CALON TARUNA AKPOL TERGANJAL CORONA
Polda Kepri Buka Suara Soal Nasib Calon Taruni Akpol Peraih Nilai Tertinggi Terganjal Covid-19
Menurut Harry, calon Taruni Akpol peraih nilai tertinggi dinyatakan gagal karena keterbatasan waktu jika harus menunggu waktu penyembuhan peserta.
Editor Danang Setiawan
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kepolisian Daerah (Polda) Kepri akhirnya buka suara soal viralnya calon Taruni Akpol peringkat nilai tertinggi gagal melanjutnya karena terkonfirmasi positif covid-19.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) Kepolisian Daerah (Polda) Kepulauan Riau (Kepri) Komisaris Besar (Kombes) Pol Harry Goldenhart mengatakan calon taruni tersebut langsung dinyatakan gugur dalam tahapan seleksi karena terkonfirmasi positif Covid-19.
Menurut Harry, calon Taruni Akpol peraih nilai tertinggi dinyatakan gagal karena keterbatasan waktu jika harus menunggu waktu penyembuhan peserta.
"Perekrutan taruna dan Taruni Akpol dan tantama ini dilaksanakan secara serentak seluruh Indonesia. Sehingga ada timeline kegiatan perekrutan sehingga tidak mungkin kita menunggu," ujarnya.
• Curhatan Calon Taruna Akpol di Twitter Ditanggapi Kabid Humas Polda Kepri: Sampaikan Secara Benar
Harry menjelaskan, untuk Covid-19 bisa disembuhkan tetapi jadwal dan rencana perekrutan calon taruna juga terus berjalan.
"Memang benar ada kemungkinan besar Covid-19 bisa disembuhkan, kita juga terpengaruh time line waktu proses pemeriksaan dan seleksi terpusat," ujarnya
Sebelumnya viral di media sosial calon Taruni Akpol Polda Kepri peraih nilai tertinggi gagal melanjutkan karena positif corona.
Postingan tersebut diunggah oleh akun Twitter @siap_abangjagoo pada 6 Agustus 2020 lalu yang sampai saat ini di retweet sebanyak 30 ribu di suka sebanyak 74 ribu dan tweet kutipan sebanyak 7070.
Untuk calon taruna Akpol yang dinyatakan terkonfirmasi positif covid-19, dipastikan tidak bisa berangkat melanjutkan tes selanjutnya.
"Sesuai dengan SOP yang dijelaskan dari Mabes Polri, ketika seorang calon rekrutmen itu gugur, maka di bawahnya langsung mengganti," ujar Harry.
Para taruni Akpol yang berhasil dan lolos seleksi tingkat daerah saat ini tengah mengikuti seleksi lanjutan di akademi Kepolisian Semarang.
"Saat ini sedang mengikuti seleksi di Semarang. 5 orang taruna satu orang satu (taruni) wanita," sebutnya.
Di akun twitter @siapabangjagoo, si calon taruni yang tak dinyatakan lulus ini mengunggah bukan hanya dia yang mengalami kasus serupa.
Dia dinyatakan tak lolos karena hasil uji swab/PCR yang positif dari pihak RS Bhayangkara Polda Kepri.
" Ini bukan aku sendiri aja yg kena, tapi kawanku juga. Ada sekitar 6 orang yang tes Akpol disini yg kena kasus gini. Yang aku tau kabarnya, 3 orang kawan aku coba ulang swab karena gayakin, dan ternyata bener NEGATIF semua!!"
Anggi tidak diberangkatkan ke tingkat panitia pusat karena dinyatakan terkonfirmasi Positif Covid -19, berdasarkan hasil Swab PCR Test yang dilakukan oleh alai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas I Kota Batam atas rekomendasi dari RS Bhayangkara Polda Kepri.
Dalam jumpa pers itu, Ketua BTKL PP Kota Batam Budi Santosa menjelaskan pihaknya menerima 43 Sampel Swab PCR Test Rabu ( 29/7/2020) dari Rumah Sakit Bhayangkara.
Dijelaskan, setiap sampel dilengkapi dengan data peserta dan foto copy KTP. Kemudian sampel-sampel diuji melalui Polymer Chain Reaction (PCR) di Laboratorium BTKL PP Kota Batam pada hari yang sama.
Kemudian Pada tanggal 30 Juli 2020 hasil telah keluar dan di Publish serta dikirim pada tanggal 31 Juli 2020.” Tutur Ketua BTKL PP Kota Batam Budi Santosa SKM.M.K.K.K.
“Pada pemeriksaan sampel di laboratorium telah diregistrasi dan proses pembongkaran specimen, pemberiaan ID dan Label berdasarkan nomor laboratorium. Setelah semua proses berjalan kita mendapatkan hasil yang mana saja negatif dan positif serta kita berikan tanda dan kemudian di-kroscek kembali dengan nomor id pada label sampel. Dari semua proses tersebut maka keluarlah hasil validasi yang kemudian kita masukkan kedalam system kita yang kemudian dipublish,” Jelas Ida, salah seorang petugas dari laboratorium BTKL PP Kota Batam.
Ketua BTKL PP Kota Batam Budi Santosa menjelaskan pihaknya adalah institusi resmi di Kepri yang ditunjuk memeriksa sampel dengan merujuk Surat Keputusan Kementerian Kesehatan.
"Kita juga telah masuk didalam standard serta mempunyai kualifikasi nasional, perlu diketahui tidak semua laboratorium yang masuk ke dalam kategori ini.” katanya.
Pengawas Eksternal dari LSM FKPM, Dimas mengatakan “Selama proses rekrutmen seleksi penerimaan calon Taruna Akpol Tahun 2020 berlangsung, kami dari pengawas eksternal yang notabene orang luar dari institusi Polri melihat bahwa selama proses ini berjalan dengan Transparan dan Humanis, saya melihat langsung kedalam proses ini, dari bahan ujian sampai dengan hasil ujian yang dikerjakan oleh peserta seleksi hasil nya akan dikeluarkan pada hari yang sama dan langsung disaksikan para peserta.
Setiap proses seleksi dilakukan perekaman jadi saya menilai disini tidak ada cela untuk kecurangan dapat terjadi.
Termasuk juga pada saat hasil test Swab keluar, kami bersama-sama datang untuk menjemput hasil dan bersama-sama juga mengantar serta menyerahkan hasil Swab test kepada masing-masing peserta seleksi.”
Dalam keterangan tambahan, pihak Lab BTKL PP mengklaim telah memeriksa sekitar 12 ribu sampel di masa inkubasinya Covid–19.
Sampel ini bia berubah di periode 1 sampai dengan 14 hari ke depannya, jadi kemungkinan hasilnya dapat berubah atau pun tidak itu bisa saja terjadi, karena hal ini berkaitan dengan daya tahan tubuh seseorang selama masa inkubasi tersebut.
"Pemeriksaan dengan menggunakan alat yang berbeda, tentunya akan menunjukkan hasilnya berbeda pula, seharusnya apabila ada keraguan pada calon peserta seleksi tersebut dapat memeriksakan dirinya kembali ke Lab Kami.” kata Kepala BTKL PP Kota Batam Budi Santosa . (TRIBUNBATAM.id/ALAMUDIN)