Pendaki 18 Tahun Tewas di Gunung Piramid, Sahabat Singgung Makam Thoriq, Ada Videonya Penampakannya

Pelajar 18 tahun itu ditemukan tewas dalam kondisi tertelungkup di bagian tebing gunung piramid

KOMPAS.COM/Dokumentasi Pos SAR Basarnas Jember, Instagram @awin_langsingdikit/@hanifalam5
Proses evakuasi Multazam pendaki yang ditemukan tewas di Gunung Piramid 

TRIBUNBATAM.id, BONDOWOSO - Punggung naga Gunung Piramid di Bondowoso kembali merenggut nyawa pendaki, Minggu (9/8/2020).

Seorang pelajar bernama Multazam ditemukan tewas terlungkup di gunung. Diduga kuat korban jatuh saat mendaki.

Kejadian seorang pendaki gunung jatuh dan meninggal dunia di punggung nada Gunung Piramid ini mengingkatkan peristiwa Mei 2019 silam.

Dulu ramai diberitakan seorang pendaki lainnya pernah mengalami kejadian serupa setahun yang lalu.

Pendaki yang sempat dinyatakan hilang dan ditemukan tewas di jurang Gunung Piramid pada Mei lalu bernama Thoriq Rizki Maulidan.

Dikutip channel YouTube Tribunnews.com dari unggahan akun Instagram bondowosoexplore pada Senin (10/8/2020), Multazam pelajar 18 tahun dari SMAN 1 Tenggarang, Bondowoso ditemukan tewas dalam kondisi tertelungkup.

Puncak Piramid dari Gunung Saeng.
Puncak Piramid dari Gunung Saeng.  Satu lagi pendaki ditemukan tewas di Gunung Piramid Bondowoso pada Minggu (9/8/2020). (Dok. @bondowosoexplorer)

 Seorang laki-laki yang membantu evakuasi korban membenarkan bahwa korban ditemukan dalam keadaan sudah tak bernyawa.

"Korban sudah kita temukan tapi kondisi sudah tidak bernyawa lagi," ujar pria itu di dekat lokasi penemuan mayat Multazam.

Dalam video yang beredar tampak dua rekan korban turut membantu tim evakuasi untuk menunjukkan tempat terjatuhnya korban.

Seorang rekan Multazam menyebut dirinya terpisah dengan korban setelah melewati lokasi di mana meninggalnya Almarhum Thoriq beberapa waktu lalu.

Kemudian dirinya tidak terlalu mengerti apa yang terjadi.

"Dan ini Bayu (menunjuk teman di belakangnya) wah kebeneran pada saat kejadian, saya dan teman saya bernama Ari lagi ada di tepat setelah makam (tempat meninggalnya) si Thoriq."

"Setelah itu si Adi dan si dia (Multazam) terus naik ke puncak setelah itu enggak paham bagaimana," jelas rekan Multazam.

Rekan Multazam yang lain mengatakan bahwa beberapa rombonngannya termasuk korban sudah sampai puncak.

Saat turun rekan-rekan Multazam berulang kali sudah memperingatkan agar turun gunung dengan merangkak.

Lantaran celana dan sandal berlubang akibat merangkak beberapa di antaranya sempat nekat untuk turun dengan berdiri

"Turun dari puncak sudah dikasih tahu untuk turun merangkak pas itu bilangnya celana teman saya yang bolong karena habis merangkak."

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved