Dokter Positif Covid-19 di Bintan Meninggal Dunia, Kontak Dengan Keluarga, 2 Orang Positif Corona
Beberapa hari di Bintan, kesehatan ZI menurun hingga harus dirawat di rumah sakit.
Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBINTAN.com, BINTAN - Pasien terkonfirmasi Covid-19 nomor 25 di Bintan meninggal dunia.
Pasien bernisial ZI ini menghembuskan napas terakhirnya Selasa (18/8) malam sekira pukul 22.00 WIB setelah menjalani perawatan di RS Raja Ahmad Tabib di Tanjungpinang.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan, dr Gama AF Isnaeni mengungkapkan, ZI berprofesi sebagai dokter.
Ia sempat kontak dengan keluarganya yang beralamat di Tanjunguban dan Teluk Sebong.
Beberapa hari di Bintan, kesehatan ZI menurun hingga dirawat di rumah sakit.
Hasil swab test pun menyatakan jika ZI terkonfirmasi positif virus Corona.
Petugas kesehatan melakukan tracing dan tes swab pada keluarga ZI di Puskesmas Tanjunguban dan Teluk Sebong.
Dari hasil pemeriksaan, dua orang keluarga ZI terkonfirmasi positif virus Corona.
"Iya benar, kemarin malam pasien sudah dimakamkan dengan protokol kesehatan," ucap Gama, Rabu (19/8/2020).
Kaji Belajar Tatap Muka di Sekolah
Pemerintah Kabupaten Bintan tengah mengkaji lagi proses belajar tatap muka di sekolah bagi kecamatan yang berstatus zona hijau.
Hal tersebut disampaikan Bupati Bintan Apri Sujadi saat meresmikan Posyandu Kampung Mansur di Desa Tembeling, Bintan, Minggu (16/8/2020) sore.
Menurut Apri, hal ini penting karena aktivitas belajar-mengajar harus tetap berjalan, namun dengan aturan standar protokol kesehatan yang ketat.
• Pemko Tanjungpinang Tunggu Arahan Pusat, Sanksi Perwako Pencegahan Covid-19 Hanya Teguran Lisan
• Tribun Podcast Batam: Nyolong Start, Kafe Ini Jadi Ramai Pengunjung Meski saat Covid-19
"Jadi untuk pondok pesantren sudah bisa jalan dulu. Karena anak-anak cenderung mondok dan hanya berada di kawasan tersebut dengan aturan standar protokol kesehatan yang tetap berjalan sebagaimana mestinya," ungkapnya.
Apri menambahkan, sementara untuk sekolah SD dan SMP, pihaknya sedang mendata kecamatan mana saja di Bintan yang termasuk zona hijau.
"Setelah didata nanti kita buka belajar tatap muka secara bertahap. Teknisnya ada di Dinas Pendidikan," tutupnya.
Orang Tua: Lebih Aman di Rumah
Sebelumnya diberitakan, kasus Covid-19 di Bintan Kepri mengalami lonjakan beberapa hari terakhir. Hal inipun berdampak pada rencana belajar tatap muka di sekolah pada pertengahan Agustus ini.
Rencana itu terpaksa ditunda. Kepala Dinas Pendidikan Bintan,Tamsir menyebutkan, melihat kondisi pandemi saat ini, proses belajar dari rumah akan diperpanjang hingga keadaan kembali membaik.
"Kemarin rencananya kalau tidak ada penambahan kasus Covid-19 di Bintan, pertengahan bulan Agustus pelajar sudah bisa masuk dan belajar di sekolah," katanya, Senin (3/8/2020).
Namun dengan kondisi saat ini, ada penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19, Disdik Bintan memutuskan untuk kembali menerapkan belajar dari rumah.
"Jadi untuk proses belajar dari rumah (BDR) kita perpanjang sampai situasi Covid-19 kian normal lagi," terangnya.
Sementara itu, terkait belajar di rumah memang menuai pro kontra di kalangan orangtua. Ada yang setuju dan ada pula yang keberatan.
Apalagi dengan adanya penambahan biaya untuk membeli paket dan waktu orangtua yang tergolong memang ikut sibuk dalam hal mengerjakan dan mengawasi anak saat belajar online.
Seorang wali murid Wati menuturkan, di tengah pandemi Covid-19 saat ini, menurutnya memang lebih baik siswa belajar dari rumah dengan sistem online.
Pasalnya, situasi tengah pandemi dan tidak bisa terlalu memaksakan anak-anak bersekolah.
"Kita sebagai orang tua juga pasti khawatir dengan anak-anak kita saat belajar ke sekolah. Kita tidak tahu juga bagaimana di luar sana ketika belajar di sekolah. Sepertinya memang lebih aman belajar di rumah sampai keadaan membaik," ungkapnya.
Wati berharap, Covid-19 bisa segera berakhir dan aktivitas masyarakat kembali berjalan normal.(TribunBatam.id/Alfandi Simamora)