TRIBUN WIKI

Mengenal Disfagia, Kesulitan Menelan Akibat Kelainan Otot dan Saraf, Apa Bahayanya?

Disfagia merupakan kondisi yang membuat pengidapnya mengalami kesulitan menelan. Dalam kebanyakan kasus, disfagia juga bisa menurunkan nafsu makan.

Kompas.com
ILUSTRASI - Disfagia merupakan kondisi yang membuat pengidapnya mengalami kesulitan menelan. 

Editor: Widi Wahyuning Tyas

TRIBUNBATAM.id - Disfagia merupakan kondisi yang membuat pengidapnya mengalami kesulitan menelan.

Kondisi ini bisa membuat pengidapnya membutuhkan waktu lama dan usaha ekstra untuk nenelan.  

Dalam kebanyakan kasus, disfagia juga bisa membuat nafsu makan seseorang menurun, bahkan malas untuk mengonsumsi makanan.

Alhasil, tubuhnya tak mendapatkan nutrisi yang cukup. 

Jangan sepelekan kondisi ini, sebab jika terjadi berkepanjangan, ia bisa mengindikasikan kondisi medis yang serius dan memerlukan perawatan lanjutan.

Penyebab

Sebagian besar kasus disfagia terjadi pada lansia dan bayi, atau mereka yang memiliki gangguan pada otak dan sistem saraf.

Penyebab utama penyakit ini adalah kelainan pada otot dan saraf di daerah tenggorokan atau benda yang menyumbat di daerah kerongkongan.

Selain itu, beberapa kondisi berikut juga bisa menyebabkan disfagia:

- Kontraksi atau kejang pada otot kerongkongan yang terjadi secara tiba-tiba.

- Luka-luka atau penyempitan pada kerongkongan akibat asam lambung.

- Peradangan pada kerongkongan arena asam lambun atau infeksi (esofaginitis).

- Scleroderma atau pengerasan dan penyempitan jaringan pada kerongkongan, serta kelemahan otot bawah kerongkongan.

- Divertikula atau kantung-kantung kecil pada dinding kerongkongan atau tenggorokan.

- Tumor kerongkongan baik jinak maupun ganas.

Gejala

Beberapa gejala disfagia, antara lain:

- Sulit menelan makanan dan minuman.

- Nyeri saat menelan.

- Makanan terasa tersangkut pada tenggorokan atau dada.

- Tersedak atau batuk ketika makan dan minum.

- Mengeluarkan air liur terus-menerus.

- Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.

- Makanan yang sudah ditelan dimuntahkan kembali.

- Rasa asam lambung yang naik ke tenggorokan.

- Sering nyeri ulu hati.

- Suara menjadi serak.

- Sulit bernapas pada saat sedang makan. 

Pengobatan 

Beberapa upaya untuk mengatasi disfagia, antara lain:

- Mengganti makanan yang dikonsumsi.

- Melebarkan area kerongkongan dengan alat khusus (dilasi).

- Operasi jika terdapat sumbatan pada kerongkongan, seperti tumor atau divertikula.

- Bila disfagia disebakan oleh asam lambung, dokter akan memberikan obat-obatan untuk mencegah naiknya asam lambung.

- Obat-obatan antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri pada kerongkongan.

Pencegahan

Setidaknya ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya disfagia, seperti:

- Mengubah pola makan dalam porsi kecil tetapi sering.

- Memotong makanan menjadi kecil-kecil dan makan dengan perlahan.

- Mencoba makanan dengan berbagai tekstur untuk melihat makanan yang menyebabkan disfagia.

- Menghindari alkohol, rokok, dan kafein yang dapat memperparah heartburn.

Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul 'Disfagia'.

Sumber: TribunnewsWiki
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved