HUT KEMERDEKAAN
CURHAT Penjahit Bendera Merah Putih di Anambas, Selama Pandemi Jumlah Penjualan Turun Drastis
Jika dulu masyarakat setiap RT selalu banyak yang pesan bendera, kini selama pandemi covid-19 jumlah pemesanan bendera sangat turun drastis.
Editor : Tri Indaryani
TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Republik Indonesia, belum terlihat para pedagang penjual bendera merah putih di pinggir jalan, khususnya di pasar Tarempa, Kamis (13/8/2020).
Meski demikian, sepanjang jalan Iman Bonjol hingga Raden Saleh sudah banyak masyarakat yang mengibarkan bendera merah putih di depan rumahnya.
Salah satu penjahit bendera merah putih, Galih (24) yang sudah berkecimpung hampir tiga tahun sebagai penjahit bendera berbagai macam jenis ini mengeluhkan selama pandemi pemesanan tidak terlalu banyak.
Biasanya, jika sudah memasuki awal Agustus, pembeli sudah ramai yang memesan bendera kepada Galih.
"Sepi sekali mbak, ini kita hanya jahit di rumah, biasanya kita jual di pinggir jalan, cuma karena pandemi ini kita takut-takut juga mau jual di pasar," kata Galih kepada TRIBUNBATAM.id saat ditemui di kediamannya, Kamis (13/8/2020).
Menurutnya, tahun ini tidak terlalu banyak pembeli yang memesan bendera menjelang perayaan HUT ke-75 mendatang.
Jika dulu masyarakat setiap RT selalu banyak yang pesan bendera kepada dirinya, kini pemesanan bendera sangat turun drastis.
• Begitu Ketemu Sudah Jadi Mayat, Begini Cerita Pilu Keluarga Musnan, ABK Kapal Fu Yuan Yu
"Yah, kadang ada aja yang datang. Awal Agustus sudah ada yang pesen kemarin, lebih banyak itu model umbul-umbul sih mbak," sebutnya.
Adapun jenis bendera merah putih yang dijual oleh Galih dengan berbagai macam model yakni umbul-umbul, bendera kecil, bendera berbagai macam ukuran.
"Kalau bendera yang mau dikibarkan itu tergantung request pembeli, mau berapa meter nanti kita buatkan," jelasnya.
Selain di Kota Tarempa, Galih juga menjajakan dagangan bendera merah putih ke luar pulau, salah satunya ke Kecamatan Palmatak.
"Tidak banyak sih mbak yang pesan, di Palmatak aja kita cuma laku 50 helai bendera merah putih nya, susah mbak sekarang," keluhnya.
Pendapatan Galih dari tahun lalu dengan tahun ini cukup drastis, jika tahun lalu ia bisa mendapatkan keuntungan mulai Rp 1 - 2 juta per harinya, kini selama pandemi hanya Rp 500 - Rp 1 juta saja. (Tribunbatam.id/Rahma Tika)
