BATAM TERKINI

Siswa SMP di Batam Meninggal Dunia Setelah Dipukul Teman Mainnya saat Shalat Maghrib

Yasa diduga menjadi sasaran kemarahan rekan sepermainannya yang melayangkan pukulan cukup keras ke arah kepala Yasa.

TRIBUNBATAM.id/ICHWAN NURFADILLAH
Suasana pemakaman jenazah Yasa, seorang siswa SMP yang meninggal akibat dipukul temannya. Yasa dimakamkan tak jauh dari tempatnya tinggal di Tanjungsengkuang, Kota Batam. 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Seorang siswa SMP Negeri 29 Batam bernama Syahrul Ramadhan Yasa Pratama (15) atau akrab disapa Yasa meninggal dunia setelah selama seminggu dirawat di ruang ICU RS Budi Kemuliaan Batam.

Remaja itu mengalami cedera serius di bagian kepala sehingga butuh perawatan secara intensif.

Yasa diduga menjadi sasaran kemarahan rekan sepermainannya yang melayangkan pukulan cukup keras ke arah kepala Yasa.

Joko, ayah Yasa mengatakan, saat korban dipukul, ada 2 (dua) orang rekan Yasa yang mengaku melihat langsung kejadian.

"Saya tahunya kalau dia dipukul saat sudah di rumah sakit. Ada yang berbisik ibu-ibu komplek," kata Joko kepada TRIBUNBATAM.id saat dijumpai di RS. Bhayangkara Polda Kepri, Minggu (16/8/2020).

Dari cerita kedua rekan Yasa belakangan diketahui, insiden pemukulan sendiri terjadi saat korban tengah menjalani ibadah salat Maghrib.

PASIEN Terkonfirmasi Positif Covid-19 di Batam Tambah 6 Orang, Kini Total 401 Kasus

Menurut informasi dari beberapa warga kepada Joko, Yasa diketahui masih sempat melaksanakan salat.

"Saat saya tahu anak saya dipukul, saya spontan tanya. Siapa yang pukul dia?" tambah Joko menahan derai air mata.

Kedua teman Yasa mengatakan, usai salat, Yasa sempat mengeluhkan sakit di bagian kepala.

Informasi dari mereka menyebut, Yasa dipukul dengan sekali pukulan tepat di bagian belakang kepala sebelah kiri.

"Saat di ICU, dokter tanya ke saya. Ada riwayat pernah terjatuh dan terbentur di bagian kepala? Saya jawab tidak," kata Joko lagi.

Mendapat kabar buruk jika anaknya telah dipukul, Joko mengakui telah membuat laporan kepada Polsek Batuampar, Kota Batam.

Dia hanya ingin mendapatkan keadilan terhadap kematian anaknya.

Menurutnya, biar proses hukum saja yang membuktikan tindak kekerasan yang terjadi kepada anaknya.

Yasa sendiri menghembuskan nafas terakhir di RS. Budi Kemuliaan Kota Batam, Jumat (15/8/2020).

Jenazahnya pun telah dimakamkan tak jauh dari tempatnya tinggal di Tanjungsengkuang, Kota Batam.

Saat pemakaman digelar, rekan bermain hingga guru-guru Yasa di sekolah pun ikut mengantarnya ke tempat peristirahatan terakhir.

"Anaknya baik," ujar guru Yasa di SMPN 29 Batam, Ali kepada Tribun Batam(Tribunbatam.id/ Ichwannurfadillah)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved