BATAM TERKINI
SYARAT Mendapatkan Kuota Internet Gratis dari Dana BOS Bagi Siswa di Batam
Kepala Dinas Pendidikan Batam Hendri Arulan mengatakan, saat ini Dinas Pendidikan Batam telah menganggarkan Dana BOS untuk bantuan kuota internet.
Editor : Tri Indaryani
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kepala Dinas Pendidikan Batam Hendri Arulan mengatakan, saat ini Dinas Pendidikan Batam telah menganggarkan Dana BOS untuk bantuan kuota internet.
Hanya saja, untuk saat ini, pemberian kuota internet tersebut baru terbatas bagi para peserta didik yang kurang mampu.
"Kita sudah anggarkan, bagi yang tidak mampu dan memiliki KIP, itu sudah ada anggarannya," ujar Hendri.
Mengenai mekanisme pembagian bantuan kuota internet dari Dana BOS tersebut dikelola oleh sekolah.
Sebab menurut Hendri, masing-masing sekolah dapat mengklasifikasikan sendiri mana peserta didiknya yang tergolong kurang mampu.
"Ini diberlakukan di semua sekolah. Kan masing-masing sekolah pasti tahu nih, mana anak-anaknya yang tidak mampu, yang memiliki KIP itu kita anggap tidak mampu, nah itu yang akan disiapkan oleh sekolah," jelas Hendri.
• Jelang Sidang Perdana di PN Jaktim, Pengusaha Asal Batam Putra Siregar Bagikan Uang ke Sopir Angkot
Pemberian bantuan kuota itu menyusul masih belum jelasnya kapan proses belajar mengajar secara tatap muka akan dilakukan.
Sebelumnya, belajar mengajar tatap muka bagi siswa SD dan SMP akan diberlakukan pertengahan Agustus ini.
Namun, karena jumlah kasus terkonfirmasi covid-19 di Batam masih belum mereda, tampaknya rencana itu masih jauh dari realisasi.
Munculnya kasus-kasus Covid-19 baru di Batam mengakibatkan peta zona persebaran Covid-19 pun berubah warna.
Saat ini, hanya tiga Kecamatan yang berzona hijau, yaitu Kecamatan Galang, Bulang, dan Belakangpadang.
Delapan Kecamatan lainnya, yaitu Batuaji, Sekupang, Sagulung, Sei Beduk, Batu Ampar, Lubuk Baja, Nongsa dan Bengkong berzona kuning, dan satu Kecamatan lainnya yaitu Batam Kota berubah kembali menjadi zona merah.
Menghadapi kenyataan itu, Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad, pun tampak masih ragu membuka kembali belajar mengajar tatap muka di tengah situasi ini.
Menurutnya, situasi masih belum kondusif bagi para peserta didik untuk kembali beraktivitas di luar rumah, khususnya di sekolah.
"Intinya kita akan buka nanti kalau upaya penanganan Covid-19 kita semakin membaik. Sebab kita tak ingin anak-anak kita ini terkena risiko, karena secara medis mereka ini berpotensi sebagai carrier. Meskipun fisik kuat, tubuh sehat, tapi bisa juga menularkan ke orangtua atau nenek mereka," jelas Amsakar kala ditemui di restoran Golden Prawn, Kecamatan Bengkong, Senin (10/8/2020).
Ketidakpastian pembukaan kembali aktivitas belajar mengajar di sekolah membuat wali murid dan siswa terpaksa menerapkan apa yang dinamakan sebagai 'belajar daring'.
Proses belajar mengajar secara daring ini nyatanya menambah pengeluaran tersendiri bagi beberapa orangtua murid, salah satunya adalah kebutuhan kuota internet.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, telah memberi lampu hijau bagi sekolah untuk menggunakan dana BOS dalam hal pembelian kuota internet. (TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami)