VIRUS CORONA DI BATAM
Hampir 3 Jam, Petugas RSBK Batam Diperiksa Polisi Gegara Kasus Ambil Paksa Jenazah Covid-19
Di antara keterangan yang diminta itu, yakni terkait kronologi pengambilan paksa jenazah pasien positif Covid-19.
Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Pihak Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK) Batam dibuat repot gara-gara kasus pengambilan paksa jenazah pasien Covid-19 oleh pihak keluarga, Selasa (18/8/2020) malam.
Mereka dimintai keterangan polisi terkait kasus itu pada Rabu (19/8/2020) lalu di Mapolresta Barelang. Hampir tiga jam lamanya, mereka dimintai keterangan di sana.
"Kemarin kami diminta ke Polres sekitar pukul 2 siang," ujar petugas yang tak ingin disebutkan namanya ini kepada Tribun Batam, Kamis (20/8/2020).
Di antara keterangan yang diminta itu, yakni terkait kronologi pengambilan paksa jenazah pasien positif Covid-19. Namun petugas ini tak mau bercerita lebih banyak soal pemeriksaan tersebut.
"Panjang kalau mau diceritakan," tambahnya..
• Peringati 1 Muharram 1442 H, Warga Kampung Rekoh Ziarah ke Makam Datuk Julong, Berlangsung 15 Tahun
• Cari Tahu Penyebab Kebakaran di PT De Hong Paper, Polsek Batam Kota Libatkan Tim Labfor Medan
Namun yang pasti, petugas ini menyebut jika pengambilan paksa jenazah itu telah melanggar aturan hukum dan mendapat ancaman pidana.
Sementara itu, Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Batam menegaskan jenazah yang diambil paksa keluarganya itu tercatat sebagai pasien konfirmasi positif Covid-19 nomor 415 di Batam.
Dia adalah seorang laki-laki berinisial R (65). Sebelum menghembuskan napas terakhirnya, R diketahui sempat dilarikan ke ruang Unit Gawat Darurat (UGD) RSBK Batam pada tanggal 15 Agustus 2020 lalu.
Terhadap R, pengambilan swab dilakukan pada tanggal 16 Agustus 2020. Namun sebelum hasil swab-nya keluar, R telah meninggal dunia.
"Pasien masuk ke sini (RSBK) tanggal 15 lalu," ujar seorang petugas RSBK Batam kepada Tribun Batam.
Saat ini, Tim Gugus Tugas Covid-19 Batam dibantu pihak kepolisian masih melakukan tracing terhadap kontak langsung pasien.
Polsek Bengkong mencatat, sebanyak 16 orang telah berhasil ditelusuri.
Akan tetapi, angka ini berkemungkinan besar akan terus bertambah mengingat beberapa orang masih dalam penelusuran pihak terkait.
"Informasi yang kami dapat ada sekitar 30 yang kontak langsung jenazah pasien. Tim bergerak terus sekarang," ujar Kapolsek Bengkong, AKP Yuhendri kepada Tribun Batam