TRIBUN WIKI

Mengenal Pierre Tendean, Prajurit TNI Berdarah Prancis, Gugur Sebulan Sebelum Nikahi Gadis Pujaan

Pierre Tendean memiliki kisah cinta yang terbilang pilu. Ia gugur sebelum menikahi kekasihnya, Rukmini.

Grid.id
Pierre Tendean memiliki kisah cinta yang berakhir pilu, gugur sebelum menikah. 

Setelah menyelesaikan pendidikan, Pierre mengawali kariersebagai Komandan Pleton Batalyon Zeni Tempur 2 Kodam II/Bukit Barisan, Medan.

Setahun kemudian, Pierre Tendean melanjutkan pendidikan di Sekolah Intelijen Negara di Bogor.

Setelah tamat, ditugaskan oleh Dinas Pusat Intelijen Angkatan Darat (DIPIAD) untuk menjadi mata-mata di Malaysia.

Kala itu, memang sedang terjadi konfrontasi antara Indonesia dengan Malaysia.

Pierre ditugaskan untuk memimpin sekelompok relawan di beberapa daerah menyusup ke Malaysia.

Sejak saat itu, karier Pirre Tendean mulai menjanjikan.

Ada tiga jenderal yang menginginkan Pierre Tendean sebagai ajudannya, antara lain Jenderal A. H. Nasution, Jenderal Hartawan dan Jenderal Kadarsan.

Namun kala itu Jenderal Nasution bersikeras agar Pierre Tendean menjadi ajudannya.

Pada akhirnya, Pierre dipromosikan menjadi Letnan Satu pada 15 April 1965.

Pierre Tendean menjadi pengawal pribadi A. H. Nasution, menggantikan Kapten Manullang yang gugur saat menjaga perdamaian di Kongo.

Pada usia 26 tahun, Pierre menjadi satu di antara pengawal termuda A. H. Nasution.

Kisah cinta berakhir pilu

Pierre Tendean memiliki seorang kekasih bernama Rukmini.

Lengkapnya, bernama Rukmini Chaimin, putri sulung keluarga Chaimin di Medan.

Pertemuan keduanya terjadi ketika Pierre Tendean bertugas sebagai Komandan Pleton Batalyon Zeni Tempur 2 Kodam II/Bukit Barisan, Medan.

Halaman
123
Sumber: TribunnewsWiki
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved