VIRUS CORONA DI BINTAN
Pemkab Bintan Kaji Belajar Tatap Muka di Sekolah, Berlaku bagi Kecamatan dengan Status Zona Hijau
Bupati Bintan, Apri menilai aktivitas belajar-mengajar harus tetap berjalan, namun dengan aturan standar protokol kesehatan yang ketat
Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Dewi Haryati
Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBINTAN.com, BINTAN - Pemerintah Kabupaten Bintan tengah mengkaji lagi proses belajar tatap muka di sekolah bagi kecamatan yang berstatus zona hijau.
Hal tersebut disampaikan Bupati Bintan Apri Sujadi saat meresmikan Posyandu Kampung Mansur di Desa Tembeling, Bintan, Minggu (16/8/2020) sore.
Menurut Apri, hal ini penting karena aktivitas belajar-mengajar harus tetap berjalan, namun dengan aturan standar protokol kesehatan yang ketat.
"Jadi untuk pondok pesantren sudah bisa jalan dulu. Karena anak-anak cenderung mondok dan hanya berada di kawasan tersebut dengan aturan standar protokol kesehatan yang tetap berjalan sebagaimana mestinya," ungkapnya.
Apri menambahkan, sementara untuk sekolah SD dan SMP, pihaknya sedang mendata kecamatan mana saja di Bintan yang termasuk zona hijau.
• Perdana, Kecamatan Kute Siantan Anambas Peringati HUT ke-75 RI, Diisi Upacara & Lomba Rakyat
• Warga Tanjungpinang Sedih, Perayaan HUT ke-75 RI Jadi Beda Karena Covid-19, Ini Pesan Gubernur Kepri
"Setelah didata nanti kita buka belajar tatap muka secara bertahap. Teknisnya ada di Dinas Pendidikan," tutupnya.
Orang tua: Lebih Aman di Rumah
Sebelumnya diberitakan, kasus Covid-19 di Bintan Kepri mengalami lonjakan beberapa hari terakhir. Hal inipun berdampak pada rencana belajar tatap muka di sekolah pada pertengahan Agustus ini.
Rencana itu terpaksa ditunda. Kepala Dinas Pendidikan Bintan,Tamsir menyebutkan, melihat kondisi pandemi saat ini, proses belajar dari rumah akan diperpanjang hingga keadaan kembali membaik.
"Kemarin rencananya kalau tidak ada penambahan kasus Covid-19 di Bintan, pertengahan bulan Agustus pelajar sudah bisa masuk dan belajar di sekolah," katanya, Senin (3/8/2020).
Namun dengan kondisi saat ini, ada penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19, Disdik Bintan memutuskan untuk kembali menerapkan belajar dari rumah.
"Jadi untuk proses belajar dari rumah (BDR) kita perpanjang sampai situasi Covid-19 kian normal lagi," terangnya.
• Bintan Lagoon Resort Tutup Operasional, 500 Pekerja Kena PHK, Ini Penjelasan Disnaker
• Pemprov Kepri Siapkan 2 Tempat Karantina Baru untuk Pasien Covid-19, Ratusan Warga Sudah Dites Swab
Sementara itu, terkait belajar di rumah memang menuai pro kontra di kalangan orangtua. Ada yang setuju dan ada pula yang keberatan.
Apalagi dengan adanya penambahan biaya untuk membeli paket dan waktu orangtua yang tergolong memang ikut sibuk dalam hal mengerjakan dan mengawasi anak saat belajar online.
Seorang wali murid Wati menuturkan, di tengah pandemi Covid-19 saat ini, menurutnya memang lebih baik siswa belajar dari rumah dengan sistem online.
Pasalnya, situasi tengah pandemi dan tidak bisa terlalu memaksakan anak-anak bersekolah.
"Kita sebagai orang tua juga pasti khawatir dengan anak-anak kita saat belajar ke sekolah. Kita tidak tahu juga bagaimana di luar sana ketika belajar di sekolah. Sepertinya memang lebih aman belajar di rumah sampai keadaan membaik," ungkapnya.
Wati berharap, Covid-19 bisa segera berakhir dan aktivitas masyarakat kembali berjalan normal.
(tribunbatam.id/Alfandi Simamora)