Amerika Serikat Tolak Tawaran Rusia Soal Vaksin Covid-19, Ungkap Ada Rasa Tak Percaya
Usai mengklaim temukan vaksin Covid-19 untuk pertama kali, Rusia juga diberitakan menawarkan bantuan ke Amerika Serikat ( AS) namun sayangnya ditolak.
"Tidak mungkin AS menguji coba [vaksin Rusia] pada monyet, apalagi kepada manusia," kata pejabat tersebut yang tidak mau disebutkan namanya.
Ilmuwan yang mengerjakan Sputnik V juga dikritik setelah mengatakan bahwa mereka telah menyuntikkan diri mereka sendiri dengan prototipe untuk mempercepat prosesnya.
Pakar penyakit menular terkemuka AS, Anthony Fauci, juga menyatakan keraguan yang sangat serius bahwa vaksin Rusia aman atau efektif.
Beberapa pekan terakhir, AS telah membuat kesepakatan dengan beberapa perusahaan melalui program "Operation Warp Speed".
Presiden AS Donald Trump meluncurkan program tersebut sebagai upaya untuk mengembangkan, memproduksi, dan mendistribusikan vaksin Covid-19 ke seluruh rakyat AS pada Januari 2021.
"Jika kami ingin menyakiti banyak orang atau memberi mereka sesuatu yang tidak berhasil, kami bisa mulai melakukan ini. Pekan depan jika kami mau," kata Fauci.
Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn, menganggap bahwa vaksin Rusia berbahaya.
Itu karena jika vaksin dari Rusia menyebabkan masalah, masyarakat akan banyak yang meragukan vaksin lain yang aman dan telah benar-benar teruji.
"Saya akan senang jika kami memiliki vaksin awal yang bagus, tetapi berdasarkan semua yang kami ketahui, (vaksin dari Rusia) ini belum cukup diuji," kata Spahn.
Bahkan, perusahaan farmasi dan perawatan kesehatan di Rusia telah bersatu untuk meminta Kementerian Kesehatan Rusia untuk menunda pendaftaran vaksin sampai uji klinis fase ketiga selesai.
Namun beberapa negara, termasuk Filipina dan Venezuela, telah setuju untuk bermitra dengan Rusia untuk mendapatkan akses ke Sputnik V.
Kantor berita pemerintah Rusia TASS mengatakan Rusia berharap dapat memproduksi Sputnik V secara massal pada akhir Agustus atau awal September.
"Jika vaksin kami terbukti menjadi salah satu yang paling efektif, akan muncul pertanyaan mengapa AS tidak mengeksplorasi opsi ini lebih dalam, mengapa politik menghalangi akses ke vaksin," kata seorang pejabat senior Rusia kepada CNN.
Dalam Satu Jam, Amerika Serikat Sebut Serangan Korea Utara Bisa Sebabkan 200 Ribu Korban Jiwa
Amerika Serikat ( AS) kembali angkat bicara terkait kekuatan militer Korea Utara.