Takdir Ranking I Seleksi Akpol dari Batam, Pelukis BJ Habibie yang Kandas Karena Covid-19
Meski meraih nilai tertinggi, gadis asal Batam ini gagal lolos masuk Akpol karena dinyatakan positif Covid-19
Editor: Agus Tri Harsanto
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Pandemi global Corona Virus Disease (COVID-19) kembali membuktikan bisa menghantam semua sendi kehidupan bermasyarakat. Gadis berinisial AKP (19), alumnus SMA 1 Batam, adalah satu contoh.
Sejak ulang tahunnya yang ke-18, Juli 2019 lalu, pemegang sabuk hitam karate ini sudah memantapkan niat menjadi taruna Akademi Polisi (Akpol) 2020.
Akhir Juli 2020 lalu, sepekan setelah dia merayakan ulang tahun ke-19-nya, mimpinya sudah di depan mata.
Hasil sidang penetapan kelulusan akhir tingkat daerah penerimaan Taruna Akpol/Tamtama Tahun Akademi 2020, dia meraih rangking satu untuk kualifikasi calon taruni.
Hasil paparan nilai akumulasi ujian tertinggi; 66,89, dibanding 3 calon taruni dari Provinsi Kepri lainnya.
Ujian psikologi meraih 74 poin. Uji kesehatan jasmani 71,14 poin dan ujian akademik meraih nilai 68,8.
• HASIL Tes Swab Calon Taruni Akpol Kepri Negatif saat Test Mandiri, Ini Penjelasan Kepala BTKL-PP
Karena tak lolos, sesuai SOP yang di jelaskan dari Mabes Polri, ketika seorang calon rekrutmen itu gugur, maka dibawahnya langsung mengganti," ujar Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Harry Goldenheardt, Sabtu (8/8) kemarin.
Dari catatan yang diperoleh Tribun, yang mengantikan AKP adalah Vidya Rahayunda Caesar.
Nilai kelulusan Vidya adalah 63,06 poin. Sedangkan dua calon taruni lain adalah Eratha Ferika Panjaitan (63,06) dan Trimulyani Putri (61,89). Ketiganya dinyatakan lulus tapi tidak terpilih.
Sejatinya, AKP akan berangkat ke Akpol Semarang, bersama 5 catar dari Provinsi Kepri, akhir pekan ini.
Dia belum ditakdirkan mengikuti jejak, ‘seniorta-nya’ dari Batam, Naomi Shofura (20), yang lulus seleksi tahun 2019 lalu.
Tahun lalu, seleksi serupa meluluskan 6 catar dari Kepri; Ariel Mogens Ginting, Farhan Fardi Akbar, Kevin Ardiansyah, Muhammad Jogi, dan Rino Setiawan.
Namun, pandemi menyajikan takdir lain. “Ampun kali la we. Latihannya butuh waktu setahun lebih. Lari pagi sama sore. Belajar subuh, belajar malem. Kurang usaha apa bos? Tbtb dinyatakan gugur karena covid, tanpa bukti pula?! Mana seteha sidang akhir itu aku pangkas rambut pula biar kece buat tes ke pusat. Yah tbtb gagal:)..” tulis Anggi di akun twitter anonim @siap_abangjagoo, Kamis (6/8/2020) lalu.
• Polda Kepri Buka Suara Soal Nasib Calon Taruni Akpol Peraih Nilai Tertinggi Terganjal Covid-19
Penelusuran Tribun di akun instagramnya, AKP sudah aktif latihan lari di Stadion Gelora Citramas, Kawasan Kabil, sekitar 10 km dari kediamannya di Beverly Garden, Batam Center.
Ia memang termasuk siswa berprestasi di sekolah.
Gadis dengan tinggi badan sekitar 167 cm ini juga aktif sebagai cheerleaders atau pemandu sorak tim basket.
Selain karateka, ia juga punya bakat seni lukis.
Tahun 2016 lalu, saat masih duduk di Bangku SMP, Anggie pernah mendapat kesempatan memberi langsung lukiasan kepada perintis Otoritas Batam, BJ Habibie.
Dia pernah tercatat sebagai juara I lukis level SMA di Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2017 lalu.
Lukiasan adalah caranya menghibur diri.
Sekitar 14 jam sebelum Kabid Humas Polda Kepri Kombes Harry Goldenhart, mengumumkan dia resmi tak lulus seleksi, Sabtu (8/8/2020), dia mengunggah video dia membuat sketsa wajah.
“Izin upload gambar ges, refresh otak dulu,” tulisnya di akun @siap_abangjagoo.
Memang, hasil uji swab Polymer Chain Reaction (PCR) di Rumah Sakit Bhayangkara Kepri, menyebut dirinya positif COVID-19, dengan status orang tanpa gejala (OTG).
Namun hasil uji swab versi panitia seleksi itu membuat dia, keluarga, kerabat dan sahabatnya bertanya-tanya.
Ada yang tak beres dari hasil ini. Dia curhat. “Aku bukannya menuduh, tapi dugaanku, ga salah kan orang berprasangka? tapi kalau emang iya, ini cara yg bagus sih buat jatuhin saingan:), bukan cuma gugur aja, kami sampe kena tekanan dari sosial juga. temen, tetangga, semuanyalah. sampe rilis di mana mana. orang jadi takut dong?”
Tekan sosial itu memang dia rasakan sekeluarga.
Pasalnya sebelum hasil tes itu diumumkan, 31 Juli lalu, hasil uji tiga laboratorium berbeda di Batam, mengkonfirmasikan Anggie sehat wal afiat, alias negatif COVID-19.
Dari hasil uji mandiri COVID-19 itu, ada rapid test, swab PCR, dan rontgen.
Rapid tesr Antibody IgM/lgG anti SARS-CoV2 dia tempuh di RSIA Griya Medika Batam. Hasilnya non-reaktif. Surat keterangan itu diteken dr Yulia, pada 1 Agustus 2020.
Tanggal 1 Agustus 2020, ditemani orangtuanya dia uji pengambilan lendir di tenggorokan (swab). Dari hasil uji PCR (polymer chain reaction) di M.Klinik Medilab Pusat Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja di Sukajadi, Batam juga negatif. Keterangan itu dibuktikan surat yang diteken dokter Ebiet Yudi Santoko, 3 Agustus.
Tak cukup yakin dengan dua rangkaian uji laboratorium itu, didampingi ibunya, dia juga melakukan rontgen Paru-Paru di RS Awal Bros Batam.
“Karena mau nambah bukti kalau paru-paru ku sehat. Yauda aku ronsen paru. Sekalian rapid ECLIA disana yg katanya rapid ini lebih akurat drpd rapid biasa. Yaela kumpulin terus buktinyaa,” tulisnya.
Hasilnya, melalui surat yang diteken dr Abdul Malik SpP, FISR bernomor: 031/CC/RSAB/03/08, Anggi dinyatakan bebas dari COVID-19
Sekadar diketahui, sebelum AKPmelakukan rangkaian test itu, Tim Penanggulangan COVID-19 kota Batam, memang merilis nama AKP sebagai pasien positif.
Press Release resmi itu adalah hasil uji sampel tanggal 30 Juli 2020, namun baru dirilis 31 Juli 2020.
AKP termasuk pasien terkonfirmasi nomor 317. Inisial nama, tanggal lahir, disebut dalam rilis itu.
Bahkan, usai dia mengunggah kegelisahannya di media sosial, rumahnya didatangi aparat polisi dengan mobil Gegana Brimob.
“Sorenya datang orang dari Polda ke rumahku. Ngasi kabar kalau aku dinyatakan positif Covid-19, tapi nggak ada bukti tertulis resmi kalau aku emang beneran positif Covid. Yaudah, intinya ga bisa berangkat aja gitu alias gugur.” tulisnya mengenang kejadian saat pengumuman hasil, di akhir bulan.
Ia juga menyebut, bahwa bukan hanya dia yang mengalami nasib serupa.
Ada sekitar 6 orang yang ikut tes Akpol di Batam yang juga kena kasus serupa. “Yang aku tau kabarnya, 3 orang kawan aku coba ulang swab karena gayakin, dan ternyata bener NEGATIF semua!!.”
(alamudin hamapu/zil)