Keluarga Tak Terima Jenazah Pasien COVID-19 Dilakukan Pemulasaran, Datangi Kamar Mayat RSBP

Editor: Azmi S

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Keributan terjadi antara beberapa warga dan petugas kamar mayat Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam terjadi pada Ahad (9/8/2020) malam.

Beberapa orang pihak keluarga mendatangi kamar jenazah untuk mengambil paksa jenazah yang akan dilakukan pemulasaran laiknya pasien Covid-19.

• Viral Jenazah Suspek Corona Masih Kenakan Daster Ketika Dikuburkan, MUI Angkat Bicara

• VIRAL! Jenazah Wanita Dikubur PAKAI DASTER Dibalut Kain Kafan, Lurah Sebut Rapid Test Reaktif

• Bicara tentang Penanganan Jenazah Pasien Covid-19, MENDAGRI SEBUT TEORI PALING BAIK DIBAKAR

Ketegangan terjadi lantaran pihak keluarga berupaya meminta agar jenazah dapat dibawa pulang.

Hingga berita ini diturunkan petugas kepolisian dari Polsek Sekupang sedang berupaya menenangkan pihak keluarga.

Kapolsek Sekupang AKP yudi Arvian mengatakan pihaknya sudah menenangkan pihak keluarga.

• Jemput Jenazah ABK Kapal Lu Huang Yuan Yu 118, Paman Korban Minta Ini ke Polisi

• Jenazah Pria Gantung Diri di Bengkong Tunggu Pemeriksaan Swab

• Fakta Baru Kasus Kematian Editor Metro TV, Polisi Ungkap Sidik Jari Pisau di TKP Penemuan Jenazah

"Ada miskomunikasi saja, sudah kami lakukan dialog bersama pihak keluarga," ujarnya.

Hingga kini pihak keluarga masih menunggu di kompleks kamar mayat.

Direktur Beri Penjelasan ke Keluarga

Direktur Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam, dokter Afdhalun Hakim mengatakan sudah berupaya memberikan penjelasan dan pemahaman kepada keluarga pasien.

"Ia, pihak keluarga tidak terima jenazah pasien dilakukan penanganan Covid-19 sehingga berupaya membawa pulang jenazah," ujarnya.

Kata dia, saat ini status jenazah merupakan pasien suspek Covid-19, sehingga tim rumah sakit menerapkan standar protokol Covid-19.

• Bertambah 12 Kasus Baru, Total Covid-19 di Tanjungpinang 87 Kasus, 480 Suspek Corona

• Hampir 100 Orang Terinfeksi, Gereja Ohio Kluster Covid-19, Gubernur: Corona seperti Api Liar

Afdhalun menerangkan pasien merupakan pasien suspek yang menjalani isolasi dan akhirnya meninggal dunia.

"Kita tunggu dulu hasil swap-nya apakah positif atau sebaliknya, maka kita bisa ambil tindakan.

Jika negatif kita kembalikan ke pihak keluarga seperti yang diharapkan keluarga," katanya.

Sebaliknya jika nanti positif Covid-19 maka proses pemakaman harus mengikuti prosedur Covid-19

Ia pun mengimbau pihak keluarga dapat memahami kondisi pendemi Covid-19 yang terjadi.

(tribunbatam.id/Beres Lumbantobing)