PILKADA SERENTAK 2020

Pilkada Medan Memanas, PDIP Pecat Plt Wali Kota dari Keanggotaan, Loyalis Kesal Mundur dari Partai

Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution dipecat dari keanggotaan PDIP Sumut. Ia kemudian menjadi kader Partai Demokrat untuk maju di Pilkada Medan

INT
Logo PDIP. Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution dipecat dari keanggotaan PDIP Sumut. Ia kemudian menjadi kader Partai Demokrat untuk maju di Pilkada Medan. 

Suhu Politik Jelang Pilkada Kota Medan Mulai Memanas. PDIP Secara Resmi Pecat Plt Wali Kota Akhyar Nasution dari Keanggotaan Partai. Sikap Ini Membuat Para Loyalis Akhyar Kesal dan Ikut Mundur dari PDIP.

TRIBUNBATAM.id - Harapan Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Medan Akhyar Nasution didukung PDIP untuk bertarung di Pilkada Medan pupus.

Tahu tak akan didukung partai berlambang banteng itu sang petahana beralih menjadi kader Partai Demokrat.

Aksinya yang melompat ke Demokrat membuat Akhyar Nasution dipecat PDIP dari keanggotaan partai.

Hal ini tertuang dalam Surat Keputusan DPP PDIP Nomor 29-A/KPTS-DPD/DPP/VIII/2020 tentang Penyesuaian Struktur dan Komposisi Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Provinsi Sumatera Utara Masa Bakti 2019-2024, yang beredar di media sosial.

KOALISI RAKSASA Dukung Bobby Nasution di Pilkada, Hari Ini PDIP Umumkan Dukungan, Nama Lain Mencuat

Di PDIP Medan, Sumatera Utara (Sumut) Akhyar Nasution sebenarnya bukan orang baru.

Sebelumnya ia menjabat Wakil Ketua Bidang Organisasi saat DPD PDIP Sumut dipimpin Japorman Saragih.

Dalam struktur yang baru dibuat sudah tidak ada lagi nama Akhyar sebagai pengurus DPD PDIP Sumut.

Saat ini Djarot Saiful Hidayat menjadi Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut definitif.

Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution
Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution (DOK. Humas Pemerintah Kota Medan)

Pada salah satu poin dinyatakan, Surat Keputusan DPP PDI Perjuangan Nomor 44/KPTS/DPP/VIII/2020, tertanggal 1 Agustus 2020 tentang pemecatan Ir Akhyar Nasution dari keanggotaan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Wakil Ketua Bidang Komunikasi Politik DPD PDIP Sumut Aswan Jaya saat dikonfirmasi membenarkan SK tersebut.

"Iya, benar," katanya, Sabtu (8/8/2020).

"Iya. Beliau sudah tidak bersama PDIP lagi baik dari kepengurusan atau dari keanggotaan," ujar Aswan.

Loyalis Kesal dan Mundur dari PDIP

Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) PDIP Medan Johor Gumana Lubis angkat suara terkait dinamika di internal partai banteng setelah Akhyar Nasution disebut bergabung dengan Partai Demokrat.

Kader PDIP yang menjadi loyalis Akhyar Nasution antara lain Wakil Ketua DPC PDIP Kota Medan (Bidang Ideologi dan Kaderisasi) Ade Darmawan yang telah mengundurkan diri pada Rabu (29/7/2020).

Gumana Lubis mengatakan PDIP belum memutuskan pasangan bakal calon yang akan diusung di Pilkada Medan 2020.

"Tapi seandainya pun PDI Perjuangan tidak usung Akhyar, aku tetap dukung dia. Dia kan kader senior," kata Gumana Lubis saat dikonfirmasi pada Rabu (29/7/2020).

Gerindra Usung Bobby Nasution di Pilkada Medan Berpasangan dengan Aulia Rahman, Lawan PKS-Demokrat

"Kita kan ikut berjuang. DPP PDI Perjuangan (sampai saat ini) belum menetapkan, bisa saja masih ada peluang," sambungnya.

Terkait langkah loyalis Akhyar yang mengundurkan diri dari PDIP, Gumana Lubis menuturkan kemungkinan alasan Ade Darmawan adalah karena kekesalan.

"Kalau dia mengundurkan diri dari partai, itu kan hak dia dan mungkin juga ada rasa kekesalan," ujarnya.

Dia menduga bahwa kekesalan Ade Darmawan bermula dari berbagai pernyataan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD PDIP Sumut, Djarot Saiful Hidayat terhadap Akhyar Nasution.

"Itu terkait DPP, yang mana Djarot sampaikan yang macam-macam tentang Akhyar Nasution," terangnya.

"Yang tidak sejalan dengan pemerintahan Jokowi tidak mendapatkan rekomendasi, apakah bahasa Djarot ini tepat? Seharusnya dipikirkannya dulu," lanjutnya.

Lebih tegas lagi, Gumana Lubis menuturkan kekecewaannya terhadap Djarot atas keterangan terhadap Akhyar.

Misalnya, Djarot menyampaikan bahwa ada keterlibatan Akhyar dalam kasus Dzulmi Eldin (Wali Kota Medan Non Aktif) dan kasus MTQ.

"Dan kemudian tentang masalah merembesnya kasus Eldin, bisa saja Akhyar Nasution terlibat, itu yang disampaikan Djarot.

Kenapa Djarot menyampaikan demikian, apakah kasus orang itu sudah diketahui dia. Itulah yang enggak pantas disampaikan Djarot," ungkanya.

Bahkan, ia merasa tersinggung dengan ungkapan Djarot tersebut yang dialamatkan kepada Akhyar Nasution.

"Saya juga merasa tersinggung tentang apa yang dikatakan Djarot itu terhadap Akhyar karena kami berdua sama-sama berjuang. Saya tahu persis siapa dia," ujarnya.

Diketahui pada Januari silam, jajaran Pengurus Anak Cabang (PAC) PDIP se-Kota Medan mendeklarasikan dukungan kepada Akhyar Nasution, Plt Wali Kota Medan untuk maju di Pilkada Kota Medan 2020.

Akhyar Nasution dianggap memiliki elektabilitas paling tinggi dibandingkan calon lain, termasuk Bobby Nasution, menantu Presiden Jokowi.

Ketua PAC PDIP Medan Johor, Gumana Lubis, mengatakan, dukungan kepada Akhyar Nasution, dibuat secara tertulis.

Pernyataan dukungan itu akan diteruskan dan disampaikan ke Dewan Pimpinam Pusat (DPP) PDIP pada acara rapat kerja nasional (Rakernas) 10 Januari 2020 mendatang.

"Sebelum berangkat ke Jakarta dalam rangka rakernas, kami menyampaikan aspirasi ketua PAC se-Kota Medan tentang masalah pilkada ke depan," ujar Gumana saat acara deklarasi di Jalan Krakatau, Medan, Selasa (7/1/2020).

Ia berharap DPP PDIP mendengar aspirasi dari grass root atau akar rumput.

"Pilkada ke depan kami berharap yaitu apabila memang DPP menghendaki sesuai dengan instruksi partai yang mengutamakan kader partai, kami berharap agar Akhyar dicalonkan sebagai calon wali kota ke depan," katanya.

Gumana menegaskan ada 21 PAC yang sepakat mendukung Akhyar Nasution maju di Pilkada Medan.

"Ada 21 kecamatan sepakat mendukung, kami berharap DPP dapat menampung aspirasi kami.

Selain PAC, elemen lain seperti lembaga masyarakat, organisasi kepemudaan," katanya.

Gumana menyebut berdasarkan hasil survei dari lembaga survei, Akhyar Nasution masih memiliki elektabilitas yang paling tinggi dibandingkan calon lain termasuk Bobby Nasution.

Seperti diketahui, menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution juga ikut bertarung mendapatkan dukungan partai berlambang banteng itu beberapa waktu lalu.

"Dari lembaga survei suara Akhyar lebih unggul dari calon lain termasuk Bobby, itu membuat PAC semangat," ujar Gumana.

Dukungan 21 PAC se-Kota Medan kepada Akhyar Nasution, menurut Gumana bukan tanpa alasan.

Menurutnya, dukungan diberikan kepada Akhyar karena yang bersangkutan adalah kader PDIP dan juga saat ini menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan.  

"Kita ketahui (Akhyar) pernah menjalani Kordsa, korcam, kemudian pengurus DPC, dan kini DPD. Saya kira pantas dan layak. Bukan hanya itu, karena kerjanya juga," terangnya.

Internal PDIP Terpecah Dua

Pengamat Politik Sumut Muryanto Amin mengatakan, pemecatan Akhyar dari PDIP akan membuat perubahan-perubahan di konstelasi politik jelang Pilkada Medan mendatang.

"Konstelasinya pasti ada perubahan, terutama di internal PDIP.

Tetap dia ada pergeseran-pergeseran, terutama di PDIP.

Tinggal membuktikan sejauh mana yang tetap akan setia mendukung Akhyar.

Jumlah kuantitasnya, sejauh mana yang bisa atau menolak kalau Akhyar tidak lagi dalam PDIP.

Itu tinggal jumlahnya saja," katanya, Sabtu (8/8/2020).

Dikatakannya perubahan yang terjadi di internal bisa saja terbagi menjadi dua.

Tinggal bagaimana partai mengkonsolidasikan hingga hal itu tidak begitu mencolok.

"Itu perubahan di internalnya.

Perubahan di eksternalnya, pasti akan ada juga perubahan peta-peta dukungan, dari segmen pemilih maupun royalitasnya itu," katanya.

Dijelaskannya partai-partai yang sudah memberikan dukungan kepada Bobby akan memperkuat dukungannya.

"Yang belum itu pasti juga memikirkan ulang atau bahkan menarik Akhyar misalnya dijadikan kader," katanya.

Pemilih pun menurut Muryanto bisa saja bersimpati kepada Akhyar hingga memengaruhi jumlah pemilih.

"Makanya kita tinggal melihat jumlahnya. Mana yang tetap konsisten mana yang berubah pilihannya.

Nah itu yang perlu dilakukan, biasanya mendeteksinya melalui survei," pungkasnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul PDI Perjuangan Resmi Pecat Akhyar Nasution dari Keanggotaan Partai dan PDIP Pecat Akhyar Nasution, Pengamat: Konstelasi Politik akan Berubah

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved