gempa Bumi Nasional.
Blakeman mengatakan sebagian besar energinya masuk ke udara dan bangunan.
"Tidak cukup energi yang ditransmisikan ke dalam batuan di tanah," katanya.
Artinya, jika ledakan itu terjadi di bawah permukaan bumi, besarnya akan lebih tinggi.
Cerita Saksi Mata Soal Detik-detik Ledakan Dahsyat di Beirut Lebanon: Saya Rasa Seperti Gempa Bumi
Sebuah ledakan menghancurkan gedung dan bangunan di Beirut, Lebanon.
Ledakan besar tersebut terjadi hari Selasa (4/8/2020) sekitar pukul 18.00 waktu setempat.