FAKTA Ledakan di Beirut 'Goa Ali Baba dan 40 Penyamun' Surat Ini Buktinya, Mirip Bom Hiroshima

Bukti-bukti baru bermunculan pascaledakan dahsyat mengguncang ibu kota Lebanon, Beirut

Twitter @walasmar
Surat tentang kargo amonium nitrat sebanyak 2.750 ton di sebuah gudang di pelabuhan Beirut, Lebanon yang meledak Selasa (4/8/2020). Ledakan dahsyat itu terasa seperti gempa bumi berkekuatan seperlima dari ledakan Hiroshima, Jepang saat Perang Dunia II. 

Karena mengalami masalah teknis di laut (berdasarkan rekaman data PDF pengacara yang mewakili awak kapal), para pejabat Lebanon mencegah kapal itu berlayar dan pada akhirnya kapal itu ditinggalkan pemilik dan para awaknya.

Informasi itu kemudian dikuatkan oleh pihak Fleetmon.

Kapal bermuatan bahan kimia berbahaya itu akhirnya ditelantarkan di sebuah gudang 12 di pelabuhan Beirut, ibu kota Lebanon.

Beberapa bulan kemudian, pada 27 Juni 2014, Direktur Bea Cukai Lebanon kala itu, Shafik Merhi, mengirim surat kepada seorang hakim untuk "urusan sangat mendesak" yang tidak disebutkan namanya.

Merhi meminta solusi untuk kargo tersebut, menurut dokumen yang kini telah dipublikasikan secara online.

Pejabat itu kemudian mengirim sedikitnya lima surat lagi selama 3 tahun setelahnya, pada 5 Desember 2014, 6 Mei 2015, 20 Mei 2016, 13 Oktober 2016 dan 27 Oktober 2017.

Dua ledakan di daerah pelabuhan Beirut mengguncang ibu kota Lebanon, sedikitnya 78 orang tewas dan ribuan lainnya cedera.
Dua ledakan di daerah pelabuhan Beirut mengguncang ibu kota Lebanon, sedikitnya 78 orang tewas dan ribuan lainnya cedera. (AFP)

Di dalam surat itu pejabat Merhi meminta agar terdapat panduan dan peringatan bahwa bahan kimia yang ada di dalam kargo tersebut sangat berbahaya, ungkap Direktur Bea Cukai Lebanon saat ini, Badri Daher, kepada LBCI, Rabu (5/8/2020).

Mereka menawarkan 3 pilihan, yaitu mengekspor bahan kimia tersebut, memberikan kepada militer Lebanon, atau dijual secara privat ke perusahaan bahan peledak milik orang Lebanon.

Namun, lagi-lagi tidak ada jawaban. Setahun kemudian, Daher juga menulis kepada hakim pengadilan satu kali lagi.

Pada 27 Oktober 2017, Daher mendesak hakim untuk segera mengambil keputusan dengan mengatakan,

"Sangat berbahaya meninggalkan barang-barang ini di tempat mereka sekarang, dan berbahaya bagi mereka yang bekerja di sana."

Akan tetapi, kenyataannya, hampir 3 tahun kemudian amonium nitrat itu masih berada di gudang tersebut.

Goa Ali Baba dan 40 Penyamun

Sampai saat ini penyebab ledakan amonium nitrat masih belum dapat dipastikan.

Namun banyak warga Lebanon dengan cepat memberi kesimpulan: Kapal kargo amonium nitrat telah ditelantarkan dalam kondisi rusak akibat kelas politik pemerintahan mereka yang korup dan membuat para warga sangat "jijik" terhadap mereka.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved