KARIMUN TERKINI

Kecelakaan Laut di Karimun, Kapal Nelayan Diduga Ditabrak Kapal Tanker Saat Melaut di Takong Hiu

Kedua nelayan tersebut sempat menyalakan lampu navigasi guna memberi tahu kapal tanker tersebut untuk mengubah haluannya.

TribunBatam.id/Istimewa
Nelayan asal Pelambung, Desa Pongkar, Kecamatan Tebing, Karimun, Safii (58) yang menjadi korban kecelakaan laut. Kapal mereka diduga ditabrak kapal tanker saat melaut di sekitar perairan Takong Hiu, Kecamatan Tebing, Sabtu (22/8) sekira pukul 2 dini hari. 

Sementara kapal tanker yang menabrak tetap melanjutkan pelayaran.

"Untuk Yandi sempat melompat ke laut. Kapal tankernya pergi," kata seorang sumber nelayan kepada TribunBatam.id.

Kecelakaan Laut di Perairan Malarko

Tanda tanya terkait kapal nelayan tanpa awak yang ditemukan tenggelam di perairan Malarko, Desa Pongkar, Kecamatan Tebing pada Jumat (12/6/2020) lalu akhirnya terjawab.

Kapal tersebut ternyata diawaki oleh tiga warga Karimun bernama Feri, Widiarman dan Wais. Ketiganya selamat saat kapal tenggelam.

Kapal diketahui milik seorang warga Kelurahan Lubuk Semut, Kecamatan Karimun. Kapal digunakan oleh anak dari pemilik untuk mencari ikan di Perairan Karimun Anak bersama dua rekannya, Kamis (11/6/2020) lalu.

Nelayan asal Pelambung, Karimun, Safii (58)  yang menjadi korban kecelakaan laut. Kapal mereka diduga ditabrak kapal tanker saat melaut di sekitar perairan Takong Hiu, Kecamatan Tebing, Sabtu (22/8) sekira pukul 2 dini hari.
Nelayan asal Pelambung, Karimun, Safii (58) yang menjadi korban kecelakaan laut. Kapal mereka diduga ditabrak kapal tanker saat melaut di sekitar perairan Takong Hiu, Kecamatan Tebing, Sabtu (22/8) sekira pukul 2 dini hari. (TribunBatam.id/Istimewa)

Kepala Satuan Polisi Air dan Udara (Kasat Polairud) Kepolisian Resor (Polres) Karimun, Inspektur Polisi Satu (Iptu) Binsar Samosir menjelaskan ketiga nelayan meminta bantuan kepada rekannya ketika kapal tenggelam.

"Ketiganya selamat.

Mereka sempat meminta pertolongan kepada rekan dan dievakuasi ke darat," kata Binsar, Sabtu (14/6/2020) siang.

Kecelakaan laut tersebut terjadi karena kapal mengalami patah kemudi dan kebocoran.

Kapal sempat ditarik menggunakan kapal nelayan lainnya.

Namun saat ditarik, air semakin masuk ke dalam badan kapal.

"Rencananya mau ditarik ke Lubuk Semut.

Tapi di Selat Malarko, air makin banyak masuk dan akhirnya tenggelam," terang Binsar.

Binsar juga menduga kecelakaan terjadi karena hujan di sertai angin kencang serta gelombang laut yang tinggi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved