HEBOH Penampakan Kuntilanak dan Keranda Mayat Kejar-kejaran di Langit Lombok, Ini Fakta Dibaliknya
kuntilanak tersebut tidak hanya kejar-kejaran di langit tapi juga diburu warga karena unik dan bikin penasaran.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Aminuddin
TRIBUNBATAM.id, LOMBOK - Heboh kuntilanak dikejar keranda mayat di langit Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Bahkan kuntilanak tersebut tidak hanya kejar-kejaran di langit tapi juga diburu warga karena unik dan bikin penasaran.
Tapi eits, tunggu dulu! Jangan dulu berprasangka macam-macam, kuntilanak di sini adalah layangan pun juga demikian dengan keranda mayat.
Di media sosial saat ini sedang heboh video penampakan layangan kuntilanak dan keranda mayat di langit Lombok, NTB.
Video TikTok tersebut ditonton hingga lebih 5 juta kali.
Diketahui, video TikTok layangan kuntilanak dan keranda mayat ini viral setelah diunggah akun TikTok @hello_mimoy.
Dalam video viral tersebut, tampak layangan berbentuk kuntilanak diterbangkan di samping layangan berbentuk keranda jenazah.
Layangan kuntilanak tampak bergerak-gerak seperti dikejar layangan keranda.
"Kuntinya kabur dikejar keranda," tulis pengunggah.
Setelah mendapat respons positif dari warganet, pemilik akun kembali mengunggah video lainnya.
Ada tiga unggahan video, yang memperlihatkan saat warga tengah bermain layangan dan proses membuatnya.
Berikut fakta-fakta di balik video tersebut dilansir dari Tribunnews dalam artikel 'Viral Video TikTok Layangan 'Kuntilanak' Seperti Sedang Dikejar-kejar, Begini Cerita di Baliknya'
1. Waktu pembuatannya lama
Saat dihubungi, pengunggah bernama Mimoy itu mengungkapkan cerita di balik unggahannya.
Ia menyebut, video viralnya itu direkam pada Selasa (4/8/2020) lalu.
Layangan bentuk kuntilanak itu dibuat oleh teman-temannya.
Menurutnya, membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membuat layangan berbentuk unik tersebut.
"Pembuatannya memakan waktu lumayan lama, karena memang harus benar-benar teliti, agar bisa diterbangkan."
"Dan harus banyak mikir ide, agar benar-benar menyerupai kuntilanak," ungkapnya kepada Tribunnews.com, Sabtu (8/8/2020).
2. Ada bentuk lain
Mimoy mengatakan, teman-temannya juga membuat layangan bentuk lainnya.
"Selain itu ada layangan pocong, keranda mayat, dan kucing juga yang kami buat," lanjut dia.
Dirinya lalu mengungkap soal layangan kuntilanak itu bisa seperti dikejar layangan keranda.
"Saat sudah jadi, teman-temanku dan anak-anak kecil lainnya langsung menuju ke lapangan di Desa Mendagi untuk coba menerbangkannya," katanya.
"Sebelumnya memang seperti layangan biasa terbang di udara."
"Tapi enggak tahu kenapa, setelah beberapa lama layangan kuntilanaknya kayak joget-joget gitu."
"Entah karena angin atau ada yang salah pada rangka layangannya," terang Mimoy.
3. Biaya pembuatan kurang dari Rp 50 ribu
Ia menyebut, untuk membuat layangan bentuk kuntilanak itu, mereka menghabiskan biaya kurang dari Rp 50 ribu.
Pengunggah video berujar, teman-temannya ingin membuat bentuk layangan yang berbeda.
Sehingga, tak heran jika mereka membuat layangan dengan bentuk yang unik.
"Agar beda saja dari layangan-layangan yang lain pada umumnya."
"Jadi lucu saja gitu waktu diterbangkan, kelihatan kayak hantu beneran," ungkapnya.
Mimoy lalu menyebutkan siapa saja yang ikut menerbangkan layangan berbentuk unik tersebut.
"Yang main orang-orang yang buat, ada adik-adikku, suamiku dengan teman-temannya," imbuh dia.
Dirinya pun tak menyangka, videonya itu bisa ditonton banyak orang hingga menjadi viral.
"Sebenarnya memang enggak niat mau upload ke TikTok, cuma iseng saja. Aku malah kaget kok jadi viral," pungkasnya.
4. Komentar warganet
Berikut sejumlah komentar warganet atas video viral tersebut:
"bahagia bangat ketawa bocil nya,,gua jdi ikut ketawa juga."
"itu layangan kalo malem bisa d terbangin ga sih."
"salah jam gentayangan tuh kunti, harusnya malem hari."
"kalo kerjain orang malam" ngakakkk pastinya."
"ka kalau main ya malem malem pasti semua orang takut."
"mlm" diterbangin + isiin lampu kecil kekny bagus tu."
Layang-layang Menari di Udara Diiringi Lagu 'Rek Ayo Rek'
Layang-layang tak kalah unik juga pernah terbang di langit Surabaya.
Tepatnya saat acara Surabaya International Kite Festival pada 2017 silam.
Diikuti ratusan peserta, aneka bentuk layang-layang mulai diterbangkan menghiasi langit Surabaya yang tampak cerah.
Ada yang menerbangkan layang-layang berbentuk tokoh-tokoh budaya ada pula yang menerbangkan layang-layang train bertema kemerdekaan.
Di acara pembukaan hari ini, para peserta masih belum bertanding, melainkan eksibisi dengan menampilkan layang-layang unik dari peserta yang ikut.
Dari aneka jenis layang-layang yang diterbangkan, sepasang layang-layang bernama Revolution Kite tampak berbeda.
Dua orang pemilik layang-layang yaitu Muhammad Natsir dan Riga Tanresila bukan hanya unjuk kebolehan bentuk layang-layang dan show off dalam menerbangkan.
Melainkan juga menampilkan layang-layang yang bisa menari di atas langit sembari diiringi lagu daerah Surabaya, berjudul Rek Ayo Rek.
Layang-layang itu terdiri dari sepasang layang-layang berwarna hitam dan ornamen merah.
Selama lima menit, sepasang layang-layang ini diterbangkan sembari menari disaksikan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan juga jajaran tamu yang hadir.
"Rek ayo rek, mlaku-mlaku nang Tunjungan. Rek ayo rek mlaku-mlaku berbarengan,.." alunan lagu mengiringi dua layang-layang itu bergerak mengikuti koreografi yang diciptakan oleh pemilik layang-layang.
Riga, menyebut mereka sudah lebih dari sebulan mempersiapkan penampilan mereka di Surabaya International Kite Festival ini. Mereka memang memesang khusus layang-layang mereka.
Jika biasanya layang-layang diterbangkan dengan benang tunggal, layang-layang Revolution ini diterbangkan dengan empat benang sekaligus. Ini ditujukan agar layang-layang bisa diterbangkan mengikuti gerakan yang diciptakan.
"Pesan layang-layangnya memang hanya seminggu, tapi menciptakan koreografi gerakan layang-layangnya, melatih harmonisasi gerakan berdua ini yang lama," kata Riga.
Pria yang juga bekerja sebagai fotografer ini menyebut, mereka sengaja memilik lagu Rek Ayo Rek lantaran ritmenya semangat mencerminkan karakter arek Suroboyo.
Mereka adalah peserta asal Jakarta. Menurutnya mengikuti festival layang-layang Surabaya ini selalu seru. Mereka sudah beberapa kali menjuarai kompetisi layang-layang.
"Layang-layang ini kerap disebut dengan Ballet Kite karena menari seperti menari balet," kata Riga tersenyum.
Menurutnya, jenis layang-layang ballet ini sudah banyak dimainkan di luar negeri. Namun untuk Indonesia masih jarang.
Oleh sebab itu, ia ingin menjadikan Revolution juga untuk promosi Indonesia dan daerah-daerah yang ada di Indonesia.v
"Tantangannya ya waktu latihan, karena jarang ketemu. Selainitu juga menyelaraskan gerakan supaya kompak," timpal Natsir.
Bagaimana serunya layang-layang Revolution menari diiringi Lagu Rek Ayo Rek? Simak video berikut.
(Nuryanti/Fatimatuz Zahro/Putra Dewangga/Tribunnews/Surya.co.id)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Fakta di Balik Penampakan Layangan Kuntilanak dan Keranda Kejar-kejaran di Langit NTB, Video Viral