VIRUS CORONA DI BATAM
Hasil Swab Negatif, Penjemput Jenazah Covid-19 di Batam Dibawa ke Polresta Barelang dari RSKI Galang
Adapun kedatangan 16 orang ini ke Mapolresta Barelang, untuk menjalani pemeriksaan terkait kasus jemput paksa jenazah Covid-19.
Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Sebanyak 16 warga Batam tiba di Mapolresta Barelang, Jumat (21/8/2020). Mereka dijemput bus warna kuning dari Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Covid-19 di Pulau Galang.
Sebelumnya, warga menjemput paksa jenazah Covid-19 di RS Budi Kemuliaan Batam.
Kemudian dari hasil tracing, mereka dibawa ke RSKI untuk menjalani tes swab.
Dari hasil tes swab, mereka dinyatakan negatif Covid-19.
Adapun kedatangan 16 orang ini ke Mapolresta Barelang, untuk menjalani pemeriksaan terkait kasus jemput paksa jenazah Covid-19.
• BREAKING NEWS - Warga Bengkong Penjemput Jenazah Covid-19 Diperiksa di Polresta Barelang
• 8 Penjemput Jenazah Covid-19 Dipulangkan ke Puskesmas Sei Panas, Sisanya Jalani Pemeriksaan
Namun dari 16 orang itu, tidak semuanya menjalani pemeriksaan di Mapolresta Barelang. Hanya sebagian.
Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol Andri Kurniawan mengatakan, sejauh ini mereka sudah disterilkan.
"Hari ini kami mulai pemeriksaan mereka. Tadi siang kami jemput dari RSKI," sebut Andri menerangkan.
Dikatakan Andri, hanya sebagian saja untuk tahap awal diperiksa selebihnya di pulangkan.
"6 orang untuk tahap awal yang kita periksa, selebihnya kita pulangkan," sebutnya menerangkan.
Salah seorang Imam Masjid yang ikut memandikan jenazah mengaku lega setelah disuruh pulang oleh pihak kepolisian.
"Saya sudah 3 hari di sana dan sekarang belum balik ke rumah. Ini disuruh polisi balik," sebutnya.
Sementara itu, sebanyak 8 orang diketahui langsung dipulangkan. Mereka diantar menuju Puskesmas Sei Panas Kota Batam dengan sebuah bus.
"Tadi kami bawa dari Galang 16. Sekarang di dalam mobil ada 8 orang yang akan dibawa ke Puskesmas," ujar pengemudi minibus yang menjemput keseluruhan warga dari RSKI Covid-19 Galang kepada Tribun Batam, Jumat.
Dari 8 orang ini, dua di antaranya adalah anak-anak.
Setibanya di Puskesmas Sei Panas, 8 orang ini akan dipulangkan menuju kediaman masing-masing.
"Di dalam mobil ada 6 orang dewasa dan 2 anak-anak bang. Sisanya dibawa ke dalam tadi," ujar pengemudi yang tak ingin disebutkan namanya ini.
Pantauan Tribun Batam di lokasi, sebelum dipulangkan, 8 orang ini dikumpulkan terlebih dahulu di depan halaman utama Markas Polresta Barelang.
Terhadap mereka, pihak kepolisian melakukan pendataan. Terlihat, salah seorang dari 8 orang ini menggunakan kursi roda.
Saat akan berangkat menuju Puskesmas Sei Panas, pria berkursi roda ini tampak dibantu oleh rekannya saat akan menaiki minibus.
"Tolong tolong. Kasihan, susah naiknya," ujar pria yang membantu pria berkursi roda.
Sebelumnya Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol Andri Kurniawan yang dikonfirmasi Tribunbatam.id mengatakan, sejauh ini polisi masih meminta keterangan kepada sejumlah orang yang bertugas di rumah sakit ketika kejadian malam itu.
"Siapa saja yang bertugas malam itu, dari perawat, dokter hingga satpam kami mintai keterangan untuk menanyakan keronologis kejadian sampai mereka membawa paksa jenazah," ujar Andri.
Menurut Andri, dari sana nantinya mereka akan melanjutkan pemeriksaan terkait orang-orang yang mengambil paksa jenazah itu.
"Kalau mereka positif pasti dirawat dulu di RSKI, kalau negatif kita periksa. Kalaupun positif dan kemudian dirawat, setelah dirawat akan kita periksa juga," lanjutnya.
Artinya polisi dalam hal ini tidak main-main untuk menangani perkara hukum terkait pengambilan paksa jenazah pasien Covid-19 yang terjadi di RSBK Batam.
Apalagi vidionya viral dan membuat Kapolda Kepri marah dengan adanya pengambilan paksa jenazah itu.
"Untuk proses hukum tetap lanjut. Yang jelas kami masih menunggu hasil dari rumah sakit itu," ujarnya.
(tribunbatam.id/Ichwan Nur Fadillah/Eko Setiawan)