MAHASISWA TANJUNGPINANG GELAR DEMO
Ini Alasan Disnaker Kepri Tak Memberikan Data TKA Asal China ke Mahasiswa, 'Kami Tak Mau Disalahkan'
Menurutnya Abdul Bar, memberikan data TKA asal China tersebut sangat riskan. Sebab membuka data perusahaan.
Penulis: Endra Kaputra | Editor: Dewi Haryati
Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG - Pelaksana Tugas Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kepri, Abdul Bar mengatakan, alasan pihaknya tidak bisa memberikan data Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China yang bakal bekerja di PT BAI, karena mahasiswa tidak menyurati secara resmi terkait permintaan data itu.
"Kami punya pimpinan di atasnya, yakni Gubernur. Silakan surati kami secara resmi bila meminta data tersebut, bila sudah ada persetujuan dari Gubernur kami akan berikan," ujar Abdul, Kamis (13/8/2020).
Menurutnya, memberikan data tersebut sangat riskan. Sebab membuka data perusahaan.
"Kami juga tak mau disalahkan, jadi bukan kami tidak mau memberikan data itu," ucapnya lagi.
Ditanyakan, apakah artinya Disnaker tidak boleh menyampaikan data tersebut untuk diumumkan ke publik?
"Saya tidak tahu persis. Namun, itu memang rahasia perusahaan," jawabnya.
Ia pun memastikan, bahwa para TKA di PT. BAI sudah sesuai izin dan aturan yang berlaku.
"Kami pastikan TKA yang masuk sudah sesuai prosedur dan aturan. Kami pun tetap melakukan pengawasan," ucap Abdul.
Sebelumnya diberitakan, setelah melakukan aksi di Kantor Imigrasi Kelas l Tanjungpinang dan mendapatkan data jumlah Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China (Tiongkok) yang bakal bekerja di PT BAY, mahasiswa melanjutkan aksi ke Kantor Disnaker Kepri.
Sayangnya dalam aksi yang digelar di Kantor Disnaker Kepri yang berada di kilometer 8, depan Hotel Pesona ini, sempat terjadi keributan.
Pasalnya, permintaan mahasiswa terkait data TKA di Dinas Tenaga Kerja Kepri membuat emosi para mahasiswa memuncak.
Sebab, pejabat Disnaker Kepri tidak bisa memberikan data tersebut.
Merasa tidak mendapatkan data, mahasiswa mencoba menerobos pengamanan dari pihak Kepolisian.
Ketegangan tak bisa diredam, aksi saling dorong pun terjadi, hingga polisi mengejar beberapa masa aksi yang diduga melakukan pelemparan.