PILKADA KEPRI
Suryani Tak Persoalkan Dua Pasang Calon Lain di Pilgub Kepri, Optimis Dulang Suara Bersama Isdianto
PKS sudah siap di Pilgub Kepri. Pihaknya optimis dengan perolehan suara di pileg lalu yang juga mengantarkan dirinya di ke DPRD Kepri.
Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Bakal calon Wakil Gubernur Kepri, Suryani optimis mendulang suara dalam Pilgub Kepri mendatang.
Ia tidak terlalu mempermasalahkan dengan dua bakal calon yang akan bertarung bersama di Pilkada Kepri.
Pertarungan pada Pilkada Kepri diprediksi akan semakin seru.
Pasalnya hampir dipastikan akan ada tiga pasang calon yang bertarung di Pilgub Kepri.
Koalisi partai politik di Pilgub kepri sudah mengerucut. Dimana koalisi PDI-P, PKB dan Gerindra mengusung pasangan Soerya Respationo-Iman Sutiawan.
Koalisi partai Nasdem, Golkar dan PPP akan mengusung pasangan calon Ansar Ahmad-Marlin Agustina Rudi.
Sedangkan partai lain seperti PKS dan Hanura mengusung pasangan Isdianto dan Suryani di Pilgub kepri.
Sementara ada beberapa partai politik juga yang belum menentukan sikap politik seperti Demokrat, PAN.
Ia mengatakan PKS sudah siap di Pilgub Kepri. Pihaknya optimis dengan perolehan suara di pileg lalu yang juga mengantarkan dirinya di ke DPRD Kepri.
"Kalau dari partai, fokus di basis-basis suara PKS, mengkapitalisasi dari 101 ribu suara anggota DPRD Provinsi saat Pemilihan Legislatif (Pileg) kemarin," sebutnya, Minggu (16/8/2020).
Ia juga menyebutkan tim dari partainya yakni PKS telah menyiapkan berbagai strategi pemenangan di Pilgub kepri nantinya.
"Tim sudah menyiapkan langkah-langkahnya, termasuk strategi untuk pemenangan yang jelas kami turun terus untuk sosialisasi ke masyarakat.
• Asal Muasal Pulau Janda yang Penuh Gairah, Sering Didatangi Bule Untuk Cari Peruntungan
• BC Tangkap Kapal Pembawa Baju dan Sepatu Bekas Dari Malaysia, ABK Kapal Nekat Loncat ke Laut
Masalah menang kalah konsekuensi dari sebuah kontestasi. Tapi optimis harus alias wajib untuk menang," ujarnya.
Target Nasdem di Pilkada Kepri
Batam akan menjadi arena pertarungan seru Calon Wakil Gubernur Kepri di Pilkada Kepri, 9 Desember 2020.
Jumlah pemilih di Batam mencapai 779.854 atau sekitar 56 persen dari total pemilih di Pilkada Kepri sebanyak 1.391.845.
Pilkada Kepri kemungkinan akan diikuti tiga pasangan calon yakni Isdianto-Suryani, Soerya Respationo-Iman Sutiawan serta Ansar Ahmad-Marlin Agustina Rudi.
Dari tiga calon gubernur Kepri, Soerya Respationo sudah lama berkecimpung di Batam. Sedangkan Isdianto berasal dari Karimun, meski ia juga mempunyai rumah di Batam.
Begitu juga Ansar Ahmad yang secara historis berasal dari Bintan dan pernah menjabat Bupati Bintan.
Batam menjadi arena pertarungan seru dan penentu kemenangan juga sudah disadari oleh para calon gubernur Kepri.
Terbukti ketiga calon wakil gubernur Kepri yakni Suryani, Marlin Agustina Rudi, dan Iman Sutiawan berdomisili di Batam.
Ketua DPW Nasdem bidang pemenang Pemilu, Wan El Khenz akan mengoptimalkan suara di Batam.
Apalagi mengingat Ketua DPW Nasdem Kepri Muhammad Rudi kembali maju di pemilihan walikota Batam untuk periode kedua.
Ketua DPW Nasdem bidang pemenang Pemilu, Wan El Khenz menyatakan pihaknya optimistis dalam mengantarkan pasangan Ansar Ahmad dan Marlin Agustin untuk menang di Pilgub kepri mendatang.
"Konsolidasi panaskan mesin partai sudah mulai, ketua dpw sudah roadshow ke Tanjung Pinang, Karimun dan Bintan dan beberapa kabupaten kota yang ada," ujar Wan pada Minggu (16/8/2020).
Selain itu pihaknya partai Nasdem Kepri juga telah memperkuat basis penjaga suara di Pemilukada mendatang dengan yakni memperkuat saksi tiap Tempat Pemungutan Suara yang dimotori oleh Bapilu DPW Nasdem.
Sedangan untuk target kemenangan untuk pasangan Ansar Ahmad dan Marlin Agustina pihaknya optimistis bisa menggarap 7 kabupaten kota yang ada di Kepri.
"Sesuai dengan arahan DPP, semua wilayah harus menjdi daerah prioritas, targetnya adalah sapu bersih di Pilkada se-Kepri," ujarnya optimis.
Calon Wakil Gubernur Kepri
Ketiga calon wakil gubernur Kepri merupakan sosok baru di pemilihan kepala daerah.
Hanya saja Suryani dan Iman Sutiawan sudah merasakan pertarungan pemilihan anggota DPRD.
Ketiga calon wakil gubernur Kepri memiliki kesamaan yakni berada di kancah pertempuan Batam.
Suryani tercatat tiga periode menjadi anggota DPRD Kepri, sedangkan Iman Sutiawan kini menjabat Wakil Ketua DPRD Batam.
Suryani tercatat sebagai anggota DPRD Provinsi Kepri tiga periode (2009-2014) (2014-2019) (2019-2024). Bahkan, pada pileg 2019 terkahir, Suryani berhasil duduk sebagai anggota DPRD dengan perolehan suara terbanyak di Dapil Sekupang-Batuaji.
• Rumah Ayu Ting Ting Mendadak Rame Karena Atta Halilintar, Ibu Bilqis: Baru Nih Ya Pertama Kali
• Mengenal Sosok Daud Beureueh, Salah Satu Pendiri NII hingga Mantan Gubernur Aceh
Sementara Iman Sutiawan dua kali terpilih menjadi anggota DPRD Batam yakni periode 2014-2019 dan 2019-2024. Bahkan Iman Sutiawan terpilih menjadi Wakil Ketua DPRD Batam.
Iman Sutiawan masuk dalam tiga besar dengan perolehan suara terbanyak periode 2019 – 2024.
Sementara Marlin Agustina Rudi baru terjun di dunia politik. Marlin adalah istri Wali Kota Batam Muhammad Rudi.
Sebagai istri Wali Kota Batam, Marlin banyak berkecimpung dalam kegiatan PKK serta kegiatan lain bersama sang suami. Namanya juga populer di kalangan ibu-ibu.
Marlin Agustina Rudi juga menjabat Ketua Keluarga Besar Masyarakat Kabupaten Karimun Batam, Barisan Keamanan Daerah (Kerabat-Barkad) masa Bakti 2019-2023.
Jumlah Pemilih di Pilkada Kepri
1. Batam
Jumlah Pemilih: 779.854 pemilih dan 2.212 TPS.
2. Karimun
Pemilih 183.452 dan 557 TPS
3. Bintan
111.854 pemilih, dan 348 TPS
4. Kepulauan Anambas
Pemilih 31.714 dan TPS sebanyak 119
5. Lingga
Jumlah pemilih 72.520 dan 242 TPS
6. Natuna
Jumlah pemilih 55.307 dan 170 TPS
7. Tanjungpinang
Jumlah pemilih 157.144 dan 443 TPS .(TRIBUNBATAM.ID/ALAMUDIN)
Tiga calon gubernur Kepri yakni Isdianto, Soerya Respationo, dan Ansar Ahmad merupakan kawan lama yang kini bertarung di Pilkada Kepri.
Ketiga calon gubernur Kepri itu sudah saling mengenal dan mengetahui basis massa.
Sehingga calon wakil gubernur Kepri menjadi sosok penentu kemenangan pada Pilkada Kepri nanti.
Soerya Respationo dan Ansar Ahmad misalnya. Keduanya berpasangan saat Pilgub Kepri 2015. Namun pasangan ini kalah dari pasangan Muhammad Sani-Nurdin Basirun.
Sedangkan Isdianto kini menjadi petahana.
Isdianto merupakan adik kandung Muhammad Sani. Isdianto sempat akan berpasangan dengan Soerya Respationo di Pilgub Kepri 2020.
Namun mereka berpisah di tengah jalan sebelum pengumuman pasangan.
Kini ketiga sahabat itu memilih jalan masing-masing.
Isdianto berpasangan dengan Suryani menjadi jago Hanura dan PKS.
Ansar Ahmad menggandeng Marlin Agustina Rudi yang diusung Nasdem dan Golkar.
Sementara Soerya Respationo berpasangan dengan Iman Sutiawan yang akan dimajukan oleh PDI Perjuangan, Gerindra dan PKB.
Namun demikian, koalisi masih sangat cair. Masih ada Partai Demokrat dan PAN yang belum menentukan sikap.
Partai Demokrat sempat dikabarkan akan bergabung dengan PKS menjagokan Isdianto-Suryani. Hanya saja hingga saat ini belum ada kejelasan.
Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman mengatakan, PKS memberikan kebebasan kepada kader di bawah untuk berkoalisi dengan partai manapun sesuai dengan keinginan masyarakat setempat.
"Di beberapa tempat, kami memiliki suasana kebatinan yang sangat baik dengan Demokrat," ucap Sohibul Iman di kantor DPP PKS, Jakarta, Jumat (24/7/2020).
Dalam kesempatan itu partai Demokrat dikatakan Sohibul Iman untuk di pilkada Serentak di Kepri juga akan menjalin koalisi.
Tetapi dengan adanya penghapusan lambang partai Demokrat di baliho pasangan Isdianto-Suryani menandakan tidak jadinya partai tersebut berkoalisi di pilkada gubernur Kepri.
Dikonfirmasi kepada sekertaris DPW PKS kepri Bambang Dipoyono pada Sabtu (14/8/2020) terkait koalisi pengusung Isdianto-Suryani.
"Sepanjang sepengatahuan saya PKS dan Hanura, partai lain sedang Komunikasi terhadap Demokrat dan PAN," Ujarnya Sabtu (15/8/2020)
Sedangan untuk lambang partai Demokrat yang sempat terpasang di baliho pasangan Isdianto-Suryani dimana kemudian di hilangkan itu disampaikan Dipoyono karena komunikasi politik belum mencapai kesepakatan.
"Kawan kawan menunggu fix 100 persen dari yang berwenang. Jadi kalo belum dikonfirmasi sama pengurusnya khawatir melangkahi. Jadi memang kita tidak mau mendahului," ujarnya.(TribunBatam.id/Alamudin/Agus Tri Harsanto)