Buat Para Ahli Putus Asa, Angka Kematian Akibat Covid-19 di Brazil Tembus 100.000

Brazil kembali menjadi sorotan di tengah pandemi Covid-19 yang melanda negaranya. Angka kematian akibat Covid-19 di Brazil telah mencapai 100.000.

AFP PHOTO/MIGUEL SCHINCARIOL
Seorang pasien yang terinfeksi virus Corona berbicara dengan keluarganya melalui panggilan video di rumah sakit lapangan yang didirikan di gim Santo Andre, Sao Paulo, Brazil, pada 11 Mei 2020. Kematian akibat Covid-19 di Brazil tembus 100.000, para ahli putus asa. 

Editor: Putri Larasati Anggiawan

TRIBUNBATAM.id, BrazilIABrazil kembali menjadi sorotan di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19 yang melanda negaranya.

Kali ini, angka kematian akibat Covid-19 di Brazil diperkirakan mencapai 100.000 dilansir dari Reuters, Sabtu (8/8/2020) lalu.

Angka tersebut diprediksi masih akan terus meningkat.

Sebagian besar kota di Brazil diketahui membuka kembali toko dan tempat makan meskipun pandemi virus Corona belum mencapai puncak.

Brazil melaporkan kasus pertama virus Corona baru pada akhir Februari.

Dalam waktu tiga bulan sejak kasus pertama diumumkan, virus Corona telah membunuh 50.000 orang dan membunuh 50.000 orang lagi 50 hari berikutnya.

Diluncurkan di Brazil, Ini Mitsubishi Eclipse Cross Outdoor

Presiden Brazil Jair Bolsonaro bahkan dilaporkan meremehkan parahnya pandemi virus Corona di Brazil dengan melawan karantina oleh pejabat lokal.

“Kita harus hidup dalam keputusasaan, karena ini adalah tragedi seperti perang dunia.

Tetapi Brazil berada di bawah pengaruh bius kolektif,” kata Jose Davi Urbaez, anggota senior dari Infectious Diseases Society.

Dia dan pakar kesehatan masyarakat lainnya telah memperingatkan bahwa Brazil masih belum memiliki rencana terkoordinasi untuk memerangi pandemi virus Corona.

Itu karena banyak pejabat berfokus pada "pembukaan kembali” yang kemungkinan akan semakin meningkatkan penyebaran virus Corona dan memperburuk wabah Covid-19.

Dua menteri kesehatan Brazil bahkan mengundurkan diri karena berbeda pendapat dengan Bolsonaro.

Penggantinya adalah seorang jenderal militer yang telah meninggalkan seruan untuk menjaga jarak.

Padahal menurut ahli, aturan jaga jarak sangatlah penting. Namun Bolsonaro menolak pendapat para ahli.

Bolsonaro bahkan yang menyebut Covid-19 sebagai flu ringan.

Dia mengatakan bahwa dia sembuh dari infeksi virus Corona berkat hydroxychloroquine, obat anti-malaria yang belum terbukti melawan virus Corona.

“Kami tidak tahu di mana itu (kematina) akan berhenti, mungkin pada 150.000 atau 200.000 kematian,” kata Kepala Departemen Penyakit Menular di Sao Paulo State University Alexandre Naime.

Dia menambahkan hanya bisa berpasrah atas penanganan pandemi virus Corona di Brazil.

Dia mengatakan satu-satunya perbandingan yang paling mungkin atas wabah virus Corona adalah penyakit yang dibawa oleh penjajah, seperti cacar.

Penyakit cacar menghancurkan populasi asli Amerika ketika orang-orang Eropa pertama kali tiba di benua tersebut.

Sementara sejarah itu sudah lama berlalu, Urbaez mengatakan Brazil hari ini tampaknya sama-sama pasrah dengan kematian akibat Covid-19 yang akan datang.

Kasus Corona Nomor 2 Tertinggi di Dunia, Brazil Hapus Data Corona di Situs Pemerintah

Penyebaran virus Corona di Brazil meningkat tajam dalam beberapa hari terakhir.

Jumlah kasus di Brazil berdasarkan data yang dirilis worldometers, sudah mencapai 676.494 kasus.

Terjadi 2.907 kasus dalam 24 jam terakhir dengan angka kematian mencapai 36.044 orang.

Namun, data ini diperkirakan bisa lebih tinggi dari fakta di lapangan mengingat minimnya proses pengujian dilakukan pemerintah terhadap warganya.

Di tengah kekhawatiran tinggi warga Brazil akan ancaman virus Corona, pemerintah melakukan tindakan tak biasa.

Brazil menghapus data covid-19 Sabtu (6/6/2020), padahal data itu diupdate setiap hari sejak pertama kali ditemukan beberapa bulan lalu.

Data di situs pemerintah yang menampilkan data pasien corona dan korban meninggal kini sudah tidak ada lagi.

Sikap pemerintah di bawah pemimpin Jair Bolsonaro itu telah menimbulkan kritik keras dari warga Brazil.

Kementerian kesehatan Brazil mengatakan hanya akan melaporkan kasus dan kematian dalam 24 jam terakhir.

Pemerintah Brazil tidak lagi menampilkan angka total kasus seperti yang dilakukan kebanyakan negara.

Bolsonaro mengatakan data kumulatif tidak mencerminkan gambaran saat ini.

Brazil kini memiliki jumlah kasus tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat.

Brazil memiliki jumlah kematian baru yang cukup tinggi dibanding negara lain.

Negara Amerika Latin memiliki lebih dari 676.494 infeksi yang terkonfirmasi, namun jumlahnya diyakini jauh lebih tinggi karena pengujian yang tidak memadai.

Presiden Jair Bolsonaro mendapat hujanan kritik karena menolak langkah-langkah kuncian yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) .

Dikutip dari laporan BBC, Presiden Jair juga berulang kali terlihat bergabung dengan pendukungnya saat melakukan aksi protes dalam beberapa bulan terakhir, mengabaikan saran untuk menjauhkan sosial atau menjaga jarak.

Pada hari Sabtu, kementerian kesehatan menghapus data Covid-19 dari situs resmi yang telah didokumentasikannya dari waktu ke waktu dan oleh negara bagian dan kotamadya.

Sebaliknya, kementerian hanya menyatakan ada 27.075 kasus baru dan 904 kematian dalam 24 jam terakhir.

Ia mengatakan bahwa 10.209 pasien telah pulih.

Keterangan media Wartawan BBC Katy Watson melihat bagaimana Bolsonaro merespons virus tersebut

Di Twitter, Bolsonaro mengatakan "data kumulatif ... tidak mencerminkan saat negara ini berada" tetapi tidak menjelaskan mengapa informasi tersebut harus dihapus atau tidak dapat dirilis.

Dia mengatakan, langkah-langkah tambahan sedang diambil untuk meningkatkan pelaporan kasus.

Penghapusan data terjadi setelah Brazil melaporkan lebih dari 1.000 kematian selama empat hari berturut-turut.

(*)

WhatsApp Pay Hadir di Brazil, Begini Cara Kerja Pembayarannya

UPDATE Corona Dunia Kamis (11/6) Pagi: Dekati 7,5 Juta Kasus, Kematian di Brazil 1.300 dalam Sehari

Angka Kematian Covid-19 Lampaui Italia dan Spanyol, Presiden Brazil: Mati adalah Takdir

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kematian akibat Covid-19 di Brazil Tembus 100.000, Para Ahli Putus Asa".

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved