Tak Bisa 100 Persen Efektif, Pakar Amerika Serikat Peringatkan Soal Vaksin Covid-19
Dr Anthony Fauci peringatkan adanya kemungkinan vaksin Covid-19 tak bisa 100 persen efektif. Berikut penjelasan pakar penyakit menular Amerika Serikat
Pejabat senior kedua negara kemungkinan akan tinjau implementasi Kesepakatan Dagang Fase 1.
Pihaknya saling mengeluh karena ketegangan yang terjadi akhir-akhir ini diantara Amerika Serikat dan China.
Dilansir dari The Straits Times, Rabu (5/8/2020), peninjauan tersebut sedianya akan dilangsungkan pada 15 Agustus melalui video conference.
Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Wakil Perdana Menteri China Liu He sepertinya akan berpartisipasi dalam pertemuan tersebut.
Kesepakatan Dagang Fase 1 ditandatangi oleh kedua negara pada 15 Januari dan diaktifkan sebulan kemudian.
Rencana pertemuan tersebut pertama kali dilaporkan oleh Wall Street Journal.
Sementara itu Kantor Perwakilan Dagang AS dan Kementerian Keuangan AS tidak menanggapi permintaan komentar atas rencana tersebut.
Di bawah Kesepakatan Dagang Fase 1 China telah berjanji untuk meningkatkan pembelian barang-barang AS sekitar 200 miliar dollar AS (Rp 2.912 triliun) di atas level 2017, termasuk produk pertanian, manufaktur, energi, dan jasa.
Tetapi China, yang terpukul oleh resesi global akibat virus Corona, masih jauh di belakang target yang diperlukan untuk memenuhi target tahun pertamanya sebesar 77 miliar dollar AS (Rp 1.121 tiliun).
Impor barang pertanian lebih rendah dari level 2017, jauh di belakang peningkatan 50 persen yang dibutuhkan untuk memenuhi target 2020 sebesar 36,5 miliar dollar AS (Rp 531 triliun).
Beijing hanya membeli 5 persen dari produk energi yang dibutuhkan untuk memenuhi target Tahap 1 di tahun pertama sebesar 25,3 miliar dollar AS (Rp 368 triliun).
Salah satu pejabat yang familiar dengan rencana itu dan enggan disebutkan identitasnya mengatakan para pejabat China berharap untuk membahas masalah lain di luar pelaksanaan Kesepakatan Dagang Fase 1.
“Ini adalah tinjauan semi tahunan normal dan kebetulan terjadi pada saat hubungan terus memburuk.
Tentu ada banyak hal yang perlu dibicarakan,” kata dia.
Duta Besar China untuk AS Cui Tiankai mengatakan pada Selasa (4/8/2020) bahwa selalu ada rencana untuk konsultasi tingkat tinggi dalam perjanjian tersebut dalam enam bulan.