TRIBUN WIKI
Jadi Target Utama Pembantaian Rawagede, Siapa Lukas Kustaryo? Dijuluki Begundal dari Karawang
Lukas Kustaryo kerap mengenakan baju seragam tentara Belanda yang baru saja dibunuh dan menembaki tentara Belanda yang lain.
Karena tindakannya, Belanda memberi Lukas Kustaryo julukan 'Begundal Karawang'.
Hampir tewas ditembak anak buah
Karena sering mengenakan seragam tentara Belanda, Lukas Kustaryo sempat ditembak dari 25 meter oleh Letnan Sarif, anak buahnya.
Sarif awalnya tidak menyadari bahwa sosok yang ditembaknya tersebut adalah komandannya sendiri.
Beruntung tembakan tersebut meleset.
Pembantaian Rawagede
Karena selalu 'memprovokasi', tentara Belanda bersedia mengeluarkan ribuan gulden untuk mencari informasi mengenai Lukas Kustaryo.
Pada 8 Desember 1947, Belanda mendapatkan informasi jika Lukas Kustaryo berada di Rawagede.
Lukas Kustaryo kemudian menghimpun tentara BKR di Rawagede dan berunding dengan para laskar hingga siang untuk merencanakan penyerangan ke wilayah Cililitan, Jakarta.
Sekitar pukul 15.00, Kapten Lukas beserta pasukannya telah keluar dari Rawagede dengan berjalan kaki.
Sekitar pukul 16.00, turun perintah pimpinan pasukan Belanda bahwa Rawagede harus dibumihanguskan.
Kira-kira tengah malam, tentara Belanda sudah tiba di Stasiun Pataruman, Desa Kalangsari, yang bersebelahan dengan Kampung Rawagede.
Sekitar 300 tentara Belanda yang dipimpin Mayor Alphons Wijnen mulai memasuki Kampung Rawagede.
Rakyat diinterogasi mengenai keberadaan Lukas Kustaryo, namun mereka tetap bungkam meskipun mengetahui Lukas Kustaryo telah meninggalkan Rawagede.
Karena itulah Belanda semakin geram dan membantai semua penduduk laki-laki di Rawagede termasuk para remaja.